Scroll untuk membaca artikel
Aulia Hafisa | Adela Puspita
Ilustrasi anak sakit (Freepik/jcomp)

Mimisan atau sering juga disebut sebagai epistaksis adalah kondisi ketika keluarnya darah dari hidung secara tiba-tiba. Mimisan pada anak cukup umum terjadi dan biasanya tidak menimbulkan bahaya. Namun, hal tersebut perlu menjadi perhatian jika terjadi secara berulang kali dengan jumlah yang cukup banyak.

Dilansir dari halaman Halodoc, berikut ini beberapa langkah yang wajib diikuti untuk mengatasi mimisan pada anak.

1. Tenangkan Anak

Ketika anak mengalami mimisan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menenangkan anak. Jelaskan pada anak bahwa ini adalah hal yang umum terjadi dan tidak perlu khawatir. Beri dukungan dan kehadiran yang menenangkan agar anak tidak perlu cemas.

2. Duduk atau Berdiri dengan Posisi Tegak

Bantu anak untuk duduk atau berdiri dengan posisi tegak. Hindari posisi berbaring karena hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke hidung menjadi lebih besar.

3. Miringkan Kepala Anak

Minta anak untuk membungkuk ke depan atau miringkan kepalanya ke depan. Hal ini akan membantu menghindari darah masuk ke tenggorokan dan mencegah anak untuk tersedak.

4. Tekan Bagian Lunak Hidung

Bimbing anak untuk meremas bagian lunak hidung dengan lembut menggunakan jari-jari atau ibu jari dan telunjuk. Tekanan ini membantu menghentikan aliran darah dari pembuluh darah yang pecah di dalam hidung.

5. Jangan Miringkan Kepala ke Belakang

Meskipun kecenderungannya adalah miringkan kepala ke belakang, hal ini sebaiknya dihindari. Miringkan kepala ke belakang dapat menyebabkan darah masuk ke tenggorokan dan menyebabkan mual atau tersedak.

6. Kompres Dingin

Tempatkan kain bersih atau es batu yang dibungkus dengan kain tipis di atas hidung atau di belakang leher anak. Kompres dingin membantu menyusutkan pembuluh darah dan menghentikan perdarahan. Namun, pastikan untuk tidak memberikan tekanan yang terlalu kuat.

7. Jangan Meniup Hidung Terlalu Keras

Meniup hidung dengan keras dapat memperburuk mimisan dan menyebabkan pendarahan kembali. Sebaiknya tidak meniup hidungnya anak terlalu keras setelah mimisan berhenti.

8. Hindari Faktor Pemicu

Cobalah untuk mengidentifikasi faktor pemicu mimisan pada anak. Beberapa faktor seperti cuaca kering, hidung kering akibat AC atau pemanas ruangan, dan cedera ringan pada hidung dapat menjadi pemicu mimisan. Jika memungkinkan, hindari faktor-faktor tersebut untuk mengurangi kemungkinan terjadinya mimisan.

9. Kebersihan Hidung

Pastikan anak menjaga kebersihan hidungnya dengan membersihkan hidung secara teratur. Rajin membilas hidung dengan air garam atau bisa juga menggunakan pelembap hidung untuk membantu mencegah hidung kering yang bisa menyebabkan mimisan.

10. Konsultasikan ke Dokter

Jika mimisan pada anak sering terjadi atau sulit untuk diatasi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Terutama jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit atau jika ada luka di dalam hidung yang menyebabkan mimisan.

Jika Anda mengalami kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut mengenai kesehatan anak Anda, segera hubungi dokter atau tenaga medis yang berkualifikasi.

Adela Puspita