Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Yopi Sanjaya
Timnas Indonesia vs timnas Vietnam di Piala AFF U-23 (Instagram/affu23championshipofficial)

Pada Piala AFF U-23 timnas Indonesia hanya membawa 21 pemain. Hal ini karena sulitnya memperoleh izin dari klub lain dan dua pemain lain mendapatkan sanksi dari AFC. Dua pemain lain yang memperoleh sanksi yaitu Komang Teguh dan Titan Agung. Oleh karena itu, timnas Indonesia yang dilatih Shin Tae-Yong hanya memiliki keterbatasan pemain yang dipanggil.

Meskipun hanya membawa pemain seadanya, tetapi tidak menyurutkan semangat timnas Indonesia untuk lebih banyak berbicara di Piala AFF U-23. Sedangkan PSSI tidak memasang target juara pada ajang ini karena dianggap sebagai uji coba demi menatap kualifikasi Piala Asia 2023 U-23.

Lolos Jadi Runner-up terbaik di babak fase Grup

Pada laga awal fase grup B, timnas Indonesia harus menghadapi tantangan yang berat yaitu berjumpa Malaysia. Timnas Malaysia telah menjadi musuh bebuyutan sepanjang piala AFF di segala umur, baik senior maupun kelompok umur lainnya.

Pada babak pertama, timnas Indonesia tampil menyerang dari seringnya serangan umpan - umpan pendek. Sedangkan timnas Malaysia hanya bermain  counter-attack atau serangan balik. Hal ini dilakukan untuk mencari titik lengah dari timnas Indonesia.

Pada babak pertama Indonesia berhasil unggul 1-0 atas Malaysia. Gol apik ini diciptakan di menit-28 oleh Ramadhan Sananta lewat assist dari Frengky Missa. Indonesia menguasai babak pertama, tetapi finishing masih menjadi masalah bagi Indonesia.

Pada babak kedua, permainan kedua tim berjalan lebih terbuka. Namun lini belakang Indonesia berbuat kesalahan di kotak penalti sendiri. Hal ini karena atas pelanggaran yang dibuat oleh Kadek Arel menjatuhkan Fergus Tierney. Oleh karena itu dengan melalui tendangan penalti dari Tierney berhasil berbuah gol bagi Malaysia ke menit-54. Hal ini menjadikan mereka berhasil menyamakan kedudukan.

Kemudian lini pertahanan Indonesia kembali kecolongan atas gol yang diciptakan Fergus Tierney di menit 62. Hal ini kembali menjadi masalah komunikasi antarlini pertahanan yang dibentuk oleh Indonesia. Walaupun Indonesia terus melancarkan serangan, tetapi skor 2-1 tak kunjung berubah hingga babak kedua berakhir. 

Kemudian di laga akhir fase grup, Indonesia harus memenangkan melawan Timor Leste untuk menjaga asah lolos ke babak semi final. Pada laga ini, timnas Indonesia mencoba bangkit dengan melancarkan serangan ke lini pertahanan Timor Leste. Hal ini dilakukan untuk mencari gol keunggulan melawan Timor Leste. Sedangkan Timor Leste bermain serangan balik dengan memanfaatkan kecepatan lari pemainnya. Akhirnya gol tercipta di penghujung akhir babak satu oleh Ramadhan Sananta ke menit-45. Dia berhasil memanfaatkan umpan dari Beckham Putra dengan baik. 

Kemudian di laga babak ke dua, Indonesia secara terus menerus melancarkan serangan. Hal ini dilakukan untuk menambah selisih gol yang diperoleh. Namun, Indonesia beberapa kali membuang peluang. Oleh karena itu,  finishing masih menjadi masalah besar bagi Indonesia. Hingga babak kedua akhirnya Indonesia hanya menang tipis dengan skor 1-0 atas Timor Leste. Hal ini membuat Indonesia bertengger di runner-up grup B. 

Indonesia berhasil keluar menjadi runner-up terbaik karena negara pesaingnya di grup lain memperoleh kekalahan. Misalnya saja Kamboja harus takluk dengan skor 2-0 dari Thailand di grup A. Selain itu di grup C, timnas Vietnam berhasil menumbangkan Filipina dengan skor 1-0. Hal ini membuat Indonesia lolos ke semi final menghadapi Thailand.

