Perhelatan Piala Dunia U-20 di Argentina menyisakan dua kenangan yang saling bertolak belakang bagi Fiji. Di satu sisi, perhelatan ini membawa sebuah kebanggaan karena menjadi saksi kesuksesan mereka mentas di panggung sepak bola dunia untuk kedua kalinya, namun di sisi lain, ajang ini juga menyisakan perjalanan pahit karena gawang mereka menjadi target dari lawan-lawannya selama gelaran.
Dalam tiga kali laga yang telah dijalani, negara yang terletak di kawasan kepualauan Pasifik tersebut tak sekalipun mampu meraih poin. Tiga pertandingan yang dijalaninya semuanya berkesudahan dengan kekalahan. Fiji yang tergabung di grup B bersama dengan Amerika Serikat, raksasa Amerika Latin Ekuador dan wakil dari benua Eropa, Slovakia.
Tanda-tanda nasib apes yang bakal dialami oleh Fiji sejatinya telah dimulai semenjak pertarungan pertama lalu. Melawan Slowakia di San Juan, Fiji yang debut di Piala Dunia U-20 pada tahun 2015 itu langsung dipermak dengan skor telak, empat gol tanpa balas.
Pun demikian halnya ketika bersua dengan Amerika Serikat di laga kedua babak penyisihan grup. Menghadapi tim yang berasal dari Amerika Utara tersebut, gawang Fiji terbobol sebanyak tiga gol tanpa bisa dibalas sama sekali.
Nasib nahas kembali harus dirasakan oleh Fiji di partai terakhir melawan Ekuador. Menghadapi tim Amerika Latin tersebut, Fiji harus merasakan sebuah kenyataan pahit, gawang mereka digelontor dengan jumlah gol yang bahkan lebih banyak dari gabungan dua pertandingan sebelumnya.
Ekuador yang memburu kemenangan demi mengamankan posisi di babak selanjutnya, berhasil menghancurkan Fiji dengan skor sangat mencolok, sembilan gol tanpa balas! Sebuah rekor gol yang sejauh ini masih menjadi catatan kemenangan terbesar di ajang Piala Dunia U-20.
Total, dari tiga laga yang telah dijalani oleh Fiji, mereka telah kebobolan sebanyak 16 gol, tanpa sekalipun mampu membalas jaringan ke gawang lawan. Jika dirata-rata, dalam tiga kali laga yang telah dijalani Fiji akan kebobolan rata-rata 5,3 gol per pertandingan. Bahkan, mereka telah terkonfirmasi menjadi salah satu negara pertama yang pulang kampung dari gelaran kali ini.
Sebuah rekor yang tentu sangat tidak diinginkan oleh negara manapun bukan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
8 Pemain Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dipertahankan Shin Tae-yong untuk Piala AFF 2024
-
Asnawi Mangkualam: Indonesia Negara Asia Tenggara Pertama ke Piala Dunia
-
Calvin Verdonk Bongkar Skema Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026: Sekarang Semuanya Sudah...
-
Berapa Nilai Pasar Marselino Ferdinan Terbaru? Golnya ke Gawang Arab Saudi Masuk Nominasi Terbaik
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
Hobi
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu
-
3 Pemain Debutan yang Dipanggil STY ke Timnas untuk AFF Cup, Siapa Saja?
-
Jonatan Christie Tampil Antiklimaks, Gelar Tunggal Putra pun Melayang
-
Hari Pertama Pakai Yamaha, Miguel Oliveira Bilang Motor M1 Sangat Ramah
-
Ronaldo Kwateh Masuk Skuad Piala AFF 2024, Saatnya Bayar Kepercayaan STY?
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik