Sifilis adalah salah satu penyakit infeksi menular seksual yang dikenal dengan sebutan penyakit raja singa, tandanya diawali munculnya luka kecil di area mulut, kelamin atau dubur. Tanda-tanda tersebut sering kali tidak di sadari oleh penderitanya karena, tanda awal gejala penyakit ini tidak menimbulkan rasa nyeri ataupun sakit.
Meskipun demikian, pada tahap awal ini penyakit sudah mulai bisa ditularkan kepada banyak orang baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Jika tidak cepat ditangani penyakit ini bisa menyebabkan penyakit lainnya seperti rusaknya otak dan jantung, sifilis juga sangat berbahaya bagi ibu yang sedang mengandung karena dapat mempengaruhi bayi di dalam janin.
Melansir dari halodoc, berikut adalah gejala, penyebab dan cara pengobatan penyakit sifilis. Yuk kita simak!
Gejala dan penyebab
Penyakit sifilis disebabkan oleh infeksi jamur Treponema pallidum, jamur ini tersebar atau ditularkan melalui hubungan seksual yang dilakukan dengan penderita sifilis. Luka, goresan atau lecet menjadi celah masuknya jamur ini kedalam tubuh.
Setelah sembuh penyakit ini tidak akan muncul kembali atau kambuh namun, jika melakukan kontak fisik dengan luka dari pengidap sifilis seseorang akan terinfeksi kembali.
Sifilis mempunyai beberapa tahapan gejala, setiap tahapan memiliki gejala yang tidak sama, berikut adalah tahapannya.
1. Sifilis primer
Penderita sifilis primer akan mendapatkan luka dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh kurang lebih 10 hingga 90 hari, pemulihannya membutuhkan waktu 3 sampai 6 minggu.
2. Sifilis sekunder
Sifilis sekunder muncul ketika luka dalam tubuh menghilang, setelah itu akan muncul ruam pada anggota tubuh khususnya telapak tangan dan kaki. Gelaja sifilis sekunder ini ditandai dengan munculnya penyakit flu, kelelahan, sakit kepada dan nyeri pada sendi.
3. Sifilis laten
Sifilis laten tidak menimbulkan gejala sama sekali, walaupun begitu, penderita sifilis laten masih bisa menularkan penyakitnya kepada orang lain.
4. Sifilis tersier
Sifilis tersier merupakan penyakit sifilis yang paling berbahaya, jenis sifilis ini dapat mempengaruhi kesehatan jantung, otak, mata, tulang, pembulu darah, persendian dan hati. Sehingga pengidapnya dapat mengalami penyakit jantung, kebutaan bahkan stroke.
5. Sifilis kongenital
Infeksi sifilis bisa ditularkan seorang ibu kepada anak yang sedang dalam kandungannya, resiko ini bisa dikurangi dengan melakukan pengobatan infeksi sebelum kehamilan memasuki usia 4 bulan.
Jika telat ditangani akan mengakibatkan terjadinya keguguran, kelahiran prematur, bayi lahir dengan menginap sifilis, kematian anak yang baru dilahirkan.
Pengobatan
Pengidap sifilis primer dan sekunder dapat diobati dengan antibiotik dengan cara disuntikan selama kurang lebih 2 minggu.
Pengobatan untuk pengidap sifilis tersier dan kongenital akan memakan waktu yang cukup lama dengan cara memberikan antibiotik melalui infus, lalu akan dilakukan pengecekan darah untuk memastikan infeksi sudah sembuh total.
Nah, itulah sedikit pembahasan tentang gejala, penyebab dan cara pengobatan terhadap penyakit sifilis, jika kamu mengalami tanda-tanda atau gejala penyakit sifilis segera konsultasikan kepada dokter.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Liburan Antiboros! 4 Destinasi Wisata dengan Promo Spesial Ramadan
-
Dari Pennywise hingga Nosferatu: 4 Film Bill Skarsgard yang Wajib Ditonton
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Rekomendasi Film Horor Ratu Sofya yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri
-
Siap-Siap! 5 Film Indonesia Ini Akan Tayang di Netflix pada Februari 2025
Artikel Terkait
-
4 Penyebab Keputihan Abnormal pada Wanita yang Patut Diwaspadai
-
Jangan Sepelekan, Berikut Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Batu Ginjal
-
3 Hal Menyeramkan di Pekerjaan, Kamu Patut Mengetahuinya!
-
5 Penyebab Batuk pada Anak yang Tak Kunjung Sembuh, Jangan Anggap Remeh!
-
5 Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bisa Merusak Rambut, Jangan Anggap Sepele!
Health
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
-
Cognitive Offloading: Ketika Otak Tak Lagi Jadi Tempat Menyimpan Informasi
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e