Tampil gigih di babak knock out

Indonesia pada fase babak gugur ingin tampil berbeda dari laga sebelumnya. Pada babak semi final, Indonesia menghadapi partai besar di kala berhadapan Thailand. Pada laga ini Indonesia hanya memiliki 19 pemain, tetapi tidak menyurutkan semangat Indonesia untuk memenangkan laga ini. 

Pada pertandingan ini berjalan secara ketat, kedua tim saling jual beli serangan. Akhirnya di menit 10 Kelly Sroyer memecah kebuntuan untuk mencetak gol ke gawang Thailand. Hal ini membuat Thailand tertinggal 1 gol dari Indonesia.

Kemudian Indonesia berhasil menggandakan kedudukan ke menit-23. Gol ini diciptakan dari sundulan Muhammad Ferrari memanfaatkan set-piece lemparan dalam oleh Roby Darwis. Namun di laga ini, Thailand pun tak tinggal diam untuk memperkecil kedudukan skor. Akhirnya di menit 27 telah tercipta gol dari sundulan Chudit Wanpraphao (Thailand). Hal ini membuat Indonesia untuk kembali menyerang ke lini pertahanan Thailand.

Gol bunuh diri dari Natcha Promsomboon ke menit 45+1 menjadi petaka bagi Thailand. Hal ini membuat Indonesia unggul 3-1 atas Thailand. Sedangkan di babak kedua, mereka tampil lebih terbuka. Namun tak ada satupun gol yang bertambah dari kedua tim. Akhirnya dengan skor ini, Indonesia berhasil melaju ke final untuk melawan Vietnam.

Pada laga final, Indonesia harus berhadapan Vietnam untuk meraih gelar juara. Namun di laga ini mereka hanya membawa 18 pemain. Karena ketiga pemain Indonesia mengalami cedera. Hal ini membuat Indonesia di babak pertama laga final sering bermain bertahan dan memanfaatkan counter attack. Namun Vietnam di babak pertama bermain lebih hati-hati agar tidak kecolongan kebobolan. Pada babak pertama tidak satu pun tercipta gol. 

Kemudian di babak kedua, permainan kedua tim lebih terbuka. Mereka saling jual beli serangan. Timnas Vietnam tampil berbeda sering melancarkan serangan dari sayap kanan maupun sayap kiri. Sedangkan Indonesia mengandalkan serangan umpan pendek dan crossing dari lini pertahanan Indonesia.

Ernando Ari tampil baik melakukan enam penyelamatan dari tendangan para pemain Vietnam. Selain itu, Indonesia memiliki peluang dari set-piece lemparan dalam maupun tendangan bebas dari Alfeandra Dewangga dan Ramadhan Sananta hampir membuat gol. Namun kedudukan skor pun ternyata tidak berubah hingga akhir babak kedua. 

Kemudian laga ini dilanjutkan ke babak extra-time karena untuk menentukan pemenang di laga final tersebut. Namun hasilnya masih sama dengan skor 0-0. Kedua tim tampak kelelahan dan saling membuat peluang, tetapi tidak berbuah gol.

Akhirnya laga ini dilanjutkan ke drama adu penalti. Lima algojo dari masing -masing kedua tim berhasil mencetak gol. Namun Ernando Ari yang jadi penendang keenam gagal mengeksekusi penalti. Akhirnya peluang ini dimanfaatkan oleh Vietnam.

Gol penalti dari Thai Ba Dat gagal ditebak oleh Ernando Ari. Hal ini menjadi petaka bagi Indonesia yang gagal merebut gelar kedua kalinya. Akhirnya Vietnam yang menjadi juara bertahan di edisi sebelumnya berhasil kembali juara di ajang Piala AFF U-23.

Meskipun Indonesia keluar jadi runner-up, tetapi perjuangan Indonesia ini patut diapresiasi atas kegigihannya yang berusaha menyingkirkan tim kuat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Yopi Sanjaya