Diabetes dan demensia adalah dua penyakit kronis paling umum yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun tampaknya berbeda, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kedua kondisi tersebut.
Diabetes telah diidentifikasi sebagai faktor risiko yang signifikan untuk gangguan kognitif dan demensia. Pada artikel ini, kita akan membahas hubungan diabetes-demensia dan apa yang perlu kamu ketahui.
BACA JUGA: Mengenal Cyclothymia, Gangguan Mood yang Dialami oleh Penyanyi Libianca
Memahami Diabetes dan Demensia
Disadur dari diabetes.org, diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi cukup insulin atau menggunakannya secara efektif.
Demensia, di sisi lain, adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian gejala yang memengaruhi fungsi kognitif, termasuk kehilangan ingatan, kesulitan berbahasa, dan pemecahan masalah.
Disadurr dari alz.org, ada beberapa jenis demensia, termasuk penyakit Alzheimer, demensia vaskular, dan demensia tubuh Lewy. Kondisi ini memiliki gejala yang sama, tetapi penyebab yang mendasarinya berbeda.
Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum, terhitung sekitar 60-80% kasus. Ini ditandai dengan akumulasi simpanan protein abnormal di otak, yang menyebabkan kematian sel-sel otak dan selanjutnya penurunan kognitif.
BACA JUGA: Sering Diabaikan, Inilah 4 Dampak Buruk Makan Sambil Berdiri bagi Kesehatan
Hubungan Diabetes dan Demensia
Sementara hubungan pasti antara diabetes dan demensia masih belum sepenuhnya dipahami, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa diabetes merupakan faktor risiko yang signifikan untuk gangguan kognitif dan demensia.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penderita diabetes lebih mungkin terkena demensia dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa penderita diabetes memiliki risiko 60% lebih tinggi terkena demensia dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes.
Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit Alzheimer dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes.
Beberapa faktor dapat berkontribusi pada hubungan diabetes-demensia. Misalnya, diabetes dapat menyebabkan kerusakan dan peradangan pembuluh darah, yang dapat merusak pembuluh darah di otak dan berkontribusi pada penurunan kognitif.
Diabetes juga dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merusak kemampuan otak untuk menggunakan glukosa sebagai energi, yang menyebabkan disfungsi kognitif.
Selain itu, penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengalami kondisi kesehatan lain yang dapat menyebabkan gangguan kognitif, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit kardiovaskular.
Mencegah Demensia Terkait Diabetes
Meskipun tidak ada obat untuk demensia, beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah atau menunda timbulnya demensia. Disadur dari healthline.com, bagi penderita diabetes, mengelola kadar gula darah sangat penting untuk mengurangi risiko demensia. Ini dapat dicapai melalui diet dan olahraga, minum obat sesuai resep, dan memantau kadar gula darah secara teratur.
Selain mengelola diabetes, menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu mencegah penurunan kognitif. Makan makanan yang seimbang, berolahraga teratur, dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko demensia.
BACA JUGA: Cegah Kanker Serviks dengan Pap Smear, Begini Persiapan dan Tahapannya
Terlibat dalam aktivitas yang merangsang mental, seperti membaca, bermain teka-teki, dan mempelajari keterampilan baru, juga dapat membantu menjaga fungsi kognitif. Selain itu, mengelola kondisi kesehatan lain yang dapat menyebabkan penurunan kognitif, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, sangat penting untuk mengurangi risiko demensia.
Sebagai kesimpulan, hubungan diabetes-demensia menjadi perhatian yang berkembang, karena penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kognitif dan demensia. Sementara hubungan yang tepat antara kedua kondisi tersebut tidak sepenuhnya dipahami, beberapa faktor dapat berkontribusi pada hubungan ini, termasuk kerusakan pembuluh darah, peradangan, dan resistensi insulin.
Untungnya, mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu mencegah atau menunda timbulnya demensia. Mengelola diabetes, menjaga berat badan yang sehat, melakukan aktivitas yang merangsang mental, dan mengelola kondisi kesehatan lainnya sangat penting untuk mengurangi risiko penurunan kognitif.
Jika kamu menderita diabetes atau berisiko terkena diabetes, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang strategi untuk mengurangi risiko gangguan kognitif dan demensia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tentukan Budget, Ini 6 Tips Membeli Rumah untuk Pasangan yang Baru Menikah
-
5 Fakta Leptospirosis, Penyakit yang Sudah Memakan Korban Jiwa di Indonesia
-
York adalah Pengkhianat, Ini 5 Fakta Manga One Piece Chapter 1078
-
Ada Mikasa Ackerman, Ini 5 Karakter Wanita Terbaik di Anime 'Attack on Titan'
-
Selamat Hari Perawat Nasional, Ini 5 Fakta Sejarah Perawat di Indonesia
Artikel Terkait
-
Cara Agar Bisa Tidur Tepat Waktu, Jika Sering Insomnia Lakukan Hal Ini Agar Kesehatan Terjaga
-
Sulit Tidur Saat Malam Hari? Coba Cara Ini Agar Terhindar dari Insomnia
-
Manfaatkan Bulan Puasa untuk Diet Defisit Kalori, Badan Langsing dan Sehat!
-
Sering Tidur Larut Malam? Berikut Efek Begadang Bagi Kesehatan Tubuh
-
Semakin Banyak Warna, Semakin Bagus untuk Tubuh, Inilah Makanan yang Dimaksud Kata Zaidul Akbar.
Health
-
Otak Lemot Karena Scroll Media Sosial? Ini Cara Detoks Simpel dan Efektif
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
Jangan Diremehin! Ini 5 'Rahasia Sakti' Tahu yang Bikin Badan Lebih Sehat
-
Nggak Perlu Obat! 6 Pose Yoga Ini Bikin Nyeri Haid Hilang dan Perut Gak Kram
-
Mau Berhenti Ngerokok tapi Gagal Terus? Mungkin Kamu Butuh Bantuan, Bukan Cuma Niat
Terkini
-
Jelang FIFA Matchday November, Jabatan Pelatih 3 Negara ASEAN Ini Masih Lowong! Mana Saja?
-
15 SMK Siap Melaju ke Final Olimpiade Jaringan MikroTik 2025 di Yogyakarta
-
Sama-Sama Dipecat Sepihak, Lebih Mending Mana Nasib Masatada Ishii dan STY?
-
Kenapa Doa Tak Dikabulkan? Jawaban Habib Umar Bikin Banyak Orang Tersadar
-
Sandra Dewi Mau Harta Pribadinya Kembali, Alkitab Ingatkan Soal Integritas