Timnas Indonesia U-20 bakal berhadapan dengan Maladewa di match day pertama grup F babak Kualifikasi Piala Asia U-20. Meskipun berstatus sebagai laga perdana dan selalu menjadi laga yang berat bagi setiap tim, namun Pasukan Muda Merah Putih dan para pendukungnya harus tetap optimis timnas kebanggaannya ini meraih tiga poin perdana.
Setidaknya, ada tiga alasan yang membuat Pasukan Garuda Muda dan para loyalisnya yakin bisa membungkus tiga poin pada pertandingan ini. Kira-kira, apa sajakah alasan itu? Mari kita ulas!
1. Faktor Tuan Rumah
Meskipun harus berpindah kandang dari semula direncanakan bermain ke Stadion Utama Gelora Bung Karno ke Stadion Madya, namun faktor tuan rumah menjadi modal besar bagi Indonesia untuk bisa mengalahkan Maladewa di laga perdana ini.
Seperti yang kita ketahui bersama, sebuah tim yang mendapatkan lawan relatif selevel, akan selalu mendapatkan keuntungan besar dengan menjadi tuan rumah. Terlebih lagi bagi Indonesia, yang akan menghadapi Maladewa dari Asia Selatan dengan level permainan yang bisa dikatakan lebih rendah dari mereka.
2. Perbedaan Kualitas Kedua Kesebelasan
Alasan kedua adalah, Indonesia dan Maladewa memiliki perbedaan kualitas yang cukup mencolok. Setidaknya, hal ini terlihat dari rilisan peringkat FIFA terbaru beberapa waktu lalu.
Di peringkat FIFA terbaru, Timnas Indonesia berada di posisi ke-129 dunia, sementara Maladewa berada di tangga ke-163 peringkat FIFA. Selain itu, kedua kesebelasan juga memiliki sejarah yang cukup berbeda di tataran persepakbolaan regional.
Jika Indonesia selalu menjadi salah satu negara yang diperhitungkan di kancah persepakbolaan Asia Tenggara, Maladewa justru sebaliknya. Di gelaran SAFF (Piala AFF versi Asia Selatan), Maladewa tak ubahnya sebagai tim pelengkap, dan selalu saja kalah bersaing dengan negara-negara tetangganya.
3. Kondisi Maladewa Sedang Terpuruk
Alasan ketiga mengapa Timnas Indonesia U-20 bisa meraih poin sempurna di laga melawan Maladewa adalah, karena kondisi sang lawan yang sedang terpuruk dan belum stabil. Ketika Timnas Indonesia sukses menjalani laga uji coba dengan baik, di mana di antaranya mereka sukses mengalahkan Argentina di turnamen Seoul Earth On Us 2024 lalu, Maladewa justru tampil hancur-hancuran di turnamen terakhir.
Menyadur data dari Sofascore, Maladewa harus babak belur saat tampil di ajang SAFF U-20 pada bulan Agustus lalu. Dari dua laga yang dijalani, negara kepulauan ini kalah 0-1 dari India, dan harus terjungkal 1-2 dari Bhutan. Ironisnya, Maladewa harus kalah dari Bhutan yang pemainnya mendapatkan kartu merah pada pertandingan tersebut!
Jadi, sekarang kita tahu kan mengapa harus optimis Timnas Indonesia U-20 kali ini bisa mengemas tiga poin di laga perdana?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Laga Pamungkas vs Korea Selatan, Bagaimana Kans Lolos Timnas U-23 Melalