Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Cyrus Margono Saat Direkrut oleh Panathinaikos di Tahun 2021 Silam. (Instagram/cmargono)

Sepertinya nasib kiper keturunan Indonesia, Cyrus Margono kian tidak jelas. Melansir dari laman berita suara.com (13/07/2024), kiper berusia 22 tahun tersebut diketahui telah berstatus tanpa klub (free-agent) sejak tanggal 1 Juli 2024 kemarin. Kabar tersebut diketahui melalui laman resmi transfermarkt.co.id, yang menyebutkan bahwa kiper kelahiran Amerika Serikat tersebut telah dilepas oleh klubnya, yakni Panathinaikos B yang berkompetisi di kasta ke-2 liga Yunani.

Bersama tim B Panathinaikos, Cyrus Margono yang direkrut sejak tahun 2021 silam tersebut hanya bermain sebanyak 17 laga selama 3 musim karirnya di Yunani. Ironisnya lagi, dirinya di musim 2023/2024 lalu hanya mencatatkan 8 laga dengan kebobolan sebanyak 12 gol di kasta ke-2 liga Yunani. Tentunya rekor tersebut terbilang cukup buruk bagi kiper yang memiliki darah Indonesia-Iran tersebut.

Melansir dari kanal berita suara.com (22/03/2024), Cyrus Margono memilih menjadi WNI setelah sebelumnya terlambat memilih kewarganegaraan Indonesia saat usianya lewat 21 tahun. Hal ini membuatnya memilih jalur naturalisasi dengan menggunakan Surat Keterangan Keimigrasian (SKIM) yang membuatnya berhak memperoleh kembali status kewarganegaraan Indonesia miliknya.

Awalnya, tentu banyak pihak yang berharap kiper dengan postur 191 cm ini dapat menjadi andalan timnas Indonesia di sektor penjaga gawang. Namun, sepertinya hal tersebut cukup sulit karena sejak awal dirinya memang tak direkomendasikan oleh pelatih timnas Indonesia saat ini, yakni Shin Tae-yong yang membuatnya tak kunjung mendapatkan panggilan ke timnas Indonesia.

Performa Biasa Saja Jadi Penyebab Cyrus Margono Tak Dilirik?

Banyak pihak mungkin bertanya-tanya mengapa Cyrus Margono tak kunjung mendapatkan panggilan ke timnas Indonesia meski sudah berstatus WNI. Namun, tentunya Shin Tae-yong selaku pelatih timnas Indonesia memiliki alasan kuat untuk tak memanggil dirinya. Salah satunya adalah dari segi performa dan jam terbang yang tidak terlalu mentereng dan cenderung biasa saja. Mencatatkan 8 laga dengan kebobolan 12 gol tentunya merupakan rekor yang tidak spesial bagi seorang kiper.

Bahkan, kiper-kiper yang berkompetisi di Liga 1 semacam Ernando Ari dan Adi Satriyo diketahui memiliki jam terbang yang lebih baik dan selalu jadi pilihan utama di klubnya. Di sisi lain, status tanpa klub yang dimiliki oleh Cyrus Margono saat ini kian membuatnya cukup susah bersaing untuk dapat masuk ke timnas Indonesia. Belum lagi PSSI masih menunggu proses sidang CAS yang tengah dilakukan oleh Maarten Paes agar bisa membela timnas Indonesia.

Kini, tinggal waktu yang akan menjawab apakah Cyrus Margono akan mendapatkan klub baru dan menunjukkan kualitasnya agar dipanggil ke timnas Indonesia atau hanya menjadi salah satu dari sekian pemain naturalisasi yang dianggap ‘gagal’ di tubuh skuad garuda.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir