Pertarungan antara Timnas Indonesia melawan Vietnam pada Selasa (26/3/2024) lalu menyisakan beragam momen unik yang tak ada habisnya untuk dibahas.
Dalam kemenangan tiga gol tanpa balas yang diciptakan oleh Pasukan Merah Putih, terdapat sebuah momen yang cukup untuk membuat para pencinta maupun pendukung Timnas Indonesia merasa was-was.
Padada pertandingan tersebut, wasit Alirezha Faghani yang memimpin pertandingan, memutuskan untuk memberikan tambahan waktu yang cukup lama pasca usainya babak normal.
Menyadur unggahan video di kanal YouTube RCTI Entertainment pada Kamis (28/3/2024), injury time yang diberikan oleh pengadil laga saat itu adalah 9 menit.
Sebuah durasi tambahan waktu yang tentunya membuat para pendukung Pasukan Merah Putih ketar-ketir. Pasalnya, meskipun saat itu Timnas Indonesia tengah unggul dua gol, namun dengan durasi tambahan waktu yang berada di angka 9 menit, bisa saja membuat Timnas Vietnam menyamakan kedudukan, atau bahkan comeback.
Karena kita ketahui bersama, dalam kedudukan 2-0, sebuah tim bisa saja mendapatkan momentum kebangkitan ketika mereka bisa mencetak satu gol yang memperkecil kedudukan.
Psikologi sepak bola memang demikian, dalam sebuah pertandingan dengan kedudukan 2-1, justru tim yang tertinggallah yang akan memegang peranan aktif dalam permainan.
Hal tersebut tak lepas dari momentum yang mereka dapatkan pasca memperkecil kedudukan, sehingga semakin termotivasi untuk segera menjaringkan gol kedua untuk menyamakan kedudukan.
Sementara tim yang kebobolan, mereka tengah berada dalam posisi tertekan, bahkan terganggu konsentrasinya karena adanya gol yang bersarang itu.
Hal inilah yang dikhawatirkan oleh para pendukung Timnas Indonesia. Dalam tempo 9 menit yang tentunya lumayan panjang itu, mereka khawatir Vietnam akan bangkit dan menghancurkan rengkuhan tiga poin yang sudah ada di depan mata.
Namun beruntungnya hal itu tak terjadi. Justru di sembilan menit injury time tersebut, Pasukan Merah Putih sukses menyegel kemenangan dengan melesakkan satu gol tambahan.
Aksi Muhammad Ramadhan Sananta di menit ke-90+8 yang memanfaatkan bola liar di depan gawang Nguyen Filip, melengkapi lesakan dua gol sumbangan Jay Idzes dan Ragnar Oratmangoen pada pertandingan tersebut.
Durasi tambahan waktu yang semula membuat was-was, pada akhirnya justru membuat kubu Timnas Indonesia tersenyum lebar pasca bersinarnya Ramadhan sananta di pertandingan yang berlangsung pada bulan Ramadhan itu.
Terima kasih Pasukan Merah Putih!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
Artikel Terkait
-
Asnawi dan Muhammad Ferrari Belum Tentu Dilepas ke Tim ASEAN All Star?
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Pemain Timnas Indonesia Pantang Main Guling-guling Jika Ogah Disemprot Alex Pastoor
-
Dokumen Naturalisasi Siap, Pemain Keturunan Bandung Debut di Piala AFF U-23 2025?
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
Hobi
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya