Diabetes Melitus atau yang biasa disingkat dengan DM merupakan penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah seseorang. Peningkatan kadar glukosa darah ini disebankan karena penurunan sekresi insulin dan retensi insulin.
Klasifikasi Diabetes Melitus
Penyakit Diabetes Melitus terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Berdasarkan International Diabetes Federation (IDF) 2010, berikut ini adalah beberapa klasifikasi Diabetes Melitus.
1. Diabetes Melitus Tipe 1
DM tipe 1 sering juga disebut dengan diabetes juvenil. DM tipe ini disebabkan karena reaksi autoimun, sehingga imun tubuh menyerang sel yang memproduksi insulin.
Tubuh penderita DM tipe 1 memproduksi insulin dalam jumlah yang sangat sedikit atau bahkan tidak memproduksinya sama sekali. Karenanya, diperlukan suntikan insulin setiap hari untuk mengontrol kadar glukosa darah.
DM tipe 1 ini juga sering disebut dengan Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM). Sel beta pankreas yang menghasilkan insulin dirusak oleh sistem imun itu sendiri, sehingga produksi insulin berkurang.
Penyandang DM tipe 1 ini diperkirakan sekitar 5-10% dari total penyandang diabetes. DM tipe ini dapat terjadi pada berbagai usia, tetapi paling sering dialami oleh anak-anak dan remaja.
Kerusakan sel beta pankreas ini selain disebabkan oleh faktor genetik, juga dapat disebabkan oleh faktor imunologi dan lingkungan. Faktor risiko lingkungan yang dapat memicu respon imun adalah konsumsi kentang, susu sapi, zat kimia, dan asap rokok.
BACA JUGA: 4 Jenis Makanan Ini Menjadi Pemicu Munculnya Kanker
2. Diabetes Melitus Tipe 2
DM tipe 2 juga sering disebut dengan Non-Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM). Pada penderita DM tipe 2, sel beta pankreas masih menghasilkan insulin, tetapi sangat sedikit sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh jaringan.
Kurang lebih 90% penyandang diabetes menderita DM tipe 2 ini. Sekitar setengah dari kasus DM tipe 2 diderita oleh mereka yang berusia di atas 55 tahun, tetapi segala usia tidak menutup kemungkinan untuk menderita diabetes tipe ini. Seseorang dapat tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun hingga muncul gejala dan komplikasi lebih lanjut.
Faktor genetik memegang peranan penting dalam proses terjadinya resistensi insulin. Faktor lainnya yaitu usia, obesitas, diet tinggi lemak dan dan rendah serat, serta kurangnya berolahraga.
3. Diabetes Gestasional
Tipe diabetes ini muncul karena peningkatan kadar gula darah selama kehamilan. Diabetes Gestasional ditemukan 1 dalam setiap 25 kehamilan yang disertai munculnya komplikasi pada ibu dan bayi.
Diabetes tipe ini biasanya muncul setelah kehamilan, serta ibu dan anaknya memiliki risiko tinggi untuk mengalami DM tipe 2 di kemudian hari. Kurang lebih setengah dari ibu yang memiliki riwayat Diabetes Gestasional mengalami DM tipe 2 pada 5-10 tahun setelah melahirkan.
BACA JUGA: Selalu Mimpi Buruk saat Demam? Ternyata Ini Penyebabnya
Hiperglikemia terjadi selama kehamilan akibat sekresi hormon-hormon plasenta, intoleransi glukosa yang biasanya terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga karena kerja insulin yang terhambat.
4. Diabetes Tipe Lain
Diabetes tipe lainnya disebabkan oleh keadaan medikal atau sedang melakukan pengobatan lain yang memicu abnormalitas kadar glukosa dalam darah.
Beberapa faktor yang menyebabkan diabetes tipe lain adalah kerusakan genetik, gangguan hormonal seperti hormon pertumbuhan, kortisol, glukagon, dan epinefrin yang dapat melawan kerja insulin.
Itulah beberapa klasifikasi dari diabetes yang harus kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Hari Guru Nasional: Momentum Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Cek Kesehatan Bagi Para Guru
-
Waspada Neuropati Periferal yang Sering Dialami Penderita Diabetes, Gejalanya Tangan dan Kaki Kesemutan
-
SPP Cuma Rp3.500, Murid PAUD Yuni Shara di Kota Batu Tetap Dapat Fasilitas Kesehatan Selengkap Ini
-
Cegah Diabetes! Wamenkes Ingatkan Pentingnya Cek Gula Darah Rutin
-
Bek Timnas Rizky Ridho Selalu Minum Sambil Jongkok, Ini Alasannya
Health
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Bek Timnas Rizky Ridho Selalu Minum Sambil Jongkok, Ini Alasannya
-
5 Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar pada Kesehatan, Jangan Sepelekan Ya!
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
Terkini
-
Walau Sukses Tantang Max Verstappen, Lando Norris Ragu Bisa Juara Dunia
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Sosok Radojko Avramovic, Pelatih Tersukses di Piala AFF
-
Calvin Verdonk Berharap Jepang Pakai Tim B saat Jamu Timnas Indonesia
-
Ulasan Film Exhuma, Aksi Dua Dukun Muda Menaklukkan Arwah Misterius Penunggu Tanah