Striker Debut PSIS Semarang Gali Freitas, akhir-akhir ini santer diminta oleh netizen untuk gabung membela Timnas Indonesia lewat jalur Naturalisasi.
Gali Freitas kini seolah menjadi idola baru bagi pecinta PSIS Semarang. Pemain debutan ini berhasil menampilkan performa gemilang selama bergabung dengan klub asal kota Lumpia ini.
Tak hanya di level lokal Liga 1 Indonesia saja, nama Gali Freitas kini mulai unjuk kemampuan ke level ASEAN. Bersama PSIS Semarang, ia mencatatkan nilai statistik yang bisa mengungguli pemain debutan lainnya di wilayah Asia Tenggara.
Semenjak bergabung di PSIS Semarang, pria bernama lengkap Paulo Gali Freitas ini sudah mengukir 4 gol dan 3 assist dari 9 kali dari laga yang dijalaninya. Catatan itu hanya kalah Carlos Fortes, seniornya klub yang sama.
BACA JUGA: Malaysia Dibabat Habis 4-1, Vietnam Lolos Final Piala AFF U-23 2023
Melansir dari Semarang.suara.com, kini santer muncul wacana dari para pendukung Gali Freitas di Indonesia yang meminta agar striker asal Timor Leste itu ada baiknya diikutkan naturalisasi agar bisa ikut membela Timnas Indonesia.
Salah satunya dari netizen dengan akun @riyansyah.14, berkomentar "Naturalisasi aja ini kan ada garis keturunan Indonesia ini pasti ayahnya," di kolom komentar Instagram PSIS Semarang.
Di sisi lain, memang ada dua faktor yang menjadi alasan Gali bisa saja masuk ke dalam jajaran pemain Timnas.
Pertama, karena asalnya dari Timor Leste tentu tidak terlalu sulit baginya untuk berbaur dengan rekannya di Timnas. Mengingat Timor Leste dulu pernah menjadi bagian dari Indonesia.
Alasan Kedua, Hasil yang memuaskan yang diraihnya selama bermain untuk PSIS, ia juga dikenal dengan sebagai striker dengan kemampuan dribble yang tajam dan tendangan maut pencetak gol.
BACA JUGA: Jelang Hadapi Persebaya, PSS Bertekad Perpanjang Rekor Kemenangan Beruntun
Jika saja benar terjadi, Gali Freitas bisa menjadi jawaban atas keluhan Shin Tae-yong tempo hari tentang kekurangan lini depan timnas yang tidak memiliki striker murni yang benar-benar tajam dan haus gol.
Namun bukan perkara mudah untuk bisa menaturalisasi Gali Freitas, pasalnya ada kendala di versi umurnya. Ada dua versi usia Gali Freitas yakni 31 Desember 2004 dan 31 Desember 1994.
Dilain sisi, PSSI kini justru gencar mencari pemain usia muda dengan talenta yang mumpuni di lewat Internasional. Bisa saja hal ini membuat nama Gali Freitas belum jadi prioritas masuk kedalam daftar yang diinginkan PSSI.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Berhasil Bawa Johor DT Menang, Jordi Amat Tampilkan Permainan Kelas Dunia
-
Bek Timnas Jordi Amat Optimis Indonesia Bisa Masuk 100 Besar Peringkat FIFA
-
Marselino Ferdinan Absen dari KMSK Deinze, Ada Tugas Negara di Timnas Indonesia U-23
-
PSIS Semarang Lepas Ridho Syuhada, Dipinjam Klub Liga 2 PSMS Medan
-
One Piece Live Action Munculkan Kapten Smoker, Pertanda Lanjut Season 2?
Artikel Terkait
-
Faktor Inilah Penyebab Kekalahan Timnas Thailand dari Timnas Indonesia, Skor Telak 1-3
-
Media Malaysia Puji Alfeandra Dewangga Setinggi Langit usai Bantu Indonesia Singkirkan Thailand
-
Pihak AFF Soroti Penyelematan Gemilang Ernando Ari, Timnas Indonesia U-23 Cuma Kebobolan Satu Gol Lawan Thailand
-
7 Fakta Menarik Timnas Indonesia Bantai Thailand di Semifinal Piala AFF U23
-
5 Fakta Menarik Kemenangan Timnas Indonesia U-23 Atas Thailand di Semifinal Piala AFF U-23 2023
Hobi
-
2 Nama yang Berpeluang Gantikan Denny Landzaat jika Tinggalkan Timnas Indonesia
-
Alfredo Vera Masuk Nominasi Pelatih Terbaik Usai Selamatkan Madura United
-
Pemanggilan Rafael Struick: Statistiknya Buat Fans Meragukan Kemampuannya
-
Laga Indonesia vs. Cina: Ketika Mimpi dan Aroma Balas Dendam Menjadi Satu
-
Marselino Ferdinan: Persimpangan Antara Oxford United atau Klub Belanda
Terkini
-
Ulasan Novel How to End A Love Story:Ketika Cinta Harus Bertemu Luka Lama
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Kim Soo-hyun Terancam Digugat Rp70 Miliar Imbas Pembatalan Fan Meeting
-
Di Balik Tren Quiet Quitting: Tanda Karyawan Lelah atau Perusahaan Gagal?
-
Review Film Heart Eyes: Siapa Sangka Hari Valentine Jadi Ajang Pembunuhan