Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pelatih Timnas U-16, Nova Arianto (pssi.org)

Asisten pelatih Shin Tae-yong, Nova Arianto secara resmi telah ditunjuk oleh federasi sepak bola Indonesia untuk menangani Timnas Indonesia U-16.

Selain ingin memberikan pengalaman kepada mantan pemain Timnas Indonesia tersebut, pemisahan Nova Arianto dengan tim kepelatihan STY juga bertujuan untuk mempersiapkan generasi Timnas Indonesia di masa mendatang.

Namun sayangnya, pasca ditunjuk oleh PSSI untuk menangani skuat Timnas Indonesia U-16, permasalahan segera saja muncul. Selain berkaitan dengan ribetnya mempersiapkan tim usia muda, pria yang dikenal dengan selebrasi "Suster Ngesot" tersebut juga dihadapkan pada kelemahan skill dasar para pemain muda Indonesia.

Melansir unggahan akun TikTok @ambonbitsu pada Rabu (21/02/2024), coach Nova langsung dihadapkan dengan permasalahan teknik dasar permainan sepak bola, yakni passing dan kontrol bola.

Masih dari akun yang sama, hal pertama yang diajarkan oleh coach Nova Arianto kepada Anak-anak Garuda Muda adalah passing dan kontrol bola, sebuah hal yang seharusnya sudah mereka kuasai dan diajarkan di sekolah sepak bola masing-masing.

Hal ini tentu menimbulkan sebuah ironi, di mana untuk pemain yang notabene sudah berlabel Timnas, dalam pemusatan latihan masih harus diajari dengan teknik passing dan kontrol bola yang benar.

Kenyataan tersebut tentu saja membuka kembali permasalahan mendasar yang dialami oleh SSB di berbagai wilayah Indonesia. Pemain produkan mereka yang kini memperkuat Timnas Indonesia, ternyata sepenuhnya belum memiliki skill yang mumpuni.

Sebuah pertanyaan besar pun mencuat. Dengan adanya kenyataan ini, bukankah secara langsung membuktikan bagaimana level pembinaan usia muda di negeri ini?

SSB yang selama ini menjadi grassroot pembinaan awal para pemain Indonesia, ternyata menghasilkan pemain yang masih mentah untuk skala Timnas.

Lantas, apa yang mereka ajarkan selama di SSB masing-masing? Sampai-sampai untuk hal mendasar seperti passing dan kontrol bola pun masih harus diajarkan kembali oleh para pelatih Timnas Indonesia, termasuk di level U-16 ini.

Mungkin harus ada peran aktif PSSI dalam memantau pola pembinaan pemain muda di SSB yang ada di wilayah Indonesia. Karena jika tidak, maka bisa dipastikan kejadian yang sama akan selalu terulang dalam setiap pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.