Pupus sudah harapan timnas Indonesia U-23 membuka ajang Piala Asia U-23 2024 dengan hasil positif. Kekalahan 0-2 yang diderita dari Qatar, membuat posisi Indonesia terlempar ke posisi juru kunci grup A. Apalagi di laga sebelumnya Australia bermain imbang dengan Yordania.
Kekalahan dari Qatar tadi malam, Minggu (15/4/2024) tersebut lebih menyakitkan lagi karena kinerja Nasrullo Kabirov, wasit asal Tajikistan yang dinilai tidak professional.
Dalam pertandingan pembukaan tersebut, 2 kartu merah diterima Indonesia atas nama Ivar Jenner dan Ramadan Sananta. Banyak keputusan sang pengadil yang menguntungkan tim tuan rumah.
Namun di balik kekalahan tersebut, terlihat ada 2 hal penting yang ditunjukkan para pemain timnas Indonesia U-23. Diakui atau tidak, hal itu merupakan sebuah peningkatan yang luar biasa.
Pertama, kebugaran para pemain. Hal ini menjadi sebuah kenyataan yang tidak dapat dimungkiri. Bahkan mantan pelatih timnas Vietnam, Philippe Troussier pun mengakui. Hal itu terjadi saat timnas Indonesia membantai Vietnam 3-0 di My Dinh Stadium (26/3/2024).
Indikator yang paling tampak adalah tidak adanya pemain timnas Indonesia U-23 mengalami penurunan performa selama 90 menit berlari di lapangan. Bahkan saat harus bermain dengan 10 pemain, sama sekali tidak tampak perbedaannya.
Timnas Indonesia tetap bermain energik. Bermain di sepanjang lapangan dan sesekali melakukan ancaman ke gawang Qatar.
Hal berbeda terjadi pada para pemain Qatar. Mereka begitu mudah mengalami kram maupun cedera. Dalam kontak fisik pun mereka gampang jatuh. Bahkan menjelang akhir pertandingan beberapa pemain tergeletak karena kram, padahal mereka bermain di kandang mereka sendiri.
Kedua, semangat bertanding yang luar biasa. Hal ini terlihat sekali dalam keberanian mereka melakukan berbagai duel dengan para pemain Qatar yang rata-rata tinggi. Tidak jarang para pemain timnas Indonesia memenangkan duel.
Tampak bahwa anak asuh Shin Tae-yong tidak merasa inferior berhadapan dengan siapa pun. Hal ini berkaitan dengan mental bertanding yang kini mereka miliki.
Dua hal ini diakui atau tidak merupakan hasil kepelatihan Shin Tae-yong selama ini. Pasalnya, urusan kebugaran dan mental yang begitu luar biasa tidak tampak pada timnas Indonesia di masa lalu.
Kekalahan dari Qatar 0-2 tadi malam bukan kiamat bagi timnas Indonesia. Tugas selanjutnya tuntaskan lewat pertandingan melawan Australia dan Yordania.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
Artikel Terkait
-
AFC U-23: Pengulangan Tragedi Final Piala Asia Senior di Laga Indonesia U-23 vs Qatar U-23
-
Erick Thohir Soal PSSI Protes Kartu Merah Ivar Jenner: Jangan Rusak Fokus, Ingat Kita Masih Punya 2 Pertandingan
-
Media Thailand Bela Timnas Indonesia U-23 Soal Kartu Merah Ivar Jenner: Bahkan Tidak Ada Pelanggaran
-
Instagram AFC Diserang Netizen Buntut Kekalahan Timnas Indonesia U-23, Qatar Disebut Mafia
-
Profil Nasrullo Kabirov, Wasit Qatar vs Indonesia dari Negara Mana? Bikin Shin Tae-yong dan Warganet Ngamuk
Hobi
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
Terkini
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna