Financial Fair Play (FFP) adalah seperangkat aturan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Persatuan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk mencegah klub membelanjakan lebih banyak uang daripada yang mereka hasilkan, untuk menjaga tingkat stabilitas dan tanggung jawab keuangan.
Disadur dari uefa.com, gagasan di balik FFP adalah untuk mencegah klub mengandalkan pemasukan uang dalam jumlah besar dari pemilik, yang mungkin membahayakan stabilitas keuangan mereka sendiri, dan untuk memastikan bahwa klub hidup sesuai kemampuan mereka.
Disadur dari uefa.com, peraturan FFP pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010, dengan tujuan mendorong klub untuk menyeimbangkan pembukuan mereka dan meningkatkan stabilitas jangka panjang.
BACA JUGA: Ganasnya Victor Osimhen, Juru Gedor Napoli yang Bikin Setan Merah Kepincut
Aturan menyatakan bahwa klub tidak dapat membelanjakan lebih dari yang mereka peroleh, dan bahwa pemilik tidak dapat memasukkan uang mereka sendiri ke dalam klub untuk menutupi kerugian. Dengan kata lain, klub tidak boleh melebihi jumlah uang yang mereka hasilkan dari pendapatan mereka sendiri.
Untuk menegakkan aturan ini, UEFA membentuk sistem pemantauan dan penilaian, yang mencakup pelaporan keuangan dan audit secara berkala. Disadur dari bbc.com, klub yang ditemukan melanggar peraturan dapat dikenakan sanksi, termasuk denda, larangan transfer, dan bahkan dikeluarkan dari kompetisi Eropa.
Aturan FFP UEFA telah mendapat kritik dan pujian. Di satu sisi, ada yang berpendapat bahwa FFP telah menahan daya beli klub dan menurunkan daya saing sepak bola Eropa.
Di sisi lain, yang lain berpendapat bahwa FFP telah membantu mencegah keruntuhan finansial banyak klub dan berkontribusi pada stabilitas finansial yang lebih besar dalam olahraga.
BACA JUGA: Drama Kasus Manchester City, Ini 9 Hukuman yang Mungkin Didapat oleh Klub
Salah satu kritik utama terhadap FFP adalah bahwa FFP memberikan keuntungan bagi klub terbesar dan paling kaya, yang mampu mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli pemain dan fasilitas.
Ini telah menciptakan kesenjangan antara atas dan bawah olahraga, dengan klub-klub kecil berjuang untuk bersaing dengan kekuatan keuangan dari saingan mereka yang lebih kaya.
Kritik lain terhadap FFP adalah penerapannya tidak merata, dengan beberapa klub menghadapi sanksi yang lebih keras daripada yang lain. Hal ini menimbulkan tuduhan bias dan menimbulkan pertanyaan tentang keadilan peraturan tersebut.
BACA JUGA: Piala Dunia U-20: Dua Konfederasi Belum Tentukan Wakilnya di Putaran Final
Terlepas dari kritik ini, FFP telah berhasil mencapai tujuan utamanya untuk meningkatkan stabilitas keuangan dalam olahraga. Aturan telah mendorong klub untuk lebih bertanggung jawab dalam pengeluaran mereka dan mencegah banyak dari jatuh ke dalam kesulitan keuangan.
Regulasi FFP UEFA juga berdampak positif pada kualitas permainan di lapangan. Dengan mencegah klub mengandalkan pemasukan uang tunai dalam jumlah besar dari pemilik, FFP telah mendorong klub untuk fokus pada pengembangan akademi muda dan sistem kepanduan mereka sendiri, yang telah membantu meningkatkan kualitas bakat yang datang melalui peringkat.
Kesimpulannya, Financial Fair Play dalam sepak bola telah menjadi topik banyak perdebatan sejak diperkenalkan pada tahun 2010. Meskipun telah menghadapi kritik karena menghambat pengeluaran dan memberikan keuntungan bagi klub-klub terbesar, FFP juga membantu meningkatkan stabilitas keuangan dalam olahraga dan telah mendorong klub untuk fokus pada pengembangan sumber daya mereka sendiri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tentukan Budget, Ini 6 Tips Membeli Rumah untuk Pasangan yang Baru Menikah
-
5 Fakta Leptospirosis, Penyakit yang Sudah Memakan Korban Jiwa di Indonesia
-
York adalah Pengkhianat, Ini 5 Fakta Manga One Piece Chapter 1078
-
Ada Mikasa Ackerman, Ini 5 Karakter Wanita Terbaik di Anime 'Attack on Titan'
-
Selamat Hari Perawat Nasional, Ini 5 Fakta Sejarah Perawat di Indonesia
Artikel Terkait
-
3 Pemain Debutan yang Dipanggil STY ke Timnas untuk AFF Cup, Siapa Saja?
-
Ada 4 Pemain Timnas U-20 di AFF Cup, Jadi Ajang Pemanasan Piala Asia U-20?
-
PSSI Rilis 27 Nama Pemain Timnas untuk AFF Cup 2024, Ada Alumni PD U-17
-
Kurang Menit Bermain, Apakah Sandy Walsh Ikuti Nasib Shayne Pattynama?
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?
Hobi
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu
-
3 Pemain Debutan yang Dipanggil STY ke Timnas untuk AFF Cup, Siapa Saja?
-
Jonatan Christie Tampil Antiklimaks, Gelar Tunggal Putra pun Melayang
-
Hari Pertama Pakai Yamaha, Miguel Oliveira Bilang Motor M1 Sangat Ramah
-
Ronaldo Kwateh Masuk Skuad Piala AFF 2024, Saatnya Bayar Kepercayaan STY?
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik