Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ariya Gesang
ilustrasi tokoh novel (pixabay.com/ lelilel)

Tokoh yang kuat bisa menjadikan novel kita berkesan meski alur ceritanya biasa saja. Karena itu dalam menulis tokoh harus diperhatikan baik-baik supaya tokoh kita terasa hidup. Banyak pemula yang masih menuliskan tokoh-tokohnya dengan pembangunan yang datar, sehingga tokoh tersebut mudah dilupakan oleh pembaca meski alur ceritanya bagus.

Padahal jika kita mau belajar, ada banyak cara untuk menghidupkan tokoh pada novel kita. Entah itu protagonis ataupun antagonis, semuanya akan jadi lebih nyata jika kita mengetahui poin-poin penting saat menulis tokoh. 

Nah, berikut 5 hal yang harus diperhatikan saat menulis tokoh dalam novel:

1. Memilih Nama

Memilih nama tidak bisa asal-asalan, kita harus riset nama-nama khas dari daerah-daerah tertentu. Aneh rasanya kalau kita memilih nama Robert untuk orang Jawa. Sesuaikan agar terasa relate. Meski begitu, pilihlah nama yang unik dan mudah diingat oleh pembaca. 

2. Usia

Perhatikan usia tokoh kita, usahakan memilih usia yang sekiranya sesuai dengan alur cerita. Misalnya jika kita menulis novel tentang kriminal yang melibatkan pemerintahan, maka usia yang wajar adalah sekitar 25 tahun ke atas. Karena setidaknya rata-rata orang sudah mempelajari politik pada usia tersebut. Perhatikan juga saat menulis tentang masa lalu ataupun masa depan, usahakan agar perhitungan usianya sesuai tahun yang berlangsung. 

2. Gestur

Gunakan gestur untuk tokoh kita, entah protagonis ataupun antagonis. Contoh gesturnya bisa berupa selalu menggaruk rambut ketika sedang panik misalnya. Gestur ini akan menjadikan ciri khas dari tokoh yang kita tulis, sehingga tokoh tersebut terasa lebih hidup.

3. Proses Pembentukan Tokoh

Tentu dibutuhkan proses dalam diri tokoh kita untuk mendapatkan sifat tertentu. Bangunlah prosesnya perlahan-lahan dengan cara yang tak membosankan. Misalnya untuk membuat tokoh seorang pembunuh, kita harus bisa menuliskan cerita-cerita kenapa dia harus membunuh? Terutama jika yang kita tulis adalah tokoh utama. Prosesnya bisa berupa alur mundur ataupun maju. Jika penulisan proses pembentukannya berhasil, maka hal itu bisa menarik perhatian pembaca. Pembaca akan merasa bahwa dia pantas menjadi seorang pembunuh.

4. Tujuan

Selalu berikan tujuan saat menulis tokoh dalam novel. Tujuan akan membantu kita dalam menulis adegan per adegan. Tujuan juga akan memberikan tokoh alasan masuk akal untuk melakukan ini dan itu selama perjalanan cerita.

5. Akhir Tujuan

Pada akhir cerita, setiap tokoh yang penting harus dijelaskan akhirnya. Entah mereka berhasil mencapai tujuannya atau tidak. Jika ada salah satu tokoh yang tak memiliki akhir tapi selalu diceritakan dari awal, maka itu masuk ke dalam plot hole.

Itulah 5 hal yang perlu diperhatikan saat menulis tokoh dalam novel. Usahakan tokoh yang kita tulis beraneka ragam dan jangan menimbulkan rasisme. Dengan memperhatikan kelima poin di atas, diharapkan kita bisa menulis tokoh yang ikonik. Tokoh yang ikonik akan membekas di hati pembaca. Yuk, mulai serius memperhatikan tokoh dalam novel kita!

Ariya Gesang