Timnas Indonesia U-16 akhirnya mengetahui lawan-lawan mereka di gelaran Piala AFF U-16 edisi tahun 2024 ini. Melansir laman aseanfootball.org, induk sepak bola Asia Tenggara, AFF telah melakukan proses pembagian grup turnamen kelompok umur kawasan Asia Tenggara tersebut pada 30 Mei 2024, di Jakarta.
Menyadur laman Suara.com (30/5/2024) dalam pembagian grup tersebut ditetapkan bahwa Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah, berada di grup A bersama dengan Laos, Filipina dan Singapura. Tentu jika dibandingkan dengan dua grup lainnya, kumpulan yang dihuni oleh Indonesia ini bisa dikatakan lebih mudah daripada grup B dan grup C.
Pasalnya, grup B sendiri dihuni oleh dua tim tradisional kawasan Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Myanmar yang berdampingan dengan Kamboja dan Brunei Darussalam. Sementara grup C, dihuni oleh tim-tim kuat Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Australia dan Timor Leste yang nyempil di antara mereka.
Jika kita melihat konstelasi yang ada di grup A, tentu kita akan terpancing untuk mengajukan sebuah pertanyaan yang menggelitik. Memang, secara kualita, tiga tim lainnya masih memiliki level permainan yang berada di bawah Indonesia. Namun, jika melihat kekuatan yang ada, kira-kira negara mana yang bisa menjadi batu sandungan bagi Pasukan Muda Merah Putih di turnamen nanti?
Jika ada pertanyaan demikian, maka jawaban yang paling pasti adalah, Laos. Meskipun negara ini bukanlah kekuatan sepak bola utama di kawasan Asia Tenggara, namun sejatinya mereka memiliki perkembangan yang sangat signifikan belakangan ini.
Dan juga, prestasi yang mereka raih dalam keikutsertaan mereka di turnamen ini pun juga relatif lebih baik jika dibandingkan dengan Filipina maupun Singapura. Melansir laman history aseanfootball, disebutkan bahwa Laos yang telah 14 kali ini menjadi kontestan tercatat telah mencapai babak final sebanyak tiga kali, yakni 2002, 2007 dan 2011.
Namun sayangnya, dalam tiga edisi tersebut, Laos belum pernah sekalipun menggondol gelar juara, sehingga prestasi terbaik yang mereka miliki adalah sebagai runner-up gelaran.
Sementara dua negara lainnya, yakni Filipina dan Singapura, keduanya bahkan memiliki prestasi yang lebih buruk daripada Laos. Singapura tercatat hanya dua kali sukses menembus empat besar turnamen pada edisi 2008 dan 2011, sementara Filipina, dari 9 partisipasi mereka sebelumnya, selalu berakhir di fase grup saja.
Jadi, dengan beragam data yang ada, maka Indonesia harus mewaspadai kekuatan Laos di turnamen nanti, ketimbang dua negara lainnya yang satu grup dengan mereka.
Baca Juga
-
Hattrick Medali Perak SEA Games, Thailand Geser Indonesia dari Julukan Menyakitkan Ini!
-
Ironisme PSSI, Semua Syarat Pelatih Anyar Ternyata Sudah Dipenuhi oleh STY yang Mereka Pecat!
-
Nama John Herdman Mengemuka untuk Latih Timnas, Bakal Jadi Patrick Kluivert Jilid II?
-
Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
-
Kemenangan Dianulir FIFA, Status Kelolosan Malaysia ke Piala Asia 2027 di Ujung Tanduk!
Artikel Terkait
-
Piala AFF U-16: Ujian Sesungguhnya Timnas Indonesia Ada di Babak Semifinal
-
Tergabung di Grup A AFF Cup U-16, Timnas Indonesia Berpeluang Lolos ke Fase Grup
-
Elkan Baggott Hapus PSSI di Bio Instagram, Imbas Tak Dipanggil ke Timnas Indonesia?
-
Timnas Indonesia Lebih Khawatirkan Kinerja Wasit daripada Kekuatan Lawan Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
3 Pemain yang Tak Merespons Panggilan Timnas Indonesia di Era STY, Bagaimana Nasibnya Sekarang?
Hobi
-
Sama-sama Gagal, Ini Beda Nasib Timnas Putri dan Putra di SEA Games 2025
-
Sepak Terjang John Herdman Cukup Meyakinkan, Bakal Dapat Restu Suporter?
-
Mengapa Honda C70 Tetap Dicintai Lintas Generasi?
-
Hattrick Medali Perak SEA Games, Thailand Geser Indonesia dari Julukan Menyakitkan Ini!
-
4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
Terkini
-
Jangan Anggap Sepele! Larangan Selama Kehamilan yang Sering Diabaikan
-
4 Moisturizer yang Ampuh Berikan Efek Brightening dan Perkuat Skin Barrier!
-
CERPEN: Banjir di Hari Pernikahan
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial