Nistagmus adalah gangguan mata yang ditandai dengan gerakan yang berulang dari mata, penyakit ini dapat menyebabkan pandangan mata menjadi kabur atau terganggu. Meskipun nistagmus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu penyebab yang mungkin adalah faktor keturunan.
Dilansir dari laman clevelandclinic dan healthline, berikut adalah lima penyebab utama nistagmus yang wajib kamu ketahui. Yuk disimak!
1. Faktor Keturunan
Nistagmus kadang-kadang dapat disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak. Jika ada riwayat nistagmus dalam keluarga Anda, kemungkinan Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan ini.
Meskipun genetik berperan, mekanisme pasti bagaimana nistagmus diwariskan masih belum sepenuhnya dipahami.
2. Gangguan Struktur Mata
Masalah pada struktur mata seperti retina yang tidak berkembang dengan baik, kelainan pada kornea, atau malformasi pada saraf mata, dapat menyebabkan nistagmus. Ketidaknormalan ini dapat mempengaruhi kemampuan mata untuk fokus dengan benar sehingga menyebabkan gerakan mata yang tidak terkendali.
3. Kelainan Perkembangan
Nistagmus dapat terjadi sebagai akibat dari kelainan perkembangan selama masa prenatal atau postnatal. Gangguan perkembangan pada otak, mata, atau sistem saraf dapat menyebabkan nistagmus muncul pada usia dini.
4. Gangguan Otot Mata
Gangguan pada otot mata atau keseimbangan yang mengatur gerakan mata juga dapat memicu nistagmus. Ketidakseimbangan ini bisa disebabkan oleh trauma pada mata atau kepala, infeksi, atau faktor lain yang mempengaruhi fungsi otot mata.
5. Mutasi Gen Sporadis
Terkadang, mutasi genetik yang menyebabkan nistagmus dapat terjadi tanpa adanya riwayat keluarga yang terkena dampak. Ini disebut sebagai mutasi sporadis. Mutasi sporadis mungkin terjadi secara acak selama perkembangan embrio atau akibat faktor lingkungan tertentu yang memengaruhi gen.
Nistagmus adalah kondisi yang kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor genetik hanyalah salah satu dari banyak komponen yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit ini.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan nistagmus, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli genetika untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang risiko Anda atau anak-anak Anda.
Baca Juga
-
Bukan Kualitas, Tapi Stereotip yang Kadang Halangi Perempuan Menjadi Pemimpin
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Tamat! Ini 3 Momen Menyakitkan bagi Noh Young Won di Bitter Sweet Hell
-
Siap-Siap Emosi! 3 Drama Korea Ini Sepanas Film Ipar adalah Maut
Artikel Terkait
-
4 Ciri Seseorang yang Suka Berbohong, Jangan Mudah Tertipu!
-
5 Tips Ampuh Mengatasi Mata Bengkak Sehabis Menangis, Mau Tahu?
-
Yuk Terapkan! 5 Kebiasaan Baik yang Terbukti Mencegah Penyakit Darah Tinggi
-
Mungkinkah Alergi Baru Muncul saat Dewasa? Begini Kata Ahli!
-
Tanpa Ada Antagonis, Film Air Mata di Ujung Sajadah Tetap Bisa Tawarkan Konflik dan Bikin Nangis
Health
-
Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
Terkini
-
Menjalani Hidup Baik dengan Cara Realistis di Buku The Art of the Good Life
-
A World Where the Sun Never Rises: Aimer untuk Kegelapan Infinity Castle
-
Gabung Buriram United, Shayne Pattyanam Masih Berpeluang Dipanggil Timnas?
-
Jempol Lincah, Otak Rebahan: Fenomena Nyinyir Zaman Now
-
Debut Tak Memuaskan di Box Office, Produser Ngaku M3GAN 2.0 Flop