Hasil imbang akhirnya mewarnai laga antara Timnas Indonesia melawan Filipina. Pada pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua tersebut, Pasukan Merah Putih hanya mampu berbagi hasil sama kuat 1-1.
Laman fifa merilis, tuan rumah yang bermain di depan ribuan pendukungnya, sukses menjebol gawang Ernando Ari Sutaryadi terlebih dahulu. Akselerasi Patrick Reichelt yang berawal dari kesalahan Jordi Amat di sektor tengah lapangan, berhasil membuahkan gol pembuka bagi tuan rumah.
Tim tamu Indonesia sendiri pada akhirnya baru bisa membalas di babak kedua. Memanfaatkan umpan matang dari Ricky Kambuaya, lesakan bola placing dari Saddil Ramdani akhirnya berhasil mengoyak jala gawang Neil Etheridge.
Memang, bagi sebagian besar pendukung timnas Indonesia, hasil imbang yang diraih oleh skuat Garuda ini pastinya sangatlah tidak memuaskan. Namun perlu dicatat, jika dilihat dari sisi yang berbeda, raihan satu poin yang didapatkan oleh Timnas Indonesia atas Filipina tersebut sudah cukup, bahkan lebih dari cukup.
Hal ini tak lepas dari beban besar yang harus ditanggung oleh para pemain Timnas Indonesia jelang guliran laga. Harapan tinggi yang ditancapkan di bahu para pemain oleh para pendukung Timnas Indonesia, justru membuat para pemain Timnas Indonesia terbebani dan membuat mental mereka tertekan.
Patut untuk diingat, Timnas Indonesia sendiri bertanding melawan Filipina tidak sedang dalam kondisi yang ideal. Selain harus bermain di kandang sang lawan, Pasukan Merah Putih juga tengah dalam fase moral bermain yang turun.
Hal tersebut tak lepas dari beragam hujatan, cercaan serta makian yang datang dari para pendukung, yang seharusnya menjadi penyemangat mereka saat menderita kekalahan.
Beban mental imbas dari kekalahan telak 1-5 atas Irak di laga sebelumnya, membuat para pemain Timnas Indonesia pastilah mengalami tekanan yang hebat. Dan bisa dibayangkan, bagaimana kondisi para pemain, ketika harus tampil di bawah tekanan, serta tuntutan tinggi harus meraup poin penuh dari Filipina yang turun dengan formasi yang jauh lebih baik daripada pertemuan terakhir keduanya.
Jadi, meraih satu poin atas Filipina dengan kondisi Timnas yang seperti sekarang, adalah sebuah hal yang sudah lebih dari cukup. Karena, meraih poin di tengah tekanan tentunya tidak akan pernah menjadi sebuah hal yang mudah.
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Pilih Stadion Manahan Solo, Vietnam Tuduh Indonesia Remehkan Piala AFF 2024
-
Sandy Walsh ke Cewek Baju Merah: Luar Biasa!
-
Timnas Indonesia Kalah, Myanmar Panggil 8 Pemain Abroad untuk Piala AFF 2024
-
Media Vietnam Nilai Misi Ambisius Indonesia Bisa Berantakan, Ini Alasannya!
-
Bahrain Mulai Panik Jelang Sambangi Markas Timnas Indonesia? Sampai Diminta Lakukan Ini
Hobi
-
Piala AFF 2024: Mayoritas Tim Gunakan Pelatih Asing, Korsel-Jepang Mendominasi
-
Pilih Stadion Manahan Solo, Vietnam Tuduh Indonesia Remehkan Piala AFF 2024
-
Tak Dapat Podium, Fabio Quartararo Tetap Nikmati Performa Motor M1
-
Media Vietnam Nilai Misi Ambisius Indonesia Bisa Berantakan, Ini Alasannya!
-
Nikmati Atmosfer Gila Bola di Indonesia, Ragnar Oratmangoen Ungkap Mimpinya
Terkini
-
Mengungkap Sisi Lain Jakarta dalam Novel Cerita-Cerita Jakarta
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Ulasan Film The Lobster: Dunia Distopia yang Tak Ramah untuk Para Jomblo
-
4 Varian Peel Off Mask dari FAV Beauty, Ampuh Atasi Jerawat hingga Penuaan
-
Jelang Episode Akhir, Pemeran 'Family by Choice' Bagikan Adegan Favoritnya