Bagi orang yang jarang makan nasi, umbi-umbian seringkali bisa dijadikan sebagai pengganti nasi karena di dalamnya mengandung karbohidrat atau pati.
Untuk zat karbohidrat ini sendiri biasanya dibutuhkan oleh tubuh dalam menghasilkan energi yang diperlukan guna menunjang berbagai macam aktivitas.
Tidak hanya zat karbohidrat saja, jenis umbi-umbian seperti singkong, talas, kentang, lobak, ubi rambat dan ubi jalar mengandung vitamin serta mineral yang bermanfaat baik bagi kesehatan tubuh.
BACA JUGA: 4 Makanan yang Berkhasiat untuk Melancarkan Siklus Haid, Semuanya Enak!
Adapun manfaatnya adalah mulai dari mengontrol kadar gula darah, mencegah penyakit jantung dan kanker, menurunkan berat badan hingga membuat sistem pencernaan lebih sehat.
Seperti dirangkum dari halodoc, berikut ini adalah beberapa jenis umbi-umbian yang kaya akan karbohidrat:
1. Lobak
Lobak adalah salah satu jenis umbi yang terdiri dari beberapa jenis seperti lobak merah, lobak ungu, lobak putih dan lobak Jepang. Kemudian di dalam lobak ini terdapat berbagai macam nutrisi penting, termasuk karbohidrat, filat, protein, serat dan vitamin A, B serta C.
Selain itu, lobak juga mengandung mineral seperti kalium, kalsium, zat besi, fosfor dan mangan. Dengan mengonsumsinya dapat membantu dalam mengontrol tekanan darah, melancarkan pencernaan hingga menurunkan risiko kanker.
2. Kentang
Kentang merupakan sumber karbohidrat yang kaya dan populer. Karbohidrat yang terkandung dalam kentang sebagian besar berupa pati. Kentang juga mengandung serat, vitamin C, dan beberapa mineral.
BACA JUGA: Segera Hindari, Ini 5 Kebiasaan yang Dapat Memicu Asam Lambung Naik
3. Ubi jalar
Ubi jalar adalah umbi yang kaya karbohidrat dan serat. Karbohidrat dalam ubi jalar terdiri dari pati dan serat diet yang larut dan tidak larut. Ubi jalar juga mengandung vitamin A, vitamin C, dan beberapa mineral seperti kalium.
4. Ubi kayu
Ubi kayu atau singkong merupakan sumber karbohidrat yang kaya. Umbi ini mengandung pati yang mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu, ubi kayu juga mengandung serat, vitamin C, dan beberapa mineral seperti magnesium dan kalium.
5. Wortel
Meskipun lebih dikenal sebagai sayuran akar, wortel juga termasuk dalam kelompok umbi yang mengandung karbohidrat. Karbohidrat dalam wortel sebagian besar berupa serat diet yang baik untuk pencernaan. Wortel juga mengandung vitamin A, vitamin K, dan beberapa mineral seperti kalium dan magnesium.
Demikianlah beberapa jenis umbi-umbian yang di dalamnya terdapat kandungan karbohidrat. Semoga bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
3 Tips Mengatasi Kulit Belang, Salah Satunya Pakai Gel Lidah Buaya
-
4 Jenis Buah yang Tahan Lama Tanpa Perlu Ditaruh di Kulkas Ada Pisang
-
4 Tips Mengatasi Rambut Lepek, Salah Satunya Cuci Rambut dengan Lembut
-
4 Hal yang Bikin Rambut Tidak Sehat, Salah Satunya Tidak Pakai Kondisioner
-
5 Kebaikan Infused Water bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Mencegah Berbagai Penyakit?
Artikel Terkait
-
Makanan untuk Dikonsumsi Sebelum dan Setelah Berenang, Ada Mie Instan?
-
Resep Makanan Tradisional: Kue Putri Mandi Ubi Ungu, Dijamin Candu
-
Segera Hindari, Ini 5 Kebiasaan yang Dapat Memicu Asam Lambung Naik
-
4 Makanan yang Berkhasiat untuk Melancarkan Siklus Haid, Semuanya Enak!
-
Resep Membuat Pindang Ikan Patin Kemangi Praktis, Dijamin Bikin Makan Lahap
Health
-
Napas Anak Terasa Cepat? Jangan Tunda! Ini Langkah Darurat Mengatasi Gejala RSV Menurut Dokter
-
Bukan Cuma Flu Biasa, Virus RSV Bisa Jadi 'Pembunuh' Senyap bagi Bayi Prematur
-
Bukan Gorengan, Ini 10 Ide 'Snack' Sehat yang Gampang Dibuat dan Gak Bikin Nyesel
-
Bukan Cuma Wortel, 5 Buah Ini Ternyata 'Skincare' Alami buat Matamu
-
Bukan Cuma Soal Diet, Ini 7 Langkah Simpel Biar Pola Makan Jadi Lebih Sehat
Terkini
-
Inara Rusli Terseret Isu Orang Ketiga, Reaksi Mantan Mertua Jadi Sorotan
-
Panduan Nutrisi Anak: 7 Makanan Super yang Wajib Ada di Menu Harian
-
Alyssa Daguise Hamil Anak Pertama, Al Ghazali yang Mendadak Ngidam?
-
Simon Tahamata dan Komentarnya yang Perkuat Fakta Indonesia Butuh Pelatih Sekarakter STY
-
Target Medali Perak Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Realistis atau Pesimistis?