Terjun ke dunia desain grafis adalah pilihan beberapa orang. Banyak dari mereka yang masuk ke dalam dunia desain grafis karena hobi sejak kecil. Entah mereka memang suka menggambar hingga tertarik dengan seni atau teknologi digital, setiap desainer grafis memiliki alasan tersendiri untuk menjadikan desain grafis sebagai hobi.
Memiliki hobi desain grafis membukakan pintu untuk mengalami momen-momen manis dan pahit di dalam hidup seorang desainer grafis. Terkadang, menjadi desainer grafis memberikan hal-hal positif yang menyenangkan, tetapi juga memberikan hal-hal yang membuat hati jengkel. Kali ini, mari kita berkaca bersama mengenai hidup menjadi seorang dengan hobi desain grafis
Momen-momen manis saat menjadi desainer grafis
1. Mampu mengekspresikan ide dan perasaan melalui karya seni
Terlepas dari perdebatan mengenai definisi seni, desain grafis adalah salah satu media karya seni. Hal itu bukan tanpa alasan, karena desain grafis menjadi perantara untuk mengekspresikan ide-ide dan perasaan kita secara visual. Sehingga, tidak salah ketika desain grafis juga sering disamakan dengan seni digital.
Ketika memiliki kemampuan desain grafis, kita dapat membuat representasi visual melalui bantuan perangkat komputer. Kita dapat menggambar ide-ide yang ada di pikiran kita dan berbuah menjadi karya seni. Hal yang menjadi hambatan adalah imajinasi kita.
2. Memamerkan bakat kepada orang-orang terdekat
Tentu, kita akan dikenal sebagai orang yang berbakat ketika kita menggeluti hobi desain grafis. Kita dapat memamerkan karya kita secara langsung maupun melalui media sosial. Alhasil, orang-orang terdekat kita akan terpesona dengan hasil tangan terampil kita.
3. Diakui karyanya oleh banyak orang
Selain orang terdekat, karya kita juga dapat terekspos dan dilihat oleh orang asing. Melalui media sosial, orang asing dapat mengagumi karya kita dan memberikan tanggapan positif. Banyak desainer grafis yang sukses karyanya diakui oleh publik berkat hobi yang ia geluti
4. Dapat menjadi sarana mencari uang dan mengembangkan karier
Desain grafis adalah kemampuan yang menghasilkan uang. Banyak peluang untuk menjual karya kita melalui freelance atau menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Maka dari itu, hobi desain grafis dapat mendukung masa depan karier kita.
5. Bakatnya dicari-cari oleh berbagai organisasi dan perusahaan
Desain grafis adalah bakat yang "langka", tetapi sangat dibutuhkan. Perlu kreativitas dan kemampuan teknis untuk menguasai desain grafis. Banyak perusahaan dan organisasi yang membutuhkan desainer grafis untuk konten visual mereka.
Momen-momen pahit saat menjadi desainer grafis
1. Kalimat "harga teman" yang menjengkelkan
Terkadang, bakat kita diketahui oleh teman terdekat tidak selalu berbuah positif. Pasti seorang desainer grafis sering ditawari proyek oleh teman terdekat, tetapi mereka meminta harga yang rendah hanya karena alasan pertemanan. Hal tersebut tentu menjengkelkan karena tidak menghargai waktu dan kemampuan yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya.
2. Proyek dan revisi yang menumpuk
Meskipun menjadi hobi yang menjadi pelipur lara, terkadang desain grafis juga bisa menjadi beban. Terutama ketika kita mengikuti banyak proyek dan pesanan yang menumpuk. Belum lagi dengan revisi yang kerap diajukan pada desain kita.
3. Karya dicuri, diplagiasi, dan digunakan tanpa izin
Banyak orang yang belum menghargai atau bahkan belum memahami konsep hak cipta. Bagi mereka, desain visual apapun yang mereka temukan di media sosial dapat bebas mereka gunakan kembali untuk keperluan mereka. Fenomena ini sering membuat para desainer grafis kesal.
4. Dianggap hanya sekadar "menggeser piksel"
Berkaitan dengan poin pertama dan ketiga, memiliki hobi dan bakat desain grafis sering dianggap remeh. Banyak orang yang memberikan harga rendah bagi pesanan desain karena hanya dianggap "menggeser piksel" dan sekadar "memencet tombol." Berkat itu juga, banyak yang kerap menggunakan desain orang lain seenaknya.
5. Masalah-masalah teknis yang kerap menghantui
Setiap desainer grafis tentu pernah mengalami masalah teknis seperti file yang hilang dan tidak sempat disimpan. Hal ini tentu mengerikan, karena kerja keras dalam waktu yang lama hilang karena sebuah error. Maka, tidak heran ketika para desainer grafis sering menyimpan file mereka, bahkan ketika membuat perubahan kecil.
Menjadi seorang desainer grafis memang memberikan momen-momen baik maupun buruk. Meskipun demikian, kita perlu bangga menggeluti hobi ini. Mari bersama kita asah bakat kita dan terus menjadi desainer grafis yang handal!
Tag
Baca Juga
-
Tips Ngabuburit dari Buya Yahya: Menunggu Berbuka tanpa Kehilangan Pahala Puasa
-
Mengenal Orang Tua Alyssa Daguise: Calon Besan Ahmad Dhani Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
-
Profil Hestia Faruk: Tante Thariq yang Dahulu Sempat Dikenalkan ke Fuji
-
Menentukan Monster Sesungguhnya dalam Serial Kingdom: Manusia atau Zombie?
-
5 Langkah Awal Memulai Karier sebagai Desainer Grafis, Mulailah dari Freelance!
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
Hunian Makin Padat, Desain Interior Simpel dan Fungsional Jadi Kebutuhan Baru Warga Kota
-
Pelatnas PBSI Lakukan Rotasi Pelatih, Alasan Kesehatan Jadi Pemicu
-
Jadi Penulis Itu Pilihan, Bukan Pelarian
-
Infinix Note 50s Pro Plus 5G Hadirkan Desain Begini, Bawa Inovasi Baru yang Ciamik
Hobi
-
Jika PSSI Tak Gerak Cepat, Pascal Struijk Bisa Senasib dengan Mantan Pemain AZ Alkmaar Ini!
-
Sudirman Cup 2025: Line Up Indonesia vs India, Ada Jojo dan Putri KW
-
Tak Hanya Bek Tengah, Pascal Struijk Ternyata Bisa Main di 3 Posisi Ini
-
Pascal Struijk dan Potensi Terganggunya Kestabilan Trio Lini Pertahanan Timnas Indonesia
-
Elkan Baggott dan Mimpi Para Penggemar Timnas Indonesia yang Bisa Diwujudkan Pascal Struijk
Terkini
-
Ulasan Novel Resist Your Charm: Dilema Antara Cinta dan Keluarga
-
Orang Tua dan Guru: Dua Pilar Pendidikan yang Sering Tak Searah
-
Jung Kyung Ho Bisa Lihat Hantu? Intip 3 Tokoh Unik di 'Oh My Ghost Clients'
-
Tak Peduli Omongan Orang, NEXZ Pilih Jadi Diri Sendiri di Lagu Baru O-RLY?
-
Treasure Bersiap Kunjungi Indonesia untuk Tampil di Allo Bank Festival 2025