Ajang China Masters 2023 yang digelar di Shenzen Bay Gymnasium, Shenzen memasuki babak 8 besar. Asa Indonesia sebagai negara bulutangkis dunia, tampak suram. Hanya Leo/Daniel dan Pramudya/Yeremia yang tersisa.
Kenyataan ini jelas sangat memilukan. Pasalnya, 2 wakil yang mampu tampil di babak 8 besar, bukanlah wakil andalan Indonesia. Mereka boleh dibilang pelapis, karena justru Fajar/Rianlah harapan Indonesia akan gelar.
Namun justru Fajar/Rian tumbang dari pasangan China nonunggulan. Mereka tampak seperti kehabisan akal, sehingga hanya dalam 34 menit harus angkat koper.
Demikian pula dengan Ahsan/Hendra yang sekali lagi harus mengakui kehebatan 'kemenakannya', Liang Weng Kang/Wang Chang.
Situasi sama pun dialami Bagas/Fikri. Mereka kalah di babak 32 besar dari pasangan unggulan dari China. Tampak bahwa kematangan permainan Bagas/Fikri belum stabil.
Situasi buruk tidak hanya terjadi di nomor ganda putra yang relatif memiliki banyak wakil. Sektor tunggal putra yang dulu menjadi andalan, tidak lagi banyak berbicara.
Dua wakil nomor tunggal putra pun harus 'masuk kotak', termasuk Anthony Ginting. Padahal Anthony Ginting sangat diharapkan meraih gelar karena absennya Jojo.
Dan kesempatan itu terbuka lebar dengan absennya Victor Axelsen. Namun alih-alih memanfaatkan kesempatan, Ginting justru tersandung pemain nonunggulan Li Chung-Yi dari China Taipei.
Kekalahan ini, praktis mengubur impian Indonesia meraup gelar di nomor tunggal putra. Biasanya ketika Ginting gagal, harapan masih ada pada Jojo. Tapi kali ini Chico yang diharapkan melapis, justru kalah terlebih dahulu.
Pada nomor ganda campuran, meskipun cukup banyak wakil yang diturunkan harus diakui masih di bawah wakil-wakil negara lain. Sebab di ajang China Masters 2023 kali ini para jagoan nomor ganda campuran turun semua.
Dampak dari semua ini adalah tertutupnya peluang wakil Indonesia. Walaupun harus diakui nomor ganda campuran menjanjikan prestasi lebih baik. Para pemain muda di nomor ini menunjukkan progres yang bagus.
Berkaca dari hasil jeblok ini, maka rapor PBSI tahun 2023 dipastikan merah. Sebab minim sekali gelar yang diraih tahun ini, baik nomor per orangan maupun beregu. Oleh karena itu, evaluasi dan pembenahan internal menjadi harga yang tidak bisa ditawar lagi.
Baca Juga
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
Artikel Terkait
-
China Masters 2023: Lewatkan Momentum Menang, The Daddies Kandas di 16 Besar
-
Anthony Ginting Harus Kalah dari China Taipei dengan Straight Game di China Masters 2023
-
Ogah Terpancing Lawan, Leo / Daniel Singkirkan Ganda Putra Denmark di 16 Besar China Masters 2023
-
Kandas di 16 Besar China Masters 2023, Anthony Ginting Akui Terus Dikontrol Jagoan Taiwan
-
China Masters 2023: Gregoria Sebut Cedera Bukan Alasan Kekalahannya di Babak 16 Besar
Hobi
-
SEA Games: Misi Timnas Indonesia Hindari Jegalan Myanmar Demi Semifinal
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
-
Hadapi Myanmar, Timnas Indonesia U-22 Pertaruhkan Dua Hal Sekaligus
Terkini
-
Punya Mata Batin, Sara Wijayanto Akui Belajar dari Makhluk Tak Kasat Mata
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Sambut Akhir Pekan, Ini 5 Rekomendasi Drama China Fantasi yang Tayang 2025
-
4 Rekomendasi Tablet Layar 12 Inci Paling Worth It untuk Kerja Harian, Produktivitas Naik 10 Kali
-
Vivo X200T Siap Meluncur Awal Tahun 2026, Ukuran Compact dan Performa Kencang