Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Bek Timnas Australia, Harry Souttar (Kiri) Saat Berduel dengan Full-back Timnas Indonesia, Sandy Walsh (Kanan) Saat Laga Indonesia vs. Australia. (pssi.org)

Timnas Indonesia yang sukses meraih 1 poin usai menahan imbang Australia dengan skor 0-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta tentunya memiliki beberapa fakta unik yang tentunya menarik untuk dibahas. Merujuk laman resmi PSSI (pssi.org), laga yang digelar pada hari Selasa (10/09/2024) kemarin tersebut memberikan fakta yang cukup unik dimana bek andalan timnas Australia, Harry Souttar benar-benar menjadi momok yang menakutkan bagi para punggawa garuda.

Bagaimana tidak, bek berusia 25 tahun asal klub Inggris, Sheffield United tersebut benar-benar menyulitkan tidak hanya para penyerang timnas Indonesia, melainkan juga deretan pemain belakang skuad garuda. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, hal ini dikenakan pemain yang juga menjabat sebagai wakil kapten timnas Australia tersebut memiliki postur yang terbilang sangat jangkung, yakni mencapai 200 cm atau 2 meter.

Posturnya yang cukup tinggi ditambah perawakan tubuhnya yang cukup kekar inilah yang membuatnya sangat susah untuk dilewati para deretan penyerang timnas Indonesia dan menjadi ancaman serius bek-bek garuda saat dalam skema sepakan pojok atau tendangan bebas. Postur tingginya tersebut tentunya cukup berguna saat duel-duel udara seperti yang dilakukannya saat ajang Piala Asia 2023 kemarin.

Hadapi Harry Souttar, STY Bisa Duetkan Jay Idzes dan Elkan Baggott?

Harry Souttar kemungkinan masih akan menjadi momok bagi skuad garuda saat ganti melakoni laga tandang ke Sydney atau Adelaide, Australia pada tahun 2025 mendatang. Dalam laga kemarin, Jay Idzes ditugaskan untuk menjaga pergerakan Harry Souttar saat skema sepakan pojok atau tendangan bebas untuk Australia.

Namun, postur Jay Idzes yang hanya 190 cm memang masih dirasa kurang tinggi jika harus menghadapi pemain dengan tinggi seperti Harry Souttar yang mencapai 200 cm. Meskipun sukses sedikit meredam pergerakan bek tersebut, Jay Idzes tak dapat dipungkiri harus ditandemkan dengan bek yang memiliki postur cukup tinggi pula.

Nama Elkan Baggott tentunya muncul sebagai opsi terbaik jika Shin Tae-yong ingin memasang duet bek tengah dengan postur tinggi di lini pertahanan. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, tinggi Elkan Baggott sendiri mencapai 194 cm yang tentunya memiliki keunggulan untuk bola-bola udara. Belum lagi jika nanti kedua nama tersebut akan dipasangkan dengan Justin Hubner atau Rizky Ridho dan membentuk trio bek tengah.

Akan tetapi, seperti yang diketahui kini kondisi internal antara Shin Tae-yong dan Elkan Baggott sedikit kurang harmonis yang menyebabkan bek keturunan Inggris-Indonesia tersebut diistirahatkan sementara oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut. Namun, bukan berarti tak ada harapan untuk Elkan Baggott untuk kembali ke tim nasional kedepannya.

Kita tunggu apa yang akan dilakukan oleh Shin Tae-yong untuk mengatasi bek-bek jangkung semacam Harry Souttar.

BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

zahir zahir