Publik pencinta sepak bola Indonesia belakangan ini tengah berbeda pandangan terkait rilisan daftar nama pemain proyeksi Piala Asia 2023. Pokok permasalahannya adalah, coach Shin Tae Yong tak memasukkan nama seorang Stefano Lilipaly dalam daftar 29 pemain yang akan dibawanya untuk melakoni pemusatan latihan di Turkiye.
Banyak kalangan yang merasa kecewa karena menilai pelatih asal Korea Selatan tersebut tidak fair dalam proses pemanggilan. Lilipaly yang menjadi salah satu pemain dengan penampilan paling apik di Liga 1 Indonesia musim ini, justru tak dilirik sama sekali oleh mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut.
Alhasil, serangan demi serangan verbal kepada Shin Tae Yong pun mulai bermunculan, hingga beberapa di antaranya meminta STY out.
Menanggapi riak-riak pro dan kontra pemanggilan pemain, pengamat sepak bola senior, Muhammad Kusnaeni akhirnya turut angkat suara. Pengamat sepak bola nasional yang selama ini dikenal selalu mengedepankan objektifitasnya dalam memandang dinamika persepakbolaan nasional tersebut memberikan pandangan yang bijak terkait tidak dipanggilnya Stefano Lilipaly ke dalam skuat Garuda.
Dalam pandangan pria yang akrab disapa dengan nama Bung Kus tersebut, tidak dipanggilnya Lilipaly lebih dikarenakan strategi sang pelatih, yang lebih membutuhkan sosok nomor 9 (penyerang alias striker) ketimbang pemain tipikal nomor 10 (gelandang) seperti Lilipaly.
"Ini perdebatan klasik soal Lilipaly. Pelatih melihat kebutuhan tim. Jadi, STY melihat kebutuhan tim bukan pada pemain nomor 10, tapi nomor 9. Lilipaly itu nomor 10 atau 11 (gelandang tengah atau pemain sayap)" ucap Bung Kus sepertimana menyadur informasi dari akun TikTok Comfort Product pada 20 Desember 2023.
"Sedangkan STY punya pemain nomor 10 dan 11 di sosok lain. Makanya, saya bisa paham dia tidak panggil Stefano," lanjut Bung Kus memperkuat penjelasannya.
"Bukan karena Lilipaly tidak bagus, tapi STY berpikir yang dipanggil itu proyeksinya bagaimana. STY mungkin lebih percaya dengan pemain lain untuk posisinya Lilipaly," beber pria yang juga komentator pertandingan sepak bola di televisi nasional tersebut.
Dari apa yang diungkapkan oleh Bung Kus, sepertinya kita mendapatkan pencerahan yang berharga ya. Bahwasannya, Lilipaly tidak mendapatkan panggilan ke skuat Timnas karena di mata STY sudah ada pemain lain yang bisa mengisi posisi sang pemain, dengan kapasitas yang lebih cocok dengan pola permainan yang dikembangkan oleh sang pelatih.
Bagaimana? Sudah tercerahkan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Kenang Jepang Libas Timnas Indonesia, Hajime Moriyasu Singgung Sosok Ini
-
Dua Pemain Keturunan Ini Sudah Pulih dari Cedera, Langsung Diproses Naturalisasi?
-
Begini Cara Kevin Diks Dongkrak Popularitas Timnas Indonesia ke Level Eropa
-
Ole Romeny Bela Timnas Indonesia Lawan Bahrain? Menpora Ungkap Fakta Mengagetkan
-
Media Asing Kaget Timnas Indonesia Pilih Stadion 500 Kilometer untuk Kandang Piala AFF 2024
Hobi
-
Bandai Namco Diguncang Isu: Pembatalan Proyek Besar dan Krisis Internal
-
Usai Libas Arab, Calvin Verdonk Girang Peluang Lolos Piala Dunia Semakin Dekat
-
Timnas Indonesia Bakal Angkat Kaki dari Stadion GBK Saat AFF 2024, Ini Penyebabnya
-
Dipanggil STY ke AFF Cup 2024, Pratama Arhan Belum Pasti Jadi Pemain Inti?
-
Performa Red Bull Naik Turun, Max Verstappen Bakal Kabur ke Tim Lain?
Terkini
-
Bukan Adegan Ranjang, Gong Yoo Ungkap Peran Tersulit di Serial The Trunk
-
Review Film 50 First Date: Cinta yang Tak Pernah Membosankan untuk DiIngat
-
Termasuk 'When the Phone Rings', 4 Drama Korea Heo Nam Jun Ini Wajib Kamu Tonton!
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
-
Kupas Film Bagheera: Perjuangan Sang Penegak Keadilan Melawan Korupsi