Kesuksesan Shin Tae-yong membawa Pasukan Merah Putih menciptakan sejarah di Piala Asia ternyata mengundang ketertarikan negara lain untuk mendekatinya. Pasca menerbangkan Skuat Garuda ke babak 16 besar Piala Asia untuk kali pertama, tawaran untuk melatih Timnas negara lainnya pun mulai berdatangan kepada pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut.
Hal ini diakui secara langsung oleh Shin Tae-yong. Mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia tersebut mengakui, ada beberapa tawaran yang masuk, bahkan ketika dirinya tengah mendampingi Pasukan Merah Putih di gelaran Piala Asia lalu.
"Saya mendapatkan tawaran sekitar sepekan yang lalu," ujar Shin Tae-yong dalam unggahan akun TikTok @mangkulangittt pada Selasa (30/01/2023).
Namun, sang pelatih juga menyatakan satu hal, yakni dirinya tak akan lagi memimpin Timnas negara-negara dari kawasan Asia Tenggara, jikalau nantinya sudah tak lagi menangani Timnas Indonesia.
"Saya seharusnya tidak lagi memimpin tim-tim yang berasal dari Asia Tenggara," jelas pelatih yang sukses memulangkan Jerman di Piala Dunia edisi 2018 tersebut.
Sebuah pernyataan yang menarik, terlebih jika komentar yang dilontarkan tersebut dikaitkan pula dengan kondisi sang pelatih saat ini.
Seperti yang kita ketahui bersama, masa depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia saat ini belumlah sepenuhnya jelas. Memang, dirinya telah sukses membawa Pasukan Merah putih menuai rekor dengan melaju ke babak 16 besar gelaran Piala Asia, namun pihak federasi sendiri sampai saat ini belum menyodorkan perpanjangan kontrak kepada coach Shin.
Antara dirinya dan PSSI, hingga saat ini hanya terikat ekstensi kontrak yang disepakati pada bulan Oktober 2023 lalu, di mana dalam klausul tersebut, kerja sama antara STY dan PSSI hanya akan sampai pada bulan Juni 2024 mendatang. Sampai saat ini, belum ada pembaharuan kontrak antara keduanya.
Namun, meskipun demikian, di tengah ketidakjelasan nasibnya bersama Timnas Indonesia, Shin Tae-yong terus berupaya untuk menjaga perasaan para suporter skuat Garuda, di mana dirinya secara terang-terangan tak akan melatih negara yang berasal dari kawasan Asia Tenggara.
Karena sudah tentu, jika nanti dirinya melatih salah satu negara yang berasal dari Asia Tenggara, kans tim besutannya untuk berjumpa dengan Skuat Garuda akan sangat besar, dan berpotensi akan membuat para pencinta Timnas Indonesia dan dirinya terlukai.
Emang rela melihat Shin Tae-yong melatih rival-rival Timnas Indonesia di kawasan Asia Tenggara?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
FIFA Matchday, Gelora Bung Tomo dan Keangkeran SUGBK yang Terus Terjaga di Tahun 2025
-
Reuni Alumni Liga Belgia: Shayne Pattynama dan Ilhan Fandi Jadi Andalan Baru Buriram
-
Shayne Pattynama, Buriram United dan Bayang-Bayang Kesuksesan Asnawi-Arhan yang Terus Membuntuti
-
Miris! Ratusan Pemain Lokal Bakal Terpinggirkan Imbas Kebijakan Penambahan Kuota Pemain Asing
-
Sudah Bisa Ditebak! Ini Daftar Pemain Naturalisasi Malaysia yang Mulai Eksodus ke JDT
Artikel Terkait
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-20 vs Uzbekistan U-20, Segera Berlangsung
-
Loyal dengan Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Yakin Bisa Penuhi Target PSSI
-
Alasan Shin Tae-yong Pilih Loyal dengan Timnas Indonesia daripada Cabut Latih Negara Lain
-
PSSI Buka Suara Usai Shin Tae-yong Mengaku Diminati Negara Lain
-
Shin Tae-yong Dapatkan Tawaran Melatih Negara Lain, Emang Boleh?
Hobi
-
AXIS Nation Cup: Suara Para Juara yang Menggema di Lapangan
-
FIFA Matchday, Gelora Bung Tomo dan Keangkeran SUGBK yang Terus Terjaga di Tahun 2025
-
Tatap Super League, Bali United Bersiap Terapkan Gaya Permainan Khas Eropa
-
Reuni Alumni Liga Belgia: Shayne Pattynama dan Ilhan Fandi Jadi Andalan Baru Buriram
-
Shayne Pattynama, Buriram United dan Bayang-Bayang Kesuksesan Asnawi-Arhan yang Terus Membuntuti
Terkini
-
Ulasan Novel 7 Divisi: Melunakkan alam, ego, dan hati
-
Review Film Sore: Istri dari Masa Depan, Romansa Fantasi yang Bikin Kamu Melting!
-
Digarap Sutradara Longlegs, Film Keeper Bagikan Poster Penuh Misteri
-
Konsesi dalam Bayang Konglomerat: Bisnis Karbon atau Kapitalisme Hijau?
-
Membangun Budaya Literasi Lewat Transformasi Perpustakaan Sekolah Dasar