Pasca penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-17 tahun 2023 ini, induk sepak bola Indonesia, PSSI di bawah komando Erick Thohir segera bersiap. Setidaknya, hanya dalam hitungan jam, ketua umum dan jajarannya telah memutuskan lima hal penting guna menyambut hajatan besar berkelas dunia tersebut.
Salah satu dari lima hal yang diputuskan adalah penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih Timnas U-17. Sebuah keputusan yang tentu saja sangat mengundang rasa penasaran sekaligus kontroversi, mengingat kinerja coach Bima yang gagal meloloskan skuat Garuda U-17 ke putaran final Piala Asia.
Penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih Timnas U-17 sendiri memang dipastikan bakal menuai pro dan kontra. Hal ini sendiri tak lepas dari track-record yang dimiliki oleh sang pelatih, di mana dirinya pernah mengalami fase-fase kegagalan kala menangani timnas Indonesia.
Tahun 2022, Bima Sakti dan tim pelatih sukses mengantarkan skuat Timnas U-16 menjadi kampiun di ajang Piala AFF. Namun sayangnya, di babak kualifikasi Piala Asi U-17 yang berlangsung sesudah perhelatan tersebut, Bima Sakti gagal membawa anak asuhnya ke turnamen setelah di laga terakhir dikandaskan oleh musuh bebuyutan, Malaysia dengan skor 1-5 di pertandingan terakhir.
Maka, tak mengherankan jika keputusan PSSI ini menimbulkan polemik. Namun, jangan salah, apa yang diputuskan oleh PSSI tentu sudah melalui pertimbangan yang matang. Pasalnya, sebelum era Bima Sakti, Timnas Indonesia kelompok umur juga pernah bertransformasi di bawah kepelatihan Fachri Husaini.
Jika kita berkaca dari Fachri Husaini, kita mungkin akan mencoba memaklumi apa yang diputuskan oleh PSSI dengan menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih Timnas U-17. Pada awal-awal menangani timnas U-15, Fachri Husaini juga pernah terpuruk. Tahun 2017, ketika mendampingi anak asuhnya di Piala AFF U-17, coach Fachri hanya mampu memberikan satu kemenangan dari lima laga yang dijalani oleh Bagus Kahfi dan kawan-kawan.
Bahkan, kala itu, melawan tim sekelas Laos pun Indonesia U-15 harus menelan kekalahan dengan skor 2-3. Alhasil, dari enam kontestan Piala AFF U-15 grup A, Indonesia hanya mampu menduduki peringkat kelima klasemen akhir, di atas Singapura, satu-satunya negara yang mereka kalahkan kala itu.
Namun, kesalahan tersebut berhasil ditebus oleh coach Fachri. Setahun berselang, Fachri Husaini yang masih dipercaya untuk memegang Timnas U-16, berhasil membayar lunas kegagalannya dengan mangantarkan Indonesia menjadi kampiun Piala AFF U-16 tahun 2018, lolos ke putaran final Piala Asia U-17, dan hampir saja lolos ke Piala Dunia U-17 andai tak dikalahkan oleh Australia dengan skor tipis 2-3 di babak perempat final.
Nah, mungkin saja PSSI melihat potensi itu pada diri Bima Sakti. Jadi, mereka memutuskan untuk kembali menunjuk coach Bima untuk menangani skuat di Piala Dunia U-17 nanti.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
-
Melihat Kedewasaan Mental Bermain Marselino Ferdinan Melalui Brace yang Dilesakkannya ke Gawang Arab Saudi
-
Indonesia vs Arab Saudi: Mencoba Memahami Makna di Balik Selebrasi Seorang Marselino Ferdinan
Artikel Terkait
-
Tijjani Reijnders Dirumorkan ke Barcelona, Kondisi Eliano Reijnders Jadi Sorotan
-
AC Milan Jadi Kunci Kepindahan Kevin Diks ke Bundesliga, Kok Bisa?
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
Dikontrak Venezia sampai 2027, Jay Idzes: Saya Ingin ke Liverpool!
Hobi
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
3 Penyerang yang Berpotensi Tersingkir dengan Hadirnya Ole Romeny di Timnas Indonesia
-
Lolos Semifinal China Masters 2024, Jonatan Christie Dihadang Shi Yu Qi
-
Usai Kualifikasi Piala Dunia, STY Langsung Dihadapkan Misi Juara AFF Cup?
-
Erick Thohir Evaluasi Kinerja STY, Singgung Pemain Naturalisasi di Timnas
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?