Pemain naturalisasi timnas Indonesial, Ilija Spasojevic sepertinya memang mulai memasuki masa penghujung karirnya. Melansir dari laman resmi Liga Indonesia Baru (ligaindonesiabaru.com), usai dirinya dilepas oleh klubnya sebelumnya, yakni Bali United, kini penyerang berusia 37 tahun tersebut berlabuh ke klub kasta Liga 2 Indonesia, yakni Bhayangkara Presisi FC.
Direkrutnya penyerang kelahiran Montenegro tersebut oleh tim Bhayangkara FC yang di musim lalu terdegradasi ke Liga 2 tentunya memberikan ‘sinyal’ bahwa masa kejayaan penyerang yang pernah menjadi striker tertajam di Liga 1 musim 2022/2023 tersebut memang sudah pada penghujung karir sepakbolanya. Hal ini dengan dibuktikan tidak adanya klub dari Liga 1 yang merekrutnya usai dilepas oleh Bali United pada bulan Juli 2024 ini.
Mulai dari Diabaikan STY, Hingga Faktor Usia yang Menua Jadi Alasan
Ilija Spasojevic memang dikenal pernah membela banyak tim di liga Indonesia. Beberapa tim papan atas seperti PSM Makassar, Persisam Putra Samarinda, Persib Bandung dan Bali United pernah merasakan ‘servis’ dari pemain berpostur 187 cm tersebut. Ketajamannya di liga Indonesia dengan raihan total 96 gol dan 11 asisst membuatnya pada akhirnya dinaturalisasi dan memilih membela timnas Indonesia. Namun, di Liga 1 musim 2023/2024 lalu, dirinya hanya mencatatkan 10 gol dari 35 laga bersama Bali United.
Melansir dari laman resmi transfermarkt.co.id, Ilija Spasojevic menjalani debutnya bersama timnas Indonesia pada tahun 2017 silam. Namun, karirnya bersama skuad garuda tak terlalu baik. Bahkan, dirinya bisa dikatakan salah satu pemain naturalisasi yang gagal memberikan kontribusi maksimal. Dirinya hanya tercatat bermain sebanyak 7 laga dan mencetak 4 gol saja.
Bahkan, di era Shin Tae-yong dirinya hanya dipanggil beberapa kali ke skuad timnas Indonesia. Faktor usia yang sudah menua dan gaya permainan yang cenderung tak cocok dengan skema timnas Indonesia saat ini menjadi alasan dirinya kalah saing dengan nama-nama penyerang naturalisasi lainnya seperti Stefano Lilipally, Ezra Walian, Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
Kini, dirinya yang sudah berusia 37 tahun tentunya akan sangat sulit bersaing untuk masuk ke timnas Indonesia. Belum lagi dirinya sekarang bermain di klub Bhayangkara FC yang notabene berkompetisi di Liga 2 pada musim 2024/2025 mendatang.
Apakah ini akan menjadi akhir karir dari Ilija Spasojevic? dan apakah dalam waktu dekat dirinya akan memilih pensiun dari dunia sepakbola?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ole Romeny Absen di Round 4, Peluang Bagi Jens Raven Debut di Timnas Senior
-
Nasib Belum Jelas, Klub Hellas Verona Incar Kiper Timnas, Emil Audero
-
Bertemu Irak dan Arab Saudi, Ini Peluang Indonesia ke Piala Dunia 2026
-
PSSI Minta Hanya 7 Pemain Asing, Regulasi 11 Pemain di Super League Batal?
-
Futsal Indonesia: Mampukah Saingi Kepopuleran Sepak Bola di Negeri Ini?
Artikel Terkait
-
Perlukah Timnas Indonesia U-19 Andalkan Pemain Naturalisasi? Pengamat: Boleh tapi...
-
Piala AFF U-19: Hadapi Filipina, Indonesia Unggul Rekor Pertemuan Kedua Tim
-
Puji Timnas Indonesia Setinggi Langit, Pelatih Filipina Shock Gegara Hal Ini
-
Indra Sjafri Jadikan AFF Cup sebagai Persiapan Kualifikasi Piala Asia U-20
-
Lebih Kejam Dibanding Indra Sjafri, Shin Tae-yong Pernah Coret 4 Pemain Keturunan dari Timnas Indonesia
Hobi
-
Robi Darwis Ceritakan Momen Paling Berkesan Saat Bela Timnas Indonesia
-
Future on the Court: Futsal dan Generasi Baru yang Siap Menggebrak
-
Persis Solo Taklukkan PSIM Yogyakarta, Peter de Roo Ungkap Hasil Evaluasi
-
BRI Super League: Mentalitas Dewa United Makin Kuat usai Bekuk Klub Kamboja
-
Ledek Harimau Muda, Media Vietnam: Indonesia Bikin Malaysia Menangis di Pojokan
Terkini
-
STAYC Ubah Kekurangan Jadi Senjata Andalan di Lagu Comeback Bertajuk I Want It
-
Out of the Box, Key SHINee Usung Konsep Thriller di Full Album Bertajuk Hunter
-
Beautiful Strangers oleh TXT: Kuat dan Tumbuh Bersama di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Novel The Long Game: Perjalanan Cinta dan Karier di Kota Kecil
-
Interpretasi Film Sore, Istri dari Masa Depan: Bagiku, Seperti Interaksi Tuhan dan Makhluk-Nya