Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | M. Fuad S. T.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (pssi.org)

Usai menggelar perhelatan Piala Dunia U-17 dengan sukses, Indonesia langsung gerak cepat untuk kembali bersaing di level dunia. Kali ini, Indonesia melalui PSSI mencoba untuk mengejar kesempatan menjadi tuan rumah di ajang FIFA lainnya.

Uniknya, induk sepak bola Indonesia tersebut kali ini tak sendirian dalam mengajukan diri menjadi tuan rumah. Mereka menggandeng Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) untuk menjadi tuan rumah bersama dalam penyelenggaraan ajang Piala Dunia U-17 atau bahkan Piala Dunia U-20 mulai tahun 2025 mendatang.

Kepastian tersebut bahkan telah dirilis secara resmi oleh akun X federasi sepak bola Singapura. Melalui akun @FASingapore (4/12/2023), kubu The Lions mengumumkan perihal kesepakatan kedua belah pihak untuk menyelenggarakan "future editions of youth World Cup tournament".

Keputusan PSSI menggandeng Singapura ini tentu menjadi sebuah hal yang cukup solutif. Mengingat beberapa waktu lalu penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia pada bulan Mei harus dibatalkan karena adanya gelombang protes anti-Israel.

Bahkan, menyadur informasi yang dirilis oleh laman suara.com (27/3/2023) beberapa kepala daerah dan provinsi sampai angkat bicara serta menolak keberadaan Timnas Israel yang akan menjadi salah satu kontestan di putaran final gelaran.

Dengan menggandeng Singapura menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia kelompok umur, entah itu yang level U-17 maupun yang level U-20, maka Indonesia akan mendapatkan win-win solution dalam hal ini.

Jikapun nantinya Timnas Israel U-17 atau Israel U-20 mampu lolos ke putaran final, maka Indonesia akan terhindar dari polemik seperti pertengahan tahun lalu, karena bisa saja nanti grup yang dihuni oleh Timnas Israel akan diplot untuk bertanding di Singapura.

Terlebih lagi, menyadur dari laman embassies.gov.il pada 5 Desember 2023, Israel dan Singapura juga menjalin hubungan bilateral, sehingga akan sangat mungkin tak akan ada penolakan jika mereka ditempatkan pada grup yang berlaga di Singapura.

Benar-benar sebuah keputusan yang cerdas, mengingat selain Indonesia akan kembali memainkan peran penting di kancah sepak bola, sekaligus juga meredam friksi-friksi yang terjadi karena kehadiran Israel jika mereka lolos ke putaran final.

M. Fuad S. T.