Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Deli An
ilustrasi cerebral atrophy (freepik/rawpixel.com)

Cerebral Atrophy atau disebut juga atrofi otak adalah suatu kondisi rusak atau hilangnya sel otak dan sambungan antar sel otak secara berkelanjutan yang menyebabkan ukuran otak meyusut sehingga lebih kecil daripada ukuran aslinya. Penyakit ini mengakibatkan hilangnya sel-sel otak bernama neuron dan menghancurkan koneksi yang membantu sel-sel otak berkomunikasi.

Akibatnya fungsi pikiran sadar, seperti perasaan, emosi, kesadaran dan persepsi dapat terganggu. Begitu pula berbagai fungsi bawah sadar, seperti menggerakan otot, respons terhadap stimulus dan kemampuan mengambil keputusan pada akhirnya juga ikut terganggu. 

Gejala Cerebral Atrophy

Cerebral atrophy dapat memengaruhi satu atau beberapa bagian otak. Gejalanya akan bervariasi tergantung pada lokasi penyusutan dan tingkat keparahannya. Menyadur halodoc, kondisi ini dapat ditandai dengan berbagai penyakit otak, terutama:

1. Demensia

Demensia salah satu gejala cerebral atrophy yang ditandai dengan penurunan kemampuan memori dan fungsi inteligensia secara perlahan. Hal ini juga dapat mengganggu kemampuan untuk bekerja dan berinteraksi sosial secara signifikan. Penyusutan ukuran otak pada demensia menyebabkan penderitanya mengalami pemikiran yang lambat, hilang ingatan, kurangnya empati, gangguan suasana hati, halusinasi, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Kejang

Gejala lain yang muncul akibat cerebral atrophy adalah kejang. Kejang dapat berbeda-beda di setiap orang. Misalnya, mengalami kehilangan kesadaran, mendengus, mengeluarkan air liur secara tidak sengaja, gerakan mata yang menyentak, mengatupkan gigi, hingga gerakan yang berulang-ulang dengan sangat cepat.

3. Afasia

Afasia adalah gejala penyakit otak yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi terutama gangguan dalam berbicara dan memahami suatu bahasa. Beberapa jenis afasia juga dapat mempengaruhi kemampuan memahami dan menghasilkan pembicaraan, hingga keterampilan membaca atau menulis.

Penyebab cerebral atrophy

Terdapat banyak faktor yang bisa menjadi penyebab cerebral atrophy, mulai dari penyakit, cedera, hingga infeksi. Disadir dari sehatq, berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang mungkin menjadi penyebab cerebral atrophy, yaitu :

1. Stroke

Stroke terjadi saat aliran darah menuju ke otak terganggu atau berkurang yang mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi sesuai dengan kebutuhan, sehingga sel-sel otak akan mati dalam hitungan menit. Kondisi ini menyebabkan berbagai fungsi tubuh yang dikendalikan oleh otak tidak bekerja. Pada kondisi ini cerebral atrophy muncul sebagai gejala dari stroke.

BACA JUGA: CEK FAKTA: Dude Harlino Menangis Mendengar Dokter Sampaikan Kondisi Alyssa Soebandono, Benarkah?

2. Penyakit alzheimer

Penderita penyakit alzheimer, neuron pada otak mengalami kerusakan dan mati yang menyebabkan sambungan antar neuron juga ikut rusak, sehingga banyak area pada otak yang mulai menyusut. Pada tingkatan yang sudah parah, penyusutan otak dapat menyebabkan berkurangnya volume otak. Penderita dapat kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi dan berpikir, hingga hilang ingatan

3. Cerebral palsy

Cerebral palsy menjadi salah satu penyebab terjadinya cerebral atrophy. Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah gangguan pergerakan tubuh yang terjadi akibat perkembangan otak yang tidak normal saat dalam kandungan yang dapat menyebabkan terganggunya koordinasi otot sehingga kesulitan untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh.

4. Penyakit huntington

Penyakit huntington merupakan salah satu penyakit keturunan yang dapat merusak neuron. Biasanya, kondisi ini terjadi pada paruh baya dan semakin lama penyakit ini dapat menyerang kondisi fisik dan mental penderitanya, seperti depresi hingga chorea yaitu gerakan tubuh yang tidak disadari dan tidak disengaja.

5. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis adalah gangguan autoimun yang menyebabkan sistem imun menyerang selaput pelindung yang menyelilingi sel saraf. Kondisi yang terjadi pada usia muda dan lebih rentan dialami oleh para wanita dibandingkan pria. Seiring waktu, sel-sel saraf akan mengalami kerusakan, sehingga menyebabkan masalah pada pergerakan dan koordinasi tubuh. Cerebral atrophy menjadi bagian dari perkembangan penyakit ini yang menyebabkan kerusakan multiple sclerosis. semakin parah.

Cerebral atrophy merupakan kondisi yang permanen karena kerusakan dan penurunan volume serta ukuran otak tidak dapat diperbaiki atau tidak bisa kembali seperti sedia kala. Tindakan yang dapat dilakukan adalah pencegahan dan perlambatan dari penyakit cerebral atrophy. Pencegahannya dapat dimulai dengan menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit pada pembuluh darah otak dan juga hindari konsumsi alkohol berlebih. Perubahan gaya hidup dengan aktif beraktivitas fisik dan suplementasi vitamin B seperti vitamin B12, B6 dan folat karena diketahui dapat memperlambat proses kerusakan otak.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Deli An