Pertanyaan tersebut di atas pantas untuk diucapkan. Pasalnya beberapa hari belakangan ini Park Hang-seo mulai bicara tentang keinginannya kembali melatih sebuah tim. Bahkan dia menyatakan minatnya, jika Thailand memerlukan tenaganya.
Ungkapan Park Hang-seo menimbulkan spekulasi publik tentang hubungan Park Hang-seo dengan VFF (PSSI-nya Vietnam). Sebab selama ini Park Hang-seo pernah mengatakan tidak ingin menangani tim lagi, dia memilih mengembangkan akademi sepak bola di Vietnam.
Maka tidak heran ketika Park Hang-seo menyatakan ketertarikannya dengan Thailand, mengundang reaksi keras dari publik Vietnam. Dan, Park Hang-seo mengatakan siap menerimanya.
“Saya tidak pernah takut dengan reaksi negatif dari fans Vietnam,” ucap Park Hang-seo dalam Soha.vn.
Namun ternyata keinginan Park Hang-seo tidak ditanggapi oleh Thailand. Mereka justru memilih Masatada Ishii untuk menggantikan Mano Polking. Sosok dari Jepang ini bukan orang asing di Thailand. Setelah sempat menangani Buriram United, menjabat direktur teknik FAT.
Gagalnya Park Hang-seo merapat ke Thailand memunculkan spekulasi baru. Indonesia diduga akan menjadi persinggahan Park Hang-seo. Sebab prestasi jeblok Shin Tae-yong memunculkan spekulasi akan diberhentikan.
Di mata beberapa pengamat, Park Hang-seo menjadi kandidat kuat pengganti Shin Tae-yong melatih timnas Indonesia. Selain sedang mengganggur, dia pasti punya obsesi untuk membangun sebuah tim, seperti apa yang dilakukannya di Vietnam. Sementara Shin Tae-yong kontraknya hanya sampai Juni 2024.
Namun hal ini ternyata ditanggapi negatif oleh pengamat dari Vietnam, Vu Manh Hai. Dikatakan bahwa dia merasa lebih tenang jika Park Hang-seo bergabung dengan Thailand dan bukan dengan Indonesia. Hal ini diungkap dalam Soha.vn.
Diungkapkan pula, bahwa bergabungnya Park Hang-seo dengan timnas Indonesia akan sangat membahayakan bagi Vietnam.
Dari pengakuan di atas, tampak bahwa Vietnam sangat ketakutan jika sepak bola Indonesia semakin berkembang. Dan mereka tahu bahwa Park Hang-seo mampu lakukan itu jika mendapat kepercayaan dari Indonesia.
Selain itu, ucapan Vu Manh Hai menunjukkan betapa sengitnya rivalitas Indonesia dan Vietnam. Hal ini terlihat Vietnam yang sedikit menyurut di bawah Phillipe Troussier, sementara Indonesia secara perlahan mulai tertata penampilannya.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Mirip Status Maarten Paes, Pemain Keturunan Rp6,08 Miliar Ini Eligible Jadi Kiper Pelapis 3 Timnas
-
Asnawi dan Muhammad Ferrari Belum Tentu Dilepas ke Tim ASEAN All Star?
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Pemain Timnas Indonesia Pantang Main Guling-guling Jika Ogah Disemprot Alex Pastoor
Hobi
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya