Usai memenangi laga genting melawan Vietnam di matchday kedua fase penyisihan grup D Piala Asia 2023, suara-suara yang menginginkan perpanjangan kontrak Shin Tae Yong mulai bermunculan.
Tak hanya dari para pendukung Timnas Indonesia tataran akar rumput, hal senada juga disuarakan oleh pundit sepak bola nasional, Justinus Lhaksana.
Melalui unggahan akun Instagram resminya, @coachjustinl pada 23 Januari 2023 tersebut, pria yang akrab disapa dengan nama Kochi itu membeberkan beberapa alasan mengapa PSSI harus segera mengupgrade kontrak Shin Tae Yong tanpa perlu menunggu bulan April mendatang.
"Kepada yang terhormat Pak Erick Thohir sebagai ketua PSSI dan juga jajaran PSSI, saya beserta banyak sekali fans Timnas Indonesia, kami memohon agar kontrak Shin Tae-yong diperpanjang tanpa harus menunggu di bulan April, Piala Asia U-23," ujar pria berkacamata tersebut.
Lebih lanjut, Kochi juga membeberkan alasan mengapa dirinya meminta PSSI untuk segera kembali mengikat kontrak STY bersama Timnas Indonesia.
"Karena, saya melihat banyak sekali progres yang dilakukan dengan segala keterbatasan, jadi untuk semua pihak akan lebih tenang bekerja jika kontrak kedepannya lebih jelas dengan memperpanjang kontrak Shin Tae Yong. Terima kasih Pak Erick," pungkas mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia tersebut.
Jika melihat apa yang dikatakan oleh coach Justin, alasan utama mengapa dirinya ingin agar kontrak STY diperpanjang oleh PSSI adalah karena mantan pelatin Timnas Korea Selatan tersebut dinilai mampu memberikan banyak progres saat melatih Timnas Indonesia meskipun harus bekerja di tengah segala keterbatasan.
Memang selama ini apa yang diminta oleh coach Shin hampir selalu dipenuhi dan disupport secara langsung oleh federasi, namun yang dimaksud keterbatasan oleh coach Justin di sini tentu saja selain fasilitas, juga berkaitan dengan skill.
Bukan sebuah rahasia lagi memang jika pemain di level Timnas sekalipun banyak yang belum memahami dasar-dasar bersepak bola. Bahkan, fisik pemain pun kerap menjadi salah satu keterbatasan yang menghambat perkembangan Timnas Indonesia dari masa ke masa.
Namun, dengan kehadiran coach Shin, semua keterbatasan yang dimiliki oleh Timnas Indonesia tersebut pada akhirnya mulai terkikis sedikit demi sedikit, sehingga bisa memberikan progres positif di mata coach Justin.
Bagaimana? Setuju dengan permintaan coach Justin?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
-
SEA Games 2025 dan Potensi Main Mata Malaysia-Vietnam untuk Singkirkan Pasukan Garuda Muda
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
Artikel Terkait
-
Piala Asia 2023: Erick Thohir Berikan Motivasi bagi Timnas Indonesia Jelang Lawan Jepang
-
Timnas Indonesia Intip Peluang Lolos 16 Besar Piala Asia Sebelum Hadapi Jepang, STY: Itu akan Sangat Menyenangkan
-
Piala Asia 2023: Shin Tae-yong Sebut Pengetahuan Pratama Arhan Soal Jepang Masih Kalah Darinya
-
Erick Thohir Terbang ke Qatar demi Berikan Pesan Ini ke Timnas Jelang Laga Indonesia vs. Jepang
-
Shin Tae-yong Akui Jepang Tim Nomor Satu di Asia, Tapi Timnas Indonesia Juga Sudah Jauh Berkembang
Hobi
-
Komunitas Boardgame Yogyakarta Bangun Ruang Interaksi di Tengah Era Gadget
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Timnas U-22 Terancam Gagal ke Semifinal, Nova Arianto Berikan Motivasi Kuat
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
-
SEA Games 2025: 2 Alasan Vietnam dan Malaysia Bisa Lebih Memilih untuk Main Mata!
Terkini
-
6 Wearable Murah 2025: Mana yang Paling Worth It buat Dibeli?
-
Acara Variety Musik G-Dragon 'Good Day' Dipastikan Lanjut ke Musim Kedua
-
Generasi Muda dalam Ancaman menjadi Pelaku dan Korban Bullying
-
The Great Flood Ungkap Ketegangan Park Hae Soo saat Selamatkan Kim Da Mi
-
Kenapa Gen Z Menjadikan Sitcom Friends sebagai Comfort Show?