Misteri yang menyelimuti kasus keracunan massal 1.315 siswa di Kabupaten Bandung Barat akhirnya terpecahkan. Setelah dilakukan investigasi mendalam, Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) datang dengan kesimpulan yang di luar dugaan.
Ternyata, biang kerok dari semua ini bukanlah bakteri jahat seperti yang kita kira. "Tersangka" utamanya adalah sebuah senyawa kimia bernama nitrit yang ditemukan dalam kadar super tinggi di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mereka santap.
Biar kamu makin paham, ini dia lima fakta mengerikan dari temuan investigasi ini.
1. 'Tersangka' Utamanya Adalah Nitrit di Melon dan Lotek
Setelah menguji sampel sisa makanan dari sekolah, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat menemukan fakta yang mengejutkan. Di dalam buah melon dan lotek yang disajikan, ditemukan kadar nitrit yang sangat tinggi.
"Ditemukan kadar nitrit yang sangat tinggi di buah melon dan lotek dari sampel sisa sekolah,” kata Ketua Tim Investigasi, Karimah Muhammad, Jumat (3/10).
Seberapa tinggi? Angkanya mencapai 3,91 mg/L. Padahal, menurut standar internasional (EPA), batas maksimum nitrit yang boleh dikonsumsi dalam minuman itu cuma 1 mg/L. Artinya, kadar nitrit di makanan para siswa ini hampir empat kali lipat dari batas aman!
2. Gejalanya Aneh, Bikin Dokter Ikut Heran
Salah satu yang bikin kasus ini awalnya misterius adalah gejalanya yang aneh. Biasanya, keracunan makanan itu identik dengan diare. Tapi di kasus ini, korban yang diare cuma 3%!
Gejala yang paling dominan justru mual, muntah, dan nyeri lambung (36%), diikuti oleh pusing atau kepala terasa ringan (29%). Ternyata, gejala-gejala ini sangat khas dengan keracunan nitrit.
- Mual & Muntah: Karena nitrit adalah zat beracun yang perlu didetoksifikasi oleh hati.
- Pusing: Karena nitrit menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
- Lemas & Sesak Napas: Gejala paling mengerikan ini muncul karena nitrit bisa mengganggu kemampuan darah untuk membawa oksigen. Kondisi ini disebut methemoglobinemia.
3. Tidak Ditemukan Bakteri Jahat atau Racun Lainnya
Tim investigasi juga memastikan, setelah diperiksa, tidak ditemukan bakteri jahat penyebab keracunan makanan seperti E. coli atau Staphylococcus aureus.
Racun berbahaya lain seperti sianida, arsen, atau pestisida juga nihil. Satu-satunya "tersangka" yang terbukti ada di TKP adalah si nitrit.
4. Kenapa Korbannya Bisa Sampai Ribuan?
Ini pertanyaan yang bikin banyak orang bingung. Kalau cuma dari satu menu, kok bisa korbannya sampai 1.315 orang? Ternyata, ada faktor "kepanikan massal" yang ikut bermain.
Setelah kasus ini meledak, beredar voice note yang mengimbau semua siswa yang menyantap MBG untuk datang ke puskesmas agar diperiksa gratis, bahkan diantar ambulans. Para orang tua yang panik pun langsung menyuruh anak-anaknya pergi ke puskesmas, meskipun mungkin tidak merasakan gejala yang parah.
Fakta ini didukung data bahwa dari ribuan yang datang, hanya 7% yang dirawat inap. Sisanya, 93%, langsung diizinkan pulang setelah diperiksa dan diberi obat.
5. Momen 'Kejang' yang Ternyata Bukan Kejang
Ada beberapa video viral yang menunjukkan korban seperti mengalami kejang. Ternyata, ini juga salah kaprah. Menurut para dokter yang menangani, itu bukanlah kejang epilepsi, melainkan kram di jari-jari tangan akibat menahan nyeri lambung yang tak tertahankan.
"Hal itu dibuktikan dengan tidak ada satu pun obat antikejang yang dikeluarkan Puskesmas dan RSUD," ujar Karimah.
Kasus ini menjadi pelajaran super penting. Di balik niat baik sebuah program, ada detail-detail teknis soal keamanan pangan yang sama sekali tidak boleh diremehkan.
Baca Juga
-
Review Vivo V60 Lite: Tampilan Mewah ala iPhone dengan Harga Lebih Ramah
-
Diproduseri Cillian Murphy, Sekuel Serial Peaky Blinders Resmi Digarap
-
Kevin Diks dan Upgrade Karier Profesionalnya yang Timbulkan Sedikit Kekecewaan
-
Gender Reveal! Nino Fernandez dan Steffi Zamora Siap Miliki Anak Perempuan
-
Rizky Kabah, TikToker yang Dilaporkan Hina Suku Dayak?
Artikel Terkait
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
Health
-
Waspada! Hipertensi Intai Anak Muda, Ini Resep Sehat Kata Dokter
-
7 RS di Jakarta Ini Tawarkan Paket MCU Unik: Cek Kesehatan Jiwa Hingga Bebas Narkoba
-
Bahaya 'Siang Ngantuk, Malam Melek' Lebih Serius dari yang Kamu Kira! (Menarik karena menakutkan)
-
Smartwatch Selamatkan Nyawa: Kisah Pasien yang 'Diperintah' Jam Pintar untuk Periksa ke Dokter
-
Lem Super Sembuhkan Tulang Patah Dalam 3 Menit? Klaim China Bikin Dokter Ortopedi Tercengang!
Terkini
-
Review Vivo V60 Lite: Tampilan Mewah ala iPhone dengan Harga Lebih Ramah
-
Diproduseri Cillian Murphy, Sekuel Serial Peaky Blinders Resmi Digarap
-
Kevin Diks dan Upgrade Karier Profesionalnya yang Timbulkan Sedikit Kekecewaan
-
Gender Reveal! Nino Fernandez dan Steffi Zamora Siap Miliki Anak Perempuan
-
Rizky Kabah, TikToker yang Dilaporkan Hina Suku Dayak?