Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Sandy Walsh saat prosesi pengambilan sumpah sebagai WNI (pssi.org)

Menit bermain penuh untuk Timnas Indonesia akhirnya kembali dirasakan oleh Sandy Walsh. Pada match day kedua fase penyisihan grup D putaran final Piala Asia 2023, pemain berusia 28 tahun tersebut akhirnya merasakan 90 menit keduanya bersama Pasukan Merah Putih. 

Sebuah kebanggaan tersendiri, karena pada laga tersebut, Sandy juga mengantarkan Timnas Indonesia memenangi laga melawan salah satu musuh utama di Asia Tenggara, Vietnam.

Jika melihat perjalanan Sandy Walsh bersama Timnas Indonesia, menit bermain penuh yang didapatkan oleh pemain KV Mechelen di turnamen sebesar Piala Asia ini tergolong sangat mahal. Pasalnya, Sandy harus merangkak sedikit demi sedikit untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari coach Shin Tae Yong untuk mengisi skuat dan kembali bermain penuh.

Menyadur laman Suara.com pada Senin (22/01/2024), Sandy harus menunggu setidaknya tiga tahun untuk bisa merealisasikan mimpinya membela Timnas Indonesia. Lansiran Suara.com menyatakan, Sandy baru dihubungi oleh coach Shin setelah dirinya memproklamirkan keinginan untuk berbaju Garuda pada tahun 2017 lalu.

Sebuah kesabaran yang membuahkan hasil positif. Karena, pada akhirnya sang pemain menjadi bagian dari Timnas Indonesia seutuhnya dan menjalani debut pada 8 September 2023 ketika berhadapan dengan Turkmenistan.

Namun, pasca debut, Sandy pun tak lantas mendapatkan kepercayaan penuh. Karena keberadaan Asnawi Mangkualam Bahar di sektor kanan pertahanan Indonesia, pemain kelahiran 14 Maret 1995 tersebut harus rela untuk lebih sering menghuni bangku cadangan, dan memupuk rasa sabarnya kembali.

Namun demikian, dia tetap ikhlas dalam menerima setiap keputusan dari coach STY selaku pemegang kendali Timnas Indonesia. Hingga akhirnya, dirinya mendapatkan kesempatan untuk tampil bersama Indonesia, saat Pasukan Merah Putih berhadapan dengan Vietnam pada 19 Januari 2024 lalu.

Namun, lagi-lagi kesabaran dan keikhlasan Sandy diuji. Menyadur laman transfermarkt.com, Sandy ternyata ditempatkan oleh coach Shin di sektor center back, bukan di wing back atau full back yang menjadi spesialisasinya.

Namun, dengan segala ketulusan hati, Sandy menjalankan tugas yang diamanatkan oleh coach Shin dengan baik, serta tak mempedulikan di mana dirinya dimainkan.

Kesabaran, keikhlasan dan ketulusan seorang Sandy Walsh akhirnya terbayar tuntas. Meskipun harus menunggu sekian lama dan tidak ditempatkan di posisi aslinya, namun pemain KV Mechelen tersebut membuktikan bahwa tak ada masalah baginya.

Karena bagaimanapun, kecintaannya pada Timnas Indonesia, membuat dirinya lebih mementingkan menit bermain bersama skuat Garuda, daripada harus protes terkait posisi yang tak semestinya.

Good job Sandy!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.