Pada musim hujan yang terjadi di awal tahun 2023 kali ini memang diprediksi masih akan turun dengan intensitas yang cukup tinggi di beberapa tempat. Peristiwa ini tentunya memunculkan kewaspadaan sebagian masyarakat terhadap kemungkinan bencana banjir ataupun tanah longsor. Selain itu, musim hujan ini juga cukup rawan sekali sebagai sarana penyebaran penyakit. Melansir dari situs suara.com, di sebagian daerah di Provinsi Jawa timur mewabah penyakit Leptospirosis hingga menimbulkan beberapa korban jiwa.
Penyakit Leptospirosis sendiri adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan pengerat seperti tikus kepada manusia. Penyakit ini disebabkan oleh urin atau air kencing tikus yang telah terkontaminasi oleh bakteri leptospira. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian terhadap manusia apabila tidak ditangani dengan baik. Penyebaran penyakit ini dapat melalui genangan air ataupun sumber air minum yang telah terkontaminasi bakteri tersebut. Namun, selain leptospirosis ternyata ada beberapa penyakit lain yang dapat ditularkan oleh tikus kepada manusia, khususnya pada musim hujan seperti sekarang ini. Berikut 3 penyakit yang dapat ditularkan tikus kepada manusia saat musim hujan.
1. Penyakit Pes
Tentunya sebagian besar orang sudah cukup familiar atau mengenal salah satu penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan pengerat atau tikus ini. Penyakit pes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis. Melansir dari situs Halodoc, penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan kutu tikus ataupun melakukan kontak langsung terhadap bagian tubuh atau hewan pengerat tikus yang telah terinfeksi. Bahkan, beberapa kasus dapat menular dari kontak media lain seperti air. Bakteri ini umumnya akan menyerang kelenjar getah bening pada manusia sehingga dapat menimbulkan peradangan. Hal inilah yang dapat menjadi pemicu berkembangnya bakteri ini di tubuh korban hingga dapat menimbulkan efek yang cukup fatal.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Tak Terima Dihukum Mati, Ferdy Sambo Tembak Bharada E, Benarkah?
2. Hantavirus
Penyakakit ini juga dikenal dengan nama Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan pertama kali dideteksi pada dekade 1990-an. Melansir dari situs hellosehat.com, penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung dari kotora, urin atau air kencing serta air liur tikus dan dapat menular melalui udara. Penyakit ini juga bisa menular dari gigitan tikus atau memakan sesuatu yang telah terkena virus tersebut.
Gejala awal dari penyakit ini umumnnya hampir mirip dengan gejala flu biasa, seperti demam, sakit kepal serta diare yang disertai rasa mual. Dalam beberapa hari, sang korban umummhya akan mengalami batuk hingga sesak napas. Fase inilah yang dapat dikatakan cukup berbahaya karena dapat menyebabkan gagalnya paru-paru hingga dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani secara serius.
3. Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)
Penyakit ini hampir sama seperti penularan Hantavirus. Penyakit ini dapat disebabkan oleh kotoran, urin maupun gigitan tikus yang telah terinfeksi sebelumnya. Orang yang terkena penyakit ini umumnya akan mengalami sakit kepala, demam, nyeri pada beberapa bagian tubuh hingga mengalami kaburnya pandangan. Dalam beberapa kasus, penderita juga dapat mengalami peradangan kulit tekanan darah rendah, hingga yang cukup ekstrim dapat menyebabkan gagal ginjal. Pada fase inilah korban harus mendapatkan penanganan serius agar tidak menimbulkan efek samping yang cukup fatal.
Nah, itulah beberapa penyakit yang dapat ditularkan dari tikus atau hewan pengerat lain yang cukup besar kemungkinannya terjadi saat musim hujan seperti sekarang. Melakukan beragam tindakan seperti menjaga kondisi dan kebersihan lingkungan, serta memperkuat imun tubuh tentunya dapat menjadi kiat sukses dalam mencegah penularan penyakit-penyakit tersebut.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan
-
Karir Tak Bagus di Australia, Rafael Struick Diisukan akan Main di Liga 1?
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
-
Sukses di Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto Diisukan Latih Skuad untuk Sea Games 2025?
-
Pengamat Senior Sarankan Timnas U-17 Tambah Pemain Diaspora, Mengapa?
Artikel Terkait
-
Anak Muda Rentan Parkinson? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu Sebelum Terlambat
-
Daftar Makanan Pencegah Sakit Jantung
-
Riwayat Penyakit Titiek Puspa: Pingsan Saat Syuting, Jalani Operasi, dan Wafat di Usia 87 Tahun
-
9 Tanda Kerusakan Ginjal, Termasuk Sering Buang Air Kecil
-
Ikut Terawang Nasib Rumah Tangga Ridwan Kamil, Rara Pawang Hujan: Saya Mohon Maaf
Health
-
Digital Fatigue dan Mental Overload: Saat Notifikasi Jadi Beban Psikologis
-
5 Tips Atasi Lelah setelah Mudik, Biar Energi Balik Secepatnya!
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
Terkini
-
Snow White Dilarang Tayang di Lebanon Imbas Negara Asal Gal Gadot
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa