Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rizki Lestari
Ilustrasi para penari yang sedang latihan bersama. (Unsplash)

Pernahkah kita melihat video tarian di YouTube atau trend TikTok? Entah itu sebuah trend atau project, keduanya sama-sama kerennya bukan?

Terlepas dari kata 'keren' tersebut, rupanya para pelaku dalam video tersebut menempuh jalan yang cukup sulit loh sobat! 

Ingin mencoba menjadi dancer? Simak risiko-risiko berikut yang harus kamu hadapi!

1. Cedera fisik

Risiko paling jelas dan nyata adalah cedera. Bisa saja kaki kita keseleo, otot terasa nyeri akibat tertarik, atau sekedar jatuh dan terpeleset. Karena untuk menampilkan hasil terbaik diperlukan banyak latihan.

Tapi insiden-insiden seperti ini justru bisa mengasah skill kita dalam menari dan membuat tubuh lebih waspada terhadap faktor-faktor penyeban kecelakaan yang sama.

2. Karir masa depan kurang jelas

Memang menari bisa menghasilkan uang? Eits, ingat bahwa uang bukan segalanya. Para dancer terus menekuni hobinya karena itulah passion mereka, tak jarang menari menjadi pelepas stres dan sumber kesenangan yang positif.

Kalau bicara soal menguangkan hobi satu ini, bisa saja sebenarnya. Tapi lagi-lagi, prosesnya tidak mudah dan singkat.

3. Minim dukungan dari orangtua

Orangtua kebanyakan lebih mengedepankan kecerdasan akademik daripada hobi dan minat anak sebenarnya. Selain takut jika anak menomorduakan sekolah, prospek kerja yang tidak jelas membuat mereka khawatir kalau anak akan hidup susah jika menekuni dunia tari.

4. Ejekan dari masyarakat

Yang paling menyedihkan adalah ketika menari dipandang sebelah mata hanya untuk hiburan, padahal itu adalah salah satu kegiatan berseni. 

Dan jika dibarengi passion yang kuat, maka kita bisa mengekspreksikan diri lewat semua gerakan dalam satu koreografi yang kompleks.

5. Stres internal

Gerakan kurang mantap, ekspresi kurang menjiwai, kostum, dan tetek bengek-nya pasti jadi beban pikiran seorang penari.

Dancer tidak hanya sekedar menampilkan pertunjukan, pesan dari koreografi yang ditarikan paling tidak harus mengesankan penonton. Karena tujuan utama penari adalah atensi penonton. Itu sebabnya dibalik penampilan spektakuler pasti ada pengorbanan waktu dan tenaga yang begitu besar.

Untuk menyiasati masalah-masalah ini, caranya adalah dengan tetap berlatih sambil bersenang-senang. Jangan pikirkan nanti hasilnya akan bagaimana tapi nikmati saja proses dan waktunya.

Selalu ingat juga untuk melakukan peregangan dan menjaga kesehatan agar tidak mudah cedera. Jaga kelenturan tubuh dengan olahraga, dan cari sepatu yang nyaman untuk latihan.

Rizki Lestari