Bagi para penggemar sepak bola Indonesia, nama seorang Simon Tahamata tentulah sangat asing di telinga mereka. Hal ini sangat wajar, mengingat meskipun sosok ini memiliki nama yang sangat Indonesia Timur, namun sepanjang karier sepak bola profesionalnya justru dihabiskan di negeri Belanda.
Menyadur laman makanbola.com pada Rabu (5/3/2024), pemain berdarah Maluku ini merupakan salah satu pemain kelas tinggi di persepakbolaan negeri Orange.
Tak hanya berkiprah di level klub bersama Ajax Amsterdam, Simon Tahamata juga tercatat pernah menjadi bagian dari Timnas Belanda, dan memperkuat Der Oranje sebanyak 22 laga dengan lesakan dua gol.
Namun demikian, Tahamata tak lupa dengan tanah leluhurnya, Indonesia. Meskipun tak pernah berkecimpung di persepakbolaan negeri ini, pemain yang menjadi legenda Ajax Amsterdaam tersebut pernah memberikan sebuah pesan penting kepada PSSI khususnya dan persepakbolaan Indonesia pada umumnya.
Laman makanbola.com merilis, Tahamata yang saat itu mudik ke Ambon, Maluku, pernah meninggalkan pesan terkait naturalisasi pada tahun 2010 lalu.
"PSSI harus selektif memilih pemain asing yang akan dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia, percuma saja jika pemain yang dinaturalisasi berkualitas sama dengan para pemain yang bermain di berbagai klub di Tanah Air saat ini," ujarnya kala itu kepada Antara.
Sebuah pesan penting yang baru bisa terlaksana dalam rentang lebih dari sepuluh tahun selepas dia berikan. Karena kita tahu, program naturalisasi yang dilakukan oleh federasi untuk pembangunan kekuatan Timnas Indonesia, baru bisa benar-benar terlaksana dengan selektif ketika kursi kepelatihan Timnas Indonesia dipegang oleh Shin Tae-yong.
Di tangan pelatih asal Korea Selatan tersebut, program naturalisasi yang dilaksanakan oleh federasi jauh lebih terarah.
Tak seperti era sebelumnya yang berorientasi pada kekuatan klub, naturalisasi pemain di Timnas Indonesia saat ini disesuaikan dengan kebutuhan skuat Garuda, dan tentu saja berbasis pada kualitas dari pemain yang menjadi target.
Bisa dilihat, para pemain naturalisasi yang kini menghuni skuat Merah Putih memiliki kualitas yang lebih baik daripada pemain yang bermain di klub Tanah Air, sepertimana yang pernah dipesankan oleh Simon Tahamata, sang legenda Ajax Amsterdaam pada 14 tahun yang lalu.
Semoga saja pesan dari legenda Ajax ini selalu menjadi pedoman dalam menaturalisasi pemain untuk Timnas Indonesia ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Piala Asia U-20: Saat Raksasa Asia Harus Pertaruhkan Nasib Sampai Pertarungan Terakhir
-
Tak Cuma Bernasib Serupa, Indonesia dan Thailand Juga Punya Penyakit yang Sama di AFC U-20
-
Australia Menggila di Asia, Sebuah Tamparan Telak bagi Para Pemuja Piala AFF!
-
Sama-Sama Terjun di Piala Asia, Ada 3 Alasan Timnas Indonesia U-20 Era STY Lebih Baik
Artikel Terkait
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Hasil Timnas Indonesia U-20 vs Yaman: Skor Akhir 0-0, Garuda Muda Tanpa Kemenangan di Piala Asia U-20 2025
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Nomor Tak Lazim Sandy Walsh di Debut Bersama Yokohama Marinos
-
Hasil Timnas Indonesia U-20 vs Yaman di Babak Pertama, Lini Depan Masih Buntu
Hobi
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Persik Kediri Bidik Kemenangan di Bali, Badai Cedera Tak Jadi Penghalang?
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase
-
J-Hope BTS dan IVE Dikonfirmasi Tampil di Festival Lollapalooza Berlin 2025