Kiper asal klub Persikabo 1973, yakni Syahrul Trisna Fadilah kembali dipanggil kedalam skuad timnas Indonesia jelang Piala Asia tahun 2024 mendatang.
Laman resmi PSSI (pssi.org) menjelaskan bahwa pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), resmi memanggil 29 nama pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia di Turki pada 20 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 mendatang.
Syahrul Trisna kembali dipercaya oleh pelatih Shin Tae-yong ke dalam skuad timnas Indonesia setelah absen dalam pemanggilan selama 2 laga terakhir timnas Indonesia. Kiper berusia 28 tahun tersebut memang beberapa kali dipercaya oleh pelatih Shin Tae-yong untuk mengawal gawang timnas Indonesia.
Perannya saling berganti dengan kiper utama timnas Indonesia, Nadeo Arga Winata yang dalam pemanggilan kali ini justru tidak diikutsertakan oleh Shin Tae-yong.
Menanggapi pemanggilan Syahrul Trisna ke dalam skuad timnas Indonesia, beberapaa fans dan pengamat sepakbola nasional cukup mempertanyakan keputusan pelatih asal Korea Selatan tersebut memanggil kiper Persikabo 1973 ini. Pasalnya, klub tempat berkarir Syahrul Trisna saat ini tengah berada di jurang degradasi BRI Liga 1 musim 2023/2024.
Menanggapi hal tersebut, melansir dari kanal berita suara.com, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong beralasan dia lebih memilih Syahrul Trisna daripada Nadeo Arga Winata yang notabene adalah kiper utama timnas karena dari segi performa, Syahrul Trisna dirasa lebih baik daripada kiper asal klub Borneo FC Samarinda tersebut.
“Kemarin-kemarin sering bersaing dengan Nadeo (Argawinata), kadang Nadeo yang main, kadang Syahrul yang main. Tetapi ketika Syahrul yang main, memang kemungkinan kebobolan makin sedikit dan kecil. Jadi akhirnya saya memilih Syahrul terakhir ini,” ujar Shin Tae-yong dikutip dari kanal berita suara.com.
Syahrul Akan Saling Bahu-membahu Bersama Ernando Ari dan Muhammad Riyandi
Dalam pemanggilan kali ini, Shin Tae-yong memanggil Ernando Ari dan Muhammad Riyandi guna mengisi posisi kiper selain Syahrul Trisna. Ketiga kiper tersebut memang kerap kali menjadi langganan dalam setiap pemanggilan timnas Indonesia selama masa kepelatihan dari Shin Tae-yong.
Khusus nama Muhammad Riyandi, kiper asal klub Persis Solo ini memang baru mendapat pemaggilan keduanya di tahun ini usai mengalami cedera panjang sejak akhir tahun 2022 silam. Kiper yang juga menjadi bagian saat timnas Indonesia meraih gelar runner-up di ajang AFF Cup 2020 ini diharapkan menjadi amunisi tambahan di sektor penjaga gawang selain nama Syahrul Trisna dan Ernando Ari.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Calvin Verdonk Singgung Taktik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Alasannya
-
Bersaing dengan 2 Seniornya, Apakah Arkhan Kaka Bisa Dilirik oleh STY?
-
Indonesia Perlu Waspadai Myanmar di AFF Cup 2024, Jadi Tim Kuda Hitam?
-
Titus Bonai Sebut Ada Perbedaan Kondisi Dulu dan Saat Ini di Tim Nasional Indonesia
-
Menebak Siapa yang Layak Jadi Kiper Utama Timnas Indonesia di AFF Cup 2024
Artikel Terkait
-
Teman Mees Hilgers di FC Twente: Jujur, Saya Tidak Terlalu Menyukainya
-
Mees Hilgers Cetak Gol dan Putus Rekor Buruk FC Twente vs Union di Liga Europa?
-
Thailand Mulai Kehilangan Taring, Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia?
-
Marselino Ferdinan: Saya Masih 20 Tahun, Kalau Dibilang Ingin Ya Pasti Ingin
-
Indonesia Perlu Waspadai Myanmar di AFF Cup 2024, Jadi Tim Kuda Hitam?
Hobi
-
Sadar Posisi, Marc Marquez Tak Ingin Melompati Pecco Bagnaia di Ducati
-
Calvin Verdonk Singgung Taktik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Alasannya
-
Bersaing dengan 2 Seniornya, Apakah Arkhan Kaka Bisa Dilirik oleh STY?
-
Musim 2025 Belum Mulai, Bos Ducati dan Aprilia Saling Sindir Soal Nomor 1
-
Jadwal F1 GP Qatar 2024: Masih Menantikan Juara Dunia Konstruktor
Terkini
-
Ulasan Film Exhuma, Aksi Dua Dukun Muda Menaklukkan Arwah Misterius Penunggu Tanah
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Review Film Do Patti: Ketika Ikatan Saudara Kembar Berubah Menjadi Neraka
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki