Babak final Yonex-Sunrise India Open 2023 telah rampung digelar pada Minggu (22/1/2023) dengan hasil yang cukup tidak terduga. Turnamen yang baru saja naik ke level Super 750 ini seolah tidak henti membuat badminton lovers terkejut.
Mulai dari banyak unggulan yang kandas di babak awal, drawing yang penuh laga perang saudara, kegagalan 'monster' ganda campuran tembus ke partai puncak, sampai fakta unik di babak final.
BACA JUGA: Cusss Daftar! Belajar Seru Bahasa Korea Bareng Yoursay, Bikin Makin Lancar Bucinin Biasmu
Berikut tiga fakta unik babak final India Open 2023 yang sempat membuat publik terkejut. Ada sejarah baru yang tercipta!
1. Dua sektor menang walkover
Menang walkover (WO) sebenarnya cukup lumrah terjadi. Hanya saja situasi ini jarang terjadi di partai puncak sebuah turnamen, apalagi sekelas level Super 750. Namun, hal ini justru terjadi di India Open 2023, bahkan di dua sektor berbeda.
Kemenangan WO pertama terjadi di sektor ganda campuran, seharusnya Yuta Watanabe/Arisa Higashino bertemu Wang Yilyu/Huang Dongping. Jelang pertandingan, ganda campuran China memilih mundur karena kabarnya Wang Yilyu mengalami cedera.
Tidak hanya ganda campuran, hal serupa juga terjadi di sektor ganda putri. Chen Qingchen/Jia Yifan memutuskan mundur sebelum pertandingan dimulai karena Chen Qingchen sakit. Walhasil, Nami Matsuyama/Chiharu Shida otomatis menjadi juara India Open 2023 sektor ganda putri.
2. Viktor Axelsen dibekuk Kunlavut Vitidsarn
Sejarah baru yang mengejutkan tercipta dalam pertandingan final di sektor tunggal putra antara Viktor Axelsen kontra Kunlavut Vitidsarn. Lewat laga tiga gim yang sengit, Kunlavut berhasil menaklukkan tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen dengan skor 22-20, 10-21, 21-12.
Sejak Denmark Open 2021, Axelsen memang menjelma menjadi 'monster' sektor tunggal putra yang sulit dikalahkan. Tercatat sebanyak 10 kali berturut-turut Axelsen selalu jadi juara dalam setiap turnamen yang diikuti. Barulah di India Open 2023, Kunlavut berhasil memutus rekor Axelsen tersebut.
BACA JUGA: Ubah Hobi Jadi Profesi, Yuk Join KOL Yoursay!
3. Tidak ada atlet peringkat satu dunia yang raih gelar juara
Kekalahan Axelsen praktis menegaskan bahwa tidak ada atlet peringkat satu dunia di lima sektor yang berhasil meraih gelar juara di India Open 2023. Sebelum Axelsen, Akane Yamaguchi sudah lebih dulu dibekuk An Se Young lewat drama rubber game dengan skor akhir 21-15, 16-21, 12-21.
Para pemilik takhta tertinggi di BWF world rank yang berhasil lolos sampai ke babak final harus puas menjadi runner up. Bukan hanya Axelsen dan Akane, tapi juga Chen Qing Chen/Jia Yifan dari sektor ganda putri yang hampir selalu menang saat sudah bertanding di partai final.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kegagalan di BAC 2025, Taufik Hidayat: Fasilitas Ada, Apa Sih yang Kurang?
-
Tim Sudirman Cup Dirilis, Eng Hian: Komposisi Mengacu Prestasi Individual
-
Pelatnas PBSI Lakukan Rotasi Pelatih, Alasan Kesehatan Jadi Pemicu
-
Skuad Indonesia di Sudirman Cup 2025, Kombinasi Atlet Senior dan Junior
-
Fakta Menarik BAC 2025, Juara Baru hingga Catatan Minor Indonesia
Artikel Terkait
-
Kegagalan di BAC 2025, Taufik Hidayat: Fasilitas Ada, Apa Sih yang Kurang?
-
Kiprah Farikha Sukrotun: dari Kasir Toko Bangunan ke Wasit Final BAC 2025
-
Fakta Menarik BAC 2025, Juara Baru hingga Catatan Minor Indonesia
-
Farikha Sukrotun: Wasit Asal Kudus di Final BAC 2025, Dulu Jaga Kasir Toko Bangunan
-
Mission Impossible - The Final Reckoning: Aksi Gila dan Serangan The Entity
Hobi
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
Terkini
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien