Kontrak pelatih berkebangsaan Korea Selatan, Shin Tae-yong hingga saat ini masih belum ada pembaharuan dari federasi.
Meskipun beberapa waktu lalu telah ada pertemuan dengan Erick Thohir selaku ketua umum PSSI, namun kontrak yang saat ini berlaku antara federasi dan STY adalah ekstensi kontrak berdurasi 6 bulan yang disepakati pada bulan Oktober 2023 lalu.
Setelah beberapa waktu berdiam diri, coach Shin akhirnya memberikan reaksi terkait masa depannya bersama Pasukan Merah Putih.
Dilansir unggahan akun TikTok garuda.idn_ pada Minggu (4/2/2024), mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut memberikan respons tentang hal tersebut.
Namun sayangnya, jawaban yang diberikan oleh STY tak serta merta menjawab masa depannya, namun justru menyiratkan sebuah sindiran keras kepada beberapa pihak yang beberapa waktu lalu angkat bicara terkait kondisi sang pelatih.
"Apakah soal masa depan dengan Timnas Indonesia itu harus dibicarakan sekarang? Nanti ada saatnya untuk saya berbicara tentang hal itu," ujar pelatih berusia 53 tahun tersebut ketika ditanya masa depannya bersama Timnas Indonesia.
Sekilas, tak ada yang aneh dengan jawaban yang diberikan oleh STY. Namun, jika dihubungkan dengan pernyataan Budi Setiawan beberapa waktu lalu, bisa jadi hal ini merupakan balasan telak dari coach Shin.
Menyadur laman suara.com (1/2/2024), Budi Setiawan menyebut Shin Tae-yong tak memiliki etika sebagai seorang profesional.
Dalam pernyataannya, Founder Football Institute tersebut menyatakan bahwa sikap coach Shin yang membeberkan tawaran untuk melatih negara lain saat dirinya masih terikat kontrak dengan PSSI, sama sekali tak memiliki jiwa profesional dan etika.
Bahkan, tak segan, pria yang satu ini juga melabeli coach Shin sebagai sosok yang oportunis, cacat moral dan etika, karena berbicara tawaran negara lain ketika dirinya masih dikontrak PSSI hingga Juni 2024 mendatang.
Maka, bisa jadi apa yang disampaikan oleh Shin Tae-yong dalam jawaban tersebut merupakan balasan telak kepada Budi Setiawan, dalam pernyataannya tersebut mengindikasikan bahwa seharusnya STY berbicara terkait kontraknya ketika masa untuk itu telah tiba, bukan hari-hari ini.
Padahal, menurut aturan FIFA yang dikenal dengan Bosman Rules, apa yang dilakukan oleh coach Shin diperbolehkan dan sah-sah saja.
Sepertinya selalu ada cara bagi coach Shin untuk menyindir orang-orang yang kurang memahami aturan dalam sepak bola ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sama-Sama dari Asia Timur, Pemecatan Masatada Ishii dan STY Ternyata Identik dalam 2 Hal Ini!
-
Turunkan Timnas U-23 di FIFA Matchday November, PSSI Bikin Keputusan yang Gegabah!
-
Malang Benar! Gegara Malaysia, Facundo Garces Harus Dapatkan Kerugian 4 Kali Lipat!
-
Piala Dunia U-17: Statistik Pembuka Grup H, Timnas Indonesia Berpotensi Jadi Tim Kuda Hitam
-
Dari Lapangan ke Komentar: Bukti Nyata Perbedaan Level Shin Tae-yong dan Alex Pastoor
Artikel Terkait
-
Profil Ole Romeny, Penyerang FC Utrecht Keturunan Indonesia
-
Shin Tae-yong Tuntut Punggawa Timnas Indonesia Bermain Konsisten di Klub
-
Respons Marselino Ferdinan usai Bantu KMSK Deinze Puncaki Klasemen Liga 2 Belgia
-
Kabar Buruk, Maarten Paes Dikabarkan Sulit Bela Timnas Indonesia Lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
3 Negara yang Kalahkan Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala Asia 2023
Hobi
-
Psywar Berujung Petaka: Lamine Yamal Gigit Jari di El Clasico, Real Madrid Tertawa!
-
Serie A: Jay Idzes Optimis pada Masa Depan Lini Pertahanan Sassuolo
-
Indonesia Masters II 2025: Indonesia Juara Umum, Sabet 4 Gelar 1 Runner Up
-
Mesin Gol Belum Mati! Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-950, Kini Bidik Target 'Gila' 1000 Gol
-
Indra Sjafri Ungkap Tujuan Utama Timnas U-23 di FIFA Match Day November
Terkini
-
Nggak Perlu Salon Tiap Hari! Begini Cara Rawat Rambut Curly di Cuaca Tropis
-
Catatan Dingin di Tengah Drama Panas: Jule Lebih Takut Hilang Kontrak?
-
Jogja Eco Style 2025: Merajut Estetika dan Keberlanjutan Ecoprint
-
Bye-bye Stres! 10 Hewan Peliharaan Ini Bikin Rumah Bahagia Tanpa Repot
-
Respons Ririn Dwi Ariyanti usai Jonathan Frizzy Beri Kode Gelar Pernikahan