Timnas Indonesia U-23 akhirnya tersingkir dari perburuan gelar juara di turnamen Piala Asia U-23 edisi 2024. Memainkan laga babak semifinal melawan Uzbekistan, Ernando Ari Sutaryadi dan kolega tersungkur dengan skor dua gol tanpa balas.
Laman AFC merilis, dua gol kemenangan Pasukan Negeri Bukhara tersebut tercipta pada menit ke-68 melalui Khusayin Norchaev dan gol bunuh diri Pratama Arhan pada menit ke-86.
Uniknya, pertandingan melawan Uzbekistan di babak semifinal Piala Asia U-23 tersebut seolah membawa Indonesia mengalami deja vu. Pasalnya, pada gelaran Asian Games 2022 pada 28 September 2023 lalu di Hangzhou, China, Pasukan Muda Merah Putih juga mengalami 3 hal yang identik dengan laga semifinal Piala Asia ini.
Apa sajakah itu? Mari kita ulas!
1. Sama-Sama Kandas dengan Skor 2-0
Kesamaan pertama antara laga Indonesia kontra Uzbekistan di gelaran Asian Games 2022 lalu dengan Piala Asia U-23 kali ini adalah, Pasukan Muda Merah Putih sama-sama kandas dengan skor 2-0. Melansir laman flashscore.com, pada Asian Games lalu, dua gol kemenangan Uzbekistan diciptakan oleh Sherzhod Esanov pada menit ke-92 dan 120+1.
2. Gol Timnas Indonesia Sama-Sama Dianulir
Persamaan kedua antara laga Timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan U-23 di Asian Games dan Piala Asia U-23 ini adalah, pada dua pertandingan tersebut, gol yang diciptakan oleh Timnas Indonesia sama-sama dianulir.
Jika pada laga semifinal Piala Asia U-23 ini gol dari Muhammad Ferarri yang dianulir oleh wasit, maka pada babak 16 besar Asian Games 2022 lalu gol dari Muhammad Ramadhan Sananta yang dianulir.
Uniknya, dari kedua gol yang dianulir tersebut, semuanya melibatkan Sananta!
3. Sama-Sama Mendapatkan Kartu Merah
Persamaan ketiga yang membuat pertandingan babak semifinal Piala Asia U-23 seolah menjadi deja vu laga 16 besar Asian Games 2022 lalu adalah, keduanya sama-sama diwarnai dengan kartu merah untuk Timnas Indonesia.
Jika di laga semifinal Piala Asia U-23 Rizky Ridho yang mendapatkan kartu merah dari sang wasit, maka pada gelaran Asian Games 2024 lalu, Hugo Samir yang mendapatkan kartu merah di menit ke-112 dan harus mengakhiri laga lebih cepat.
Jika dipikir-pikir, memang babak semifinal Piala Asia U-23 kemarin memiliki banyak kemiripan dengan 16 besar Asian Games lalu ya. Maka tak mengherankan jika Timnas Indonesia U-23 seperti mendapatkan deja vu.
Baca Juga
-
Dari Lapangan ke Komentar: Bukti Nyata Perbedaan Level Shin Tae-yong dan Alex Pastoor
-
Piala Dunia U-17 dan Pemilihan Lawan Uji Coba yang Sudah Sangat Tepat bagi Garuda Muda!
-
Meski Belum Punya Pelatih, Timnas Indonesia Harus Tetap Bermain di FIFA Matchday Bulan November!
-
Dear Erick Thohir, Fans Timnas Indonesia Bakal Otomatis Move On dari STY Jika Anda Lakukan Hal Ini!
-
Kluivert dan Vanenburg Sama-sama Dampingi 8 Laga Skuad Garuda, Lebih Bagus Mana Catatannya?
Artikel Terkait
Hobi
-
Sindir Nasionalisme, Dirtek PSSI Bocorkan Kisi-Kisi Pelatih Baru
-
Lupakan STY, Timnas Indonesia Sejatinya Perlu Pelatih dengan 2 Karakter Ini
-
Kompak! Pemain Timnas Indonesia Nantikan Kembalinya Shin Tae-yong
-
Rizky Ridho Blak-blakan Soal Blunder Maut Lawan Irak: "Sepersekian Detik Saja..."
-
Prioritaskan SEA Games, PSSI Turunkan Timnas U-23 di FIFA Matchday November
Terkini
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
-
Gaya Feminin nan Energik! 5 OOTD Rok Mini Becky Armstrong yang Super Modis
-
Mengenal Eksotika Jabal Magnet: Barisan Bukit Memukau di Dekat Kota Madinah
-
Novel Luka Perempuan Asap: Cerita tentang Perempuan dan Alam yang Tersakiti
-
4 Rekomendasi Tas Handmade dari Brand Lokal yang Stylish Buat Daily Look