Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rasyi Fauzia
Ilustrasi orang olahraga jogging (Pexels/pixabay)

Seperti yang sudah diketahui secara umum, olahraga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Melansir alodokter.com, olahraga secara rutin dapat membantu mengontrol berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, meningkatkan kekuatan otot dan tulang, serta mengurangi stres.

Aktivitas fisik saat olahraga memang membutuhkan banyak energi sehingga kadang ada pula kekhawatiran melakukan olahraga saat puasa akan membuat tubuh menjadi lemas. Namun, puasa bukan menjadi penghalang untuk tetap berolahraga supaya tubuh tetap fit. Ada beberapa tips agar olahraga saat puasa tetap aman dan nyaman dirangkum dari hellosehat.com dan womenshealthmag.com berikut ini:

1. Pilih waktu yang tepat

Terdapat dua rekomendasi waktu untuk melakukan olahraga saat puasa yaitu setelah berbuka atau sebelum berbuka. Malam hari setelah berbuka puasa energi telah terisi kembali dari makanan dan minuman sehingga ada cukup energi untuk melakukan olahraga. Selain itu di malam hari setelah melakukan olahraga kita dapat makan dan minum untuk kembali mengisi energi.

Pilihan waktu yang ke-2 adalah sesaat sebelum berbuka puasa. Olahraga 30-60 menit menjelang berbuka juga dapat menjadi pilihan karena begitu selesai olahraga energi dapat terisi kembali saat makan dan minum waktu berbuka. Namun, perlu diperhatikan bahwa kondisi kebugaran setiap orang berbeda sehingga tidak semua orang mampu berolahraga saat sedang puasa. Jadi pilihlah waktu yang tepat untuk melakukan olahraga saat bulan Ramadan sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.

2. Pilih jenis olahraga yang tepat

Jenis olahraga dapat dilakukan seperti biasa tetapi dengan dikurangi intensitasnya. Namun, pendapat lain menyarankan untuk melakukan olahraga ringan sampai sedang saja seperti berjalan, jogging, dan bersepeda. Tubuh dikhawatirkan tidak mampu jika melakukan olahraga berat dengan intensitas tinggi saat puasa.

3. Perhatikan hidrasi

Dehidrasi dapat terjadi ketika berolahraga dan akan semakin parah jika cuacanya panas. Oleh sebab itu olahraga saat puasa tidak disarankan dilakukan siang hari dan di luar ruangan. Asupan cairan saat puasa harus sangat diperhatikan dengan tetap mengonsumsi cairan 1,5-2 liter per hari. Selain dari minuman, konsumsi buah dan sayur dengan kandungan air yang banyak juga disarankan saat sahur dan berbuka. Beberapa contoh buah dan sayur yang banyak kandungan airnya dikutip dari womenshealthmag.com antara lain: semangka, jeruk, apel, bluberi, timun, tomat, dan bayam.

BACA JUGA: CEK FAKTA: Mimi Bayuh Dinikahi Raffi Ahmad karena Hamil, Benarkah?

4. Perhatikan asupan nutrisi

Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Konsumsi karbohidrat kompleks dan serat yang memiliki indeks glikemik rendah sangat disarankan karena membantu energi dilepas secara perlahan sehingga tidak cepat habis.

Strategi untuk mengurangi rasa cepat lapar dan mempertahankan energi untuk berolahraga bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi saat berbuka dan lemak tinggi saat sahur. Kandungan karbohidrat yang tinggi akan memaksimalkan cadangan glikogen otot dan konsumsi makanan dengan lemak tinggi akan memperlambat pencernaan sehingga perut tidak cepat kosong.

Selain itu konsumsi makanan dengan kandungan protein juga sangat diperlukan. Dilansir dari healthline.com, olahraga dapat memicu pemecahan protein otot bahkan dapat menyebabkan kerusakan protein otot sehingga konsumsi protein yang cukup sangat dibutuhkan untuk memperbaiki dan membentuk kembali protein ini. Konsumsi protein juga membantu penyusunan jaringan otot baru.

Nah, itulah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk tetap dapat berolahraga dengan aman dan nyaman saat puasa. Jangan lupa juga perhatikan waktu tidur dan istirahat supaya kondisi tubuh tetap sehat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rasyi Fauzia