Pada rapat jelang pelaksanaan Liga Indonesia musim 2024/2025 yang digelar pada Kamis (20/06/2024) kemarin, PSSI dan PT LIB mengeluarkan pernyataan bahwa pelaksaan liga Indonesia di musim depan masih tidak memperkenankan hadirnya pihak suporter tim yang bertandang ke markas lawan.
Melansir dari laman berita ANTARA (antaranews.com) ( padahttps://m.antaranews.com/berita/4161192/pssi-pastikan-liga-1-musim-depan-masih-tanpa-suporter-tandang?utm_source=antaranews&utm_medium=mobile&utm_campaign=latest_category) pada Jumat (21/06/2024), kabar tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berdasarkan surat kebijakan dari pihak FIFA sendiri. Dirinya menyebut FIFA masih belum memberikan ‘lampu hijau’ terhadap hadirnya pihak suporter tim tamu akibat dari beberapa evaluasi dari liga Indonesia di musim-musim sebelumnya.
“Untuk yang suporter tandang, itu dari surat FIFA jelas. Transformasi yang ada di PSSI ini kan masih dalam peninjauan. Kemarin baru saja FIFA mengirim tim untuk mengecek beberapa fasilitas apakah sesuai dengan standar FIFA. Kita juga tidak boleh menutup mata, saya rasa beberapa pertandingan di liga di tahun kemarin pun masih banyak isu-isu yang suporter terluka. Bahkan ada pimpinan polisi terluka. Belum kemarin ada masyarakat yang mobilnya plat apa, di dalamnya ada anak kecil, kacanya pecah,” ujar Erick Thohir.
Liga Indonesia sendiri memang sudah lebih dari 1,5 musim sejak akhir tahun 2022 lalu digelar tanpa kehadiran suporter tim tamu. Bahkan, ada himbauan untuk menggelar laga di dalam stadion dengan hanay 50-75% kapasitas di dalam stadion. Hal ini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti bentrok antar suporter dan tindakan anarkis yang rawan menyebabkan keributan di dalam dan di luar stadion.
Erick Thohir Minta Suporter Bersabar dan Introspeksi Diri
Lebih lanjut lagi, Erick Thohir meminta kepada para suporter untuk bisa lebih bersabar mengenai kebijakan di Liga musim 2024/2025 mendatang tersebut. Dirinya juga menegaskan tetap mendukung hadirnya suporter tim tamu dengan kondusif apabila telah diijinkan oleh pihak FIFA. Di sisi lain, dirinya juga meminta para suporter untuk introspeksi diri terlebih dahulu guna menghasilkan atmosfir liga yang nyaman dan aman kedepannya.
“Jadi kita tunggu saja seperti apa review dari FIFA, kondisi kepada suporter. Saya pasti mendukung suporter untuk bisa hadir. Tetapi kalau melihat dari kejadian-kejadian yang masih terjadi selama musim kemarin, saya rasa kita juga mesti introspeksi diri, kita belum baik-baik saja. Masih banyak kendala, yang tentu terjadi kericuhan di sana-sini yang kita harapkan,” ujar Erick Thohir.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
-
Gagal Lolos ke Piala Asia U-23, Jadi Ironi Skuad Garuda saat Jumpa Korea Selatan
-
Misi Gerald Vanenburg Lolos Piala Asia U-23 dan Bayang-bayang Prestasi STY
-
Menang dari Taiwan Tak Jadi Tolak Ukur Kekuatan Timnas Indonesia, Mengapa?
-
Dimas Drajad Gabung Malut United, Aroma Eks-Persib Kian Terasa di Skuad
Artikel Terkait
-
Shin Tae-yong Punya Waktu 20 Hari untuk Pertimbangkan Timnas Korea Selatan
-
Erick Thohir dan Satoru Mochizuki Bahas Perkembangan Timnas Putri Indonesia
-
Shin Tae-yong Terlempar, Ini Kandidat Kuat Pelatih Timnas Korsel
-
Pelatih dan Pemain Anyar PSS Sleman akan Datang pada Awal Juli
-
Borneo FC Resmi Rekrut 3 Pemain Asing Baru Jelang Liga 1 2024/25
Hobi
-
Futsal: Cara Asyik Jaga Kompak dan Tetap Fit
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
-
Laga Kontra Lebanon dan Statistik Menipu yang Mulai Merambah Timnas Indonesia Senior
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Horor, Film The Conjuring: Last Rites Menjadi Penutup Kisah
-
Makan Sambil Nonton Jadi Gaya Hidup Baru Gen Z
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Adu Kuat Calon Menpora: Dari Raffi Ahmad si 'Sultan' hingga Taufik Hidayat sang Legenda
-
Indonesia Terjebak 76 Ribu Ton Sampah per Hari: Bisakah Limbah Makanan Jadi Solusi Berkelanjutan?