Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Putri Rahmawaty
Rubik sebagai media menarik untuk pengembangan otak (Pinterest/redbubble)

Anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa semuanya menikmati bermain Rubik, salah satu permainan mekanik dan instruktif. Permainan rubik itu sendiri memiliki aturan yang cukup sederhana, yaitu menyusun kembali potongan-potongan yang tidak teratur sesuai dengan kelompok warna yang sama seperti sebelumnya. Namun, meskipun permainan ini memiliki aturan yang sederhana, permainan ini tidak bisa dianggap remeh.

Rubik merupakan sebuah permainan teka-teki mekanik yang berbentuk kubus. Permainan ini ditemukan pada tahun 1974 oleh pemahat dan profesor arsitektur Hungaria yang bernama Erno Rubik. Permainan ini tersusun dari kubus-kubus kecil sebanyak 3 x 3 x 3 dengan warna yang berbeda pada setiap bagiannya. Permainan ini membutuhkan pemikiran yang logis dan analitis. Menyusun ulang kubus-kubus kecil agar sesuai dengan kelompok warna yang sama seperti sebelumnya akan mengakhiri permainan. Dibutuhkan kejelian dan perhitungan yang menantang untuk menyelesaikannya, sehingga hasil terbaik dapat dicapai dalam waktu yang paling singkat.

Dalam mempertahankan fungsi dan kinerja otak, diperlukan kegiatan atau aktivitas yang dapat mendukung hal tersebut yang salah satunya dengan bermain rubik. Beberapa manfaat dalam permainan ini di antaranya: 

1. Melatih Konsentrasi

Permainan Rubik ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi, serta pertimbangan dan perhitungan yang matang. Semakin lama seseorang bermain Rubik, semakin banyak konsentrasi yang dibutuhkan untuk melatih konsentrasi, yang membuat sinapsis lebih mudah terurai di otak dan membuat otak tetap fokus. 

2. Menambah Daya Ingat

Saat bermain Rubik, seorang pemain pasti akan memilih cara yang paling cepat. Meskipun merupakan cara tercepat, permainan ini tetap membutuhkan rumus dan pendekatan yang benar. Dia pasti akan mengingat lokasi rubik yang akan atau sudah berubah posisinya saat dia mengimplementasikan rencananya. Dengan demikian, ingatannya akan semakin terlatih. 

3. Melatih Koordinasi Otak dan Tangan

Bermain Rubik membutuhkan pemikiran yang cermat, gerakan tangan yang cepat, dan koordinasi otak-tubuh. Semakin sering seseorang bermain rubik, fungsi otak kiri dan kanannya akan semakin seimbang dan terkoordinasi dengan baik dengan anggota tubuh lainnya, terutama tangan.

Otak kiri dan otak kanan membentuk otak manusia, seperti yang sudah kita ketahui. Menyelesaikan Rubik membutuhkan penalaran tingkat tinggi dan pemikiran kritis, yang keduanya dikendalikan oleh otak kiri. Otak kanan diperlukan untuk menyeimbangkan otak kiri agar dapat fokus.

4. Menumbuhkan Kepekaan Warna pada Anak

Mata memiliki kemampuan untuk melihat warna pada benda-benda yang dilihatnya. Masa kanak-kanak adalah awal dari kesadaran warna. Anak-anak dapat diperkenalkan dengan berbagai warna dan membuat otak mereka menjadi lebih sensitif terhadap berbagai jenis pengenalan warna dengan bermain permainan Rubik.

BACA JUGA: 4 Cara Hadapi Tim Lawan yang Menggunakan Clint di Game Mobile Legends

5. Mengembangkan Kemampuan Cerebral Cortex (Otak Intelektual)

Karena terus menerus berpikir, menganalisis, dan merencanakan taktik untuk menyelesaikan permainan Rubik, bagian otak ini akan semakin terlatih.

6. Meningkatkan Perkembangan Sosial

Anak-anak juga senang bermain permainan rubik, selain orang dewasa. Namun untuk menyelesaikan permainan ini, yang membutuhkan pemeriksaan kritis, diperlukan orang tua atau orang dewasa lainnya. Karena komunikasi yang berkelanjutan, hal ini dapat meningkatkan perkembangan sosial orang tua dan anak-anak.

7. Meningkatkan Kreativitas dalam Pemecahan Masalah

Karena pemikiran dan strategi menyeluruh yang diperlukan untuk permainan Rubik ini, biasanya orang memutuskan untuk memecahkan masalah melalui diskusi. Banyak konsep yang dikomunikasikan melalui diskusi untuk merencanakan penyelesaian kubus Rubik. Karena permainan ini menghasilkan berbagai solusi yang beragam untuk dipecahkan berdasarkan bakat berpikir unik setiap orang, hal ini dapat meningkatkan kreativitas.

8. Menenangkan Pikiran

Rubik adalah permainan lain yang digunakan orang untuk melakukan dekompresi. Kubus Rubik dapat membantu Anda merasa lebih baik ketika Anda stres, menurut sejumlah penelitian.

9. Meningkatkan Refleks

Refleks sangat ditingkatkan dengan bermain kubus rubik, yang merupakan keuntungan lainnya. Selain membantu Anda memainkan kubus Rubik dengan cepat, refleks yang kuat juga membuat Anda lebih mudah membaca dan mengenali warna. Bermain Rubik juga membantu Anda mengetik lebih cepat daripada orang pada umumnya. Orang lanjut usia atau mereka yang mengalami kerusakan sendi akan mendapat manfaat dari refleks yang lebih baik.

BACA JUGA: Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan di Liga Champions 2023

10. Meningkatkan Kecerdasan Visual

Mayoritas orang mengalami kesulitan untuk membayangkan sesuatu. Hal ini disebabkan karena kapasitas otak kanan untuk visualisasi objek belum terlatih secara memadai. Akibatnya, hasil belajar siswa dalam geometri, yang sangat bergantung pada keterampilan visual, menurun. 

Sebab bentuknya yang menyerupai salah satu bangun ruang, terutama kubus, Rubik merupakan salah satu pendekatan untuk melatih kecerdasan visual. Sebelum bergerak, seseorang akan memvisualisasikan terlebih dahulu potensi bentuk susunan rubik yang dihasilkan. Jadi, semakin sering seseorang bermain rubik, maka semakin berkembang pula kecerdasan visualnya.

Permainan rubik bermanfaat untuk memperlambat penurunan fungsi otak dan meningkatkan perkembangan otak sehingga kinerja otak dapat berjalan secara optimal. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Putri Rahmawaty