Setelah ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto langsung menggelar seleksi pembentukan skuat. Menyadur laman pssi.org (28/2/2024), mantan pemain belakang Timnas Indonesia tersebut mulai menggelar seleksi semenjak 18 Februari 2024 lalu, hingga 28 Februari 2024.
Selama kurang lebih sepuluh hari pelaksanaan seleksi, Nova Arianto dan tim memantau sebanyak 98 pemain terpanggil, dan dibagi dalam tiga gelombang.
Selain menemukan beragam potensi dari para pemain yang ikut seleksi, coach Nova Arianto juga menemukan beberapa masalah dalam diri para pemain. Dua di antaranya bahkan juga menjadi masalah umum dan kerap ditemui di berbagai level Timnas Indonesia.
"Secara fisik, kami melakukan tes VO2 Max, kita bisa melihat secara garis besar, fisik pemain masih kurang. Sehingga, saya melihat mereka bermain 2x25 menit saja banyak yang kram," ungkap mantan pemain Persib Bandung tersebut, dilansir dari pssi.org (28/2/2024).
Tak hanya permasalahan fisik, pria yang dikenal dengan selebrasi "Suster Ngesot" tersebut juga membeberkan bahwa permasalahan mental juga menjadi sebuah hal yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Adanya permasalahan fisik dan mental yang mendera para pemain seleksi pembentukan Timnas Indonesia U-16 ini tentu bukanlah sebuah hal yang aneh. Pasalnya, dua masalah ini juga menjadi handycap di semua level Timnas yang dimiliki oleh Indonesia.
Seperti contoh misalnya di level senior, coach Shin Tae-yong juga sering kali menggembar-gemborkan dua masalah ini ketika awal-awal menangani Pasukan Merah Putih.
Bahkan, masalah fisik dan mental para pemain Timnas Indonesia juga masih ada hingga detik-detik terakhir jelang penyelenggaraan putaran final Piala Asia 2023 lalu.
Pun demikian dengan coach Indra Sjafri yang kini menangani Timnas Indonesia U-20.
Dalam sebuah komentarnya sebagaimana yang diunggah oleh akun TikTok vivagoalindonesia pada Selasa (27/2/2024), kualitas fisik dan mental yang dimiliki oleh para pemain Indonesia harus segera dibenahi, bersamaan dengan kualitas permainan, kualitas taktikal serta kualitas skill.
Ah, ternyata memang masalah fisik dan mental yang melanda para pemain Indonesia sudah ada semenjak di kelompok umur ya. Semoga saja hal itu bisa segera hilang dari mindset anak-anak Garuda sehingga mereka bisa bersaing di level yang lebih tinggi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Bukan Hanya FIFA, Argentina Juga Ikut Hantam Malaysia Terkait Skandal Pemain Naturalisasi
-
Terbaca dari Skuat Final! Nova Arianto Dipastikan Ikuti Jejak STY di Piala Dunia U-17
-
Piala Dunia U-17 Tinggal Hitungan Hari, Bagaimana Rekor Capaian para Calon Lawan Timnas Indonesia?
-
Persib dan Dewa United Sama-Sama Bertarung di Level Asia, Siapa yang Lebih Berpeluang Juara?
Artikel Terkait
-
Deretan Klub Liga 1 yang Kompak Ogah Lepas Pemain ke Timnas Indonesia untuk Piala Asia U-23 2024
-
Ketum PSSI, Erick Thohir Terima Kunjungan Delegasi dari FIFA di Jakarta
-
Sempat Diincar Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Ribut di Liga Turki
-
Kekhawatiran Vietnam, Cedera Ancam 3 Pemain Kunci Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Shin Tae-yong Berniat ke Belanda, Dapat 'Titipan' Netizen untuk Pantau Bek Berdarah Aceh
Hobi
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Lagi-Lagi Kandas, Rapor Merah Leo/Bagas yang Makin Disorot Badminton Lovers
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Nova Arianto Optimis Tatap Piala Dunia U-17, Bekal Garuda Muda Sudah Cukup?
Terkini
-
Ulasan Novel Book Shamer: Bukan Sekadar Potret Penulis Antikritik
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
-
Dunia Sunyi: Belajar Melihat Kekuatan dari Keheningan
-
Stop Menunda! 6 Alasan Umrah di Usia Muda Lebih Menguntungkan!
-
Rude Beautiful Girl: Luka yang Menjadi Benteng dan Cara Perempuan Bertahan