Gaslighting atau memanipulasi adalah salah satu bentuk kejahatan, karena pada dasarnya gaslighting adalah bentuk tindakan memanipulasi pikiran, perasaan atau bahkan tindakan seseorang kepada orang lain. Gaslighting sering ditemukan dalam hubungan.
Dikutip dari situs gramedia.com, gaslighting sering juga disebut sebagai bentuk pelecehan emosional terselubung di mana pelaku dengan sengaja menyesatkan korban atau membuat narasi palsu, sehingga membuat pasangan atau seseorang mempertanyakan kewarasannya, penglihatan maupun ingatannya. Melalui tindakan manipulasi yang dilakukan pelaku, maka korban semakin lama akan semakin kebingungan dan merusak kepercayaan pada diri korban sendiri.
BACA JUGA: 6 Ciri-ciri Mental Pemburu Beasiswa, Sukses Mengejar Kampus Impian!
Gaslighting melibatkan dua pihak dalam sebuah hubungan, yaitu gaslighter sebagai pelaku gaslighting dan gaslightee sebagai korban gaslighting. Gaslighter sebagai pelaku biasanya memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan pasangannya sebagai korban. Hubungan yang di dalamnya sudah terdapat unsur gaslighting sudah bisa disebut sebagai toxic relationship, karena di dalam hubungan terdapat satu pihak yang dirugikan secara fisik maupun psikis.
Salah satu bentuk atau contoh gasligting dalam sebuah hubungan adalah ketika terdapat perselingkuhan di dalam hubungan tersebut. Ketika salah satu pihak terbukti melakukan perselingkuhan, alih-alih meminta maaf pelaku malah menyalahkan pasangannya.
BACA JUGA: 5 Jenis Unggahan Oversharing di Media Sosial yang Wajib Dihindari
Kata-kata yang biasanya sering digunakan untuk menyalahkan pasangan salah satunya adalah "Aku selingkuh juga gara-gara kamu kok". Jika kamu mendapatkan balasan argumen seperti itu, segera sadarlah bahwa ia sedang menyalahkan kamu dan ia melakukan tindak gasligthing. Berikut adalah dampak gashligting yang sangat berdampak pada kesehatan mental.
1. Ketergantungan pada pelaku
Dalam gaslighting, pelaku tentu saja selalu memposisikan dirinya pada posisi benar. Ia juga akan selalu berusaha menyalahkan korban dengan argumen-argumen yang ia berikan. Hal ini akan berdampak pada korban yang tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah serta meragukan memori yang ia miliki.
Maka dari itu korban tidak dapat berjauhan dengan pelaku dan cenderung bergantung pada pelaku untuk membantu korban dalam mencari-cari sebuah fakta.
2. Gangguan kecemasan
Dilansir dari laman halodoc.com, pelaku gaslighting cenderung membatasi dan mengisolasi korban untuk tidak berjauhan dengan keluarga, teman atau pihak lain yang dirasa pelaku dapat mempengaruhi korban. Maka dari itu, tindakan ini dapat memicu rasa cemas dan akan semakin berlebihan jika korban tidak dapat bersosialiasasi dengan orang lain.
BACA JUGA: Rahasia Alis Lebat Alami: 5 Tips Ampuh untuk Tampil Memukau!
3. Sulit mempercayai orang baru
Korban yang dulunya pernah berhubungan dengan sesorang yang melakukan gaslighting dapat memicu adanya rasa marah, kecewa, kesal dan lain sebagainya. Rasa ini akan menghambat seseorang untuk dapat mempercayai orang baru atau bahkan memulai sebuah hubungan yang baru.
Lepas dari hubungan yang di dalamya terdapat gaslighting sangatlah tidak mudah. Namun, kamu bisa melakukannya secara bertahap. Langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah dengan menyadari apakah sikap dari pasanganmu ada yang tidak menghormati dan membuat kamu merasa tidak dihargai. Jika kamu menemukan hal itu, segera sadarlah dan bertindaklah untuk dapat terlepas dari hubungan tersebut.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Siap-Siap Nabung! Intip Harga Tiket Fan Meeting Yoona di Jakarta Mendatang
-
Seru! Berbagi Ilmu Bersama Lansia di PSTW Budi Luhur Kota Jambi
-
Winter aespa Dikejar Pria Aneh yang Bawa Kamera, Netizen: Mengerikan
-
Doyoung NCT Jadi Model McDonald's, Penggemar: Free Palestine
-
Biar Enggak Salah Maksud! 15 Kata yang Sering Digunakan Kpopers di Twitter
Artikel Terkait
Health
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
-
Popcorn Brain: Ketika Otak Sulit Fokus Akibat Sering Terpapar Gadget
Terkini
-
Rilis Poster Karakter, Ini 3 Pemain Utama Drama Korea Hunter With A Scalpel
-
Ada Park Bo Young, Drama Korea Gold Land Umumkan Jajaran Pemain Utama
-
4 Inspirasi Daily Style ala Park Bo Gum yang Minimalis dan Stylish!
-
Dibantai Jepang 6-0, Timnas Indonesia Raih Banyak Pembelajaran Penting!
-
Review Film Your Eyes Tell, Cinta Tulus yang Hadir Tanpa Suara