Kiprah Timnas Indonesia di gelaran Piala Asia 2023 telah sepenuhnya berakhir di awal-awal fase gugur. Meskipun sukses mencatatkan sejarah dengan lolos kali pertama ke putaran kedua, namun Pasukan Merah Putih pada akhirnya harus pulang setelah kalah empat gol tanpa balas dari Australia.
Namun ternyata, perjalanan Timnas Indonesia di gelaran Piala Asia edisi kali ini menyisakan sebuah hal yang unik, tiga tim yang mengalahkan mereka, semuanya tersingkir dengan cara yang tragis. Penasaran? Mari kita bahas!
1. Irak
Irak adalah lawan pertama Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 ini. Pada laga tersebut, Pasukan Garuda dikalahkan oleh Singa Mesopotamia dengan skor 1-3.
Namun, perjalanan Timnas Irak sendiri berakhir dengan cara tragis, mereka harus angkat koper dalam tempo tak lebih dari dua menit saja.
Menyadur laman the-afc.com, Irak yang unggul 2-1 hingga menit ke 90+4, harus kandas 2-3 dari Yordania di babak 16 besar setelah sang lawan sukses mencetak dua gol di menit ke-90+5 dan 90+7.
Hanya dua menit, dan Irak akhirnya harus pulang kampung dari gelaran kali ini.
2. Jepang
Pada pertandingan terakhir fase penyisihan grup D, Timnas Indonesia dikandaskan oleh Jepang dengan skor 1-3. Pun seperti halnya Irak, Jepang pada akhirnya pulang dengan cara yang sangat tragis.
Menghadapi Iran di babak delapan besar, Jepang yang unggul dahulu pada menit ke 28, harus pulang karena gol penalti di menit-menit terakhir pertandingan.
Dalam posisi 1-1, Iran mendapatkan hadiah penalti, dan dieksekusi dengan baik oleh Alireza Jahanbakhshs ketika pertandingan memasuki menit 90+6.
Sebuah penalti yang mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk Iran, dan membuat Jepang pulang di menit-menit terakhir pertandingan.
3. Australia
Australia adalah lawan terakhir Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 ini. Di babak 16 besar, Australia berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 4-0.
Uniknya, cara pulang Australia pun sama seperti Irak dan Jepang. Menghadapi Korea Selatan di babak 8 besar, The Socceroos hanya membutuhkan beberapa menit saja untuk melaju ke semi final.
Namun sayangnya, di menit injury time, Korea Selatan mendapatkan hadiah penalti dan dieksekusi dengan baik sehingga membuat kedudukan menjadi 1-1.
Ironisnya, di masa perpanjangan waktu, Korea Selatan berhasil unggul melalui lesakan tendangan bebas Son Heung Min, dan membuat Australia harus terkapar dan pulang kampung.
Unik sekali bukan nasib mereka bertiga? Lantas, apakah ini sebuah kebetulan? Ataukah justru ini pembalasan dari semesta bagi mereka yang mengalahkan Indonesia di laga sebelumnya?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sandy Walsh, Yokohama F. Marinos dan Teguran Keras Semesta Melalui Al-Nassr
-
Babak 8 Besar ACL Elite, dan Hilangnya Tuah Sandy Walsh bagi Yokohama F. Marinos
-
Cetak Gol Meliuk untuk Dewa United, Mengapa Egy Maulana Tak Bisa Melakukannya di Timnas?
-
Makin Panas! Media Vietnam Soroti 3 Keputusan Aneh Thailand di SEA Games 2025
-
Dapatkan Pujian Tinggi dari FIFA, Apa Sih Kelebihan dari Evandra Florasta saat Ini?
Artikel Terkait
-
Duka Gubernur Pramono Atas Meninggalnya Pesepeda di Depan Kedubes Jepang: Tak Boleh Terulang Lagi
-
Review Novel 'Kotak Pandora': Saat Hidup Hanya soal Bertahan
-
Hadirnya Pascal Struijk Ancam Posisi Duo Kapten Timnas Indonesia, Kok Bisa?
-
Buka-bukaan! Joey Pelupessy Bongkar Kepribadian Asli Patrick Kluivert
-
Sandy Walsh, Yokohama F. Marinos dan Teguran Keras Semesta Melalui Al-Nassr
Hobi
-
Hadirnya Pascal Struijk Ancam Posisi Duo Kapten Timnas Indonesia, Kok Bisa?
-
Buka-bukaan! Joey Pelupessy Bongkar Kepribadian Asli Patrick Kluivert
-
Hasil Sprint Race MotoGP Jerez 2025: Mimpi Buruk untuk Fabio Quartararo
-
Sandy Walsh, Yokohama F. Marinos dan Teguran Keras Semesta Melalui Al-Nassr
-
Babak 8 Besar ACL Elite, dan Hilangnya Tuah Sandy Walsh bagi Yokohama F. Marinos
Terkini
-
Review Novel 'Kotak Pandora': Saat Hidup Hanya soal Bertahan
-
Rilis di Netflix, Jo Jung-suk Mainkan Peran Penting di Weak Hero Class 2
-
Korupsi Rp984 Triliun: Indonesia di Persimpangan Krisis Moral
-
Review Novel The One and Only Ruby, Kisah Gajah Kecil Keluar dari Masa Lalunya
-
Negara Absen, Rakyat Disuruh Tanam Cabai: Solusi atau Pengalihan Isu?