Kesuksesan timnas Indonesia dengan berhasil menahan imbang 2 tim raksasan benua Asia, yakni Arab Saudi dan Australia dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 kemarin ternyata menjadi sorotan dari banyak pihak. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), keberhasilan menahan imbang Arab Saudi 1-1 dan Australia 0-0 dianggap sebagai salah satu kemajuan dan bukti nyata dari banyaknya pemain naturalisasi yang dipadukan dengan talenta lokal di timnas Indonesia saat ini.
Hal tersebut juga disoroti oleh pelatih klub Persib Bandung, Bojan Hodak. Melansir dari kanal berita suara.com (13/09/2024), pelatih yang sukses mempersembahkan gelar juara BRI Liga 1 musim 2024/2025 bagi Persib Bandung tersebut menyebut keberhasilan timnas Indonesia menahan imbang tim sekelas Arab Saudi dan Australia adalah bukti dari program naturalisasi yang tepat sasaran.
“Jadi tentunya ini, apa yang dilakukan dengan memberikan paspor kepada beberapa pemain yang mempunyai darah Indonesia adalah hal yang bagus,” ujar Bojan Hodak.
Melansir dari laman transfermarkt.co.id, pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 kemarin, setidaknya ada 10 pemain naturalisasi yang turut dipanggil oleh Shin Tae-yong. Mulai dari nama Maarten Paes, Justin Hubner, Sandy Walsh, Jay Idzes, Ivar Jenner, Ragnar Oratmangoen dan beberapa nama diaspora lainnya juga dipanggil oleh Shin Tae-yong.
Bojan Hodak Ingatkan Naturalisasi Harus Diimbangi Pengembangan Pemain Muda
Di sisi lain, Bojan Hodak juga mengingatkan bahwa pengembangan pemain muda lokal juga harus tetap digalakkan oleh pengurus PSSI untuk pesepakbolaan jangka panjang. Menurutnya, hal ini tidak bisa diabaikan dan hanya bergantung dengan kekuatan naturalisasi semata. Pengembangan sepakbola usia dini tersebut tentunya juga bisa berjalan beriringan dengan program naturalisasi yang digalakkan oleh PSSI.
“Tapi mereka juga tentu tidak boleh lupa dengan pengembangan pemain muda. Karena pemain-pemain (diaspora) ini dalam 5-10 tahun lagi akan selesai. Jadi ketika pengembangan pemain mudanya bagus maka ada penerus di fase yang berikutnya. Ini hal yang perlu diperhatikan, jika bisa melakukan itu, dan membentuk pemain baru untuk masa depan, maka ini sangat bagus," ujar Bojan Hodak.
Bagaimana, apakah kamu setuju dengan pernyataan dari pelatih asal Kroasia tersebut?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
Artikel Terkait
-
Mees Hilgers Debut di Bulan Oktober, Dua Nama Lini Belakang Akan Disimpan?
-
Media Belanda: Pemain Rp260,72 Miliar Bisa Bela Timnas Indonesia
-
Hedwiges Maduro, Calon Pelatih Thom Haye: Pernah Latih Maarten Paes, Keturunan Indonesia?
-
Bintang Jepang Bicara Soal Kekuatan 2 Negara yang Ditahan Imbang Timnas Indonesia
-
Maarten Paes Cs Wajib Fokus! Kamil Al-Aswad dari Bahrain Bisa Jadi Perusak Lini Belakang
Hobi
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Peluang Lolos Piala Dunia Menipis?
-
Di Setiap Pertandingan Futsal, Adakah Masa Depan Gen Z yang Menjanjikan?
-
Calvin Verdonk, LOSC Lille dan Pahit-Manis yang Warnai Debutnya di Liga Prancis
-
Padel: Olahraga Hits yang Naik Daun di Kalangan Gen Z
-
Cita-Cita Profesional Gen Z Melalui Futsal
Terkini
-
Like A Rolling Stone (2024): Sebuah Refleksi untuk Kaum Perempuan
-
Apakah Sahabat Bisa Jadi Cinta? Jawaban Umi Astuti dalam To Be Loved Up
-
Fenomena 'Kaya Lewat Jalur Gemini': Jalan Pintas Gaul ala Netizen
-
Ungkap Masa Lalu Twilight, Spy x Family Season 3 Siap Tayang 4 Oktober 2025
-
Novel Yujin, Yujin Resmi Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia: Kenapa Harus Baca?