Nama Maarten Paes kembali menjadi sorotan usai dirinya resmi bisa membela timnas Indonesia. Melansir dari laman Suara.com, kiper keturunan Belanda tersebut resmi memenangkan gugatannya di Komiter Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) dan kini sudah bisa membela timnas Indonesia.
Namun, tahukah kamu ternyata Maarten Paes bukanlah kiper keturunan Belanda pertama yang akan membela timnas Indonesia.
Tenyata, jauh sebelum program naturalisasi gencar dilakukan oleh PSSI sejak dekade 2010-an, timnas Indonesia sudah lebih dahulu diperkuat oleh pemain keturunan Belanda yang memilih membela skuad garuda sejak awal-awal masa Kemerdekaaan. Nama tersebut adalah Arnold Wouter van der Vin atau yang lebih dikenal dengan nama Nol van der Vin.
Profil Singkat Nol van der Vin
Melansir dari laman Transfermarkt, Arnold Wouter van der Vin lahir di Semarang, Hindia-Belanda. Tidak diketahui jelas tanggal dan bulan apa dirinya dilahirkan.
Akan tetapi, dirinya diketahui lahir pada tahun 1924. Dirinya kemungkinan lahir dari keluarga Belanda yang sudah menetap lama di Hindia-Belanda atau yang kini bernama Indonesia.
karier pesepakbolaannya dimulai pada tahun 1939. Kala itu, dirinya bermain untuk tim Excelsior Surabaya, sebuah klub sepakbola lokal yang berdomisili di kota Surabaya.
Dirinya kemudian sempat bermain di klub tersebut dari tahun 1939 hingga tahun 1946. Namun, tak begitu jelas apakah selama pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942-1945 dirinya masih berada di Indonesia atau telah pergi ke Belanda. Selama di klub Excelsior Surabaya, dirinya sudah mencatatkan 150 pertandingan.
Setelah Kemerdekaan Indonesia, dirinya kemudian berpindah ke klub UMS 1905 yang berada di kawasan Batavia (Jakarta). Dirinya kemudian dikenal sempat membela klub Persija Jakarta dari tahun 1948-1954 sebelum akhirnya melanjutkan karier di Belanda bersama klub Fortuna Sittard.
Dirinya kemudian kembali lagi ke Indonesia dan memperkuat PSMS Medan dan menutup kariernya di klub asal Malaysia Penang FA dari tahun 1956-1961.
Melansir dari laman kapito.id, dirinya pertama kali memperkuat timnas Indonesia pada tahun 1952. Kala itu, dirinya lebih memilih membela timnas Indonesia yang merupakan tempat kelahirannya. Hal ini cukup unik mengingat sebagian besar warga keturunan Belanda saat itu sangat anti dengan pemerintahan Indonesia dan lebih memilih membela timnas Belanda.
Bersama timnas Indonesia, Nol van der Vin mencatatkan 48 pertandingan dan tercatat menjadi kiper utama timnas Indonesia pada dekade 1950-an. Hal inilah yang membuatnya menjadi kiper keturunan Belanda pertama yang membela timnas Indonesia.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah FIFA Series 2024: Untung atau Buntung?
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
-
Sea Games 2025: Indra Sjafri Diambang Raih Rekor Buruk dalam Kariernya!
-
Bukan Timur Kapadze atau STY, Ini 4 Kandidat Calon Pelatih Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Belum Debut, Marselino Ferdinan Sudah Bikin Oxford United Untung Besar di Luar Lapangan karena Ini
-
Oxford United Anggap Marselino Ferdinan Bukan Gelandang, Ini Posisi Barunya
-
Bagaimana Kondisi Bek Timnas Indonesia Tanpa Elkan Baggott dan Justin Hubner?
-
Regulasi Terbaru Liga Inggris, Pantas Saja Marselino Ferdinan Bisa Gabung Oxford United
-
Luar Biasa Perkiraan Gaji Marselino Ferdinan di Oxford United, Besar Banget?
Hobi
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
-
SEA Games: Misi Timnas Indonesia Hindari Jegalan Myanmar Demi Semifinal
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
Terkini
-
Maaf PSSI, Timnas Indonesia Memang Layak Pulang Cepat dari SEA Games Kali Ini
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
Terbukti! 5 Sebab Home Fatigue Akibat WFH Tanpa Batas di Era Digital
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
-
Ini 3 Top Skill yang Dicari HR Kalau Kamu Mau Mulai Karir Kerja Remote