Pembalap GasGas Tech3, Pedro Acosta, memiliki kesempatan terakhir untuk memecahkan rekor milik Marc Marquez sebagai pemenang balapan MotoGP termuda di seri Jerman 2024, yang akan dilaksanakan akhir pekan ini (5-7/06/24).
Marc Marquez meraih kemenangan MotoGP pertamanya di GP COTA 2013 yang merupakan balapan keduanya di kelas utama dengan usia yang masih sangat muda, yakni 20 tahun 63 hari.
Sedangkan Pedro Acosta baru berusia 20 tahun pada 25 Mei 2024 lalu, dia akan melewati 63 hari ketika MotoGP dimulai lagi setelah jeda paruh musim di GP Silverstone nanti. Itu artinya GP Sachsenring merupakan kesempatan terakhir bagi Acosta jika ingin mematahkan rekor terdahulu.
Sebelumnya, Acosta telah menempatkan namanya sebagai pembalap ketiga termuda yang berhasil naik podium MotoGP di GP Portugal 2024 lalu. Lantas, akankah dia berusaha untuk mematahkan rekor milik Marc Marquez?
Sayangnya, pembalap asal Spanyol tersebut sepertinya tidak menjadikan pencapaian ini sebagai terget utama, dia mengatakan bahwa ini adalah era MotoGP yang berbeda dengan yang dijalani Marc Marquez di tahun 2013 lalu.
"Yah, saya rasa tidak. Ini adalah era MotoGP yang berbeda," ungkap Acosta, dilansir dari laman Crash pada Rabu (03/07/24).
Tahun 2013, Marc Marquez menjadi rookie dengan bergabung bersama tim terbaik di MotoGP, ditambah dengan talenta yang luar biasa, Marc bisa dengan mudah memenangkan balapan.
Sedangkan untuk saat ini, Pedro Acosta berada di KTM yang notabene bukan tim terbaik. Skill-nya memang bagus, tapi belum sespektakuler Marc sehingga untuk meraih podium tertinggi, dia masih butuh waktu.
Terlepas dari itu, Pedro Acosta menatap GP Sachsenring dengan penuh rasa percaya diri karena merasa bahwa sirkuit tersebut cocok dengan motor yang dia gunakan.
"Kami menuju Sachsenring, lintasan yang secara umum lebih menguntungkan bagi saya, dan saya pikir lintasan itu akan lebih cocok untuk motor kami," lanjutnya.
Perlu diketahui bahwa musim lalu, Pedro Acosta juga menjadi pemenang di Sachsenring saat masih di Moto2 bersama Red Bull KTM Ajo. Kemenangan tersebut tentu akan menjadi bekal Acosta untuk bisa menaklukkan sirkuit kebanggan Jerman ini.
Apalagi di seri Assen pekan lalu, Pedro Acosta menjalani balapan yang sulit karena terjatuh di putaran terakhir sesi balap utama. Bisa jadi, pekan ini dia akan lebih termotivasi untuk menorehkan hasil terbaik sebelum jeda paruh musim.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Sapu Bersih Kemenangan di MotoGP Qatar 2025, Strategi Marc Marquez Jitu
-
Pecco Bagnaia Sebut 2 Kesalahan di MotoGP Qatar 2025: Tak Boleh Terulang
-
Puncak Klasemen Direbut Sang Kakak Lagi, Alex Marquez Tak Sakit Hati
Artikel Terkait
-
Yamaha Keluar dari Zona Nyaman, Mengintip Sosok Mesin V4 yang Siap Menggetarkan MotoGP
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Yamaha Siap Tinggalkan Mesin Inline, Bakal Gunakan V4 untuk MotoGP Mendatang
-
Sapu Bersih Kemenangan di MotoGP Qatar 2025, Strategi Marc Marquez Jitu
-
Pecco Bagnaia Sebut 2 Kesalahan di MotoGP Qatar 2025: Tak Boleh Terulang
Hobi
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
Terkini
-
Baru Tayang Raih Rating Tinggi, 5 Alasan The Haunted Palace Wajib Ditonton!
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Selamat! Mark NCT Raih Trofi Ketiga Lagu 1999 di Program 'Music Core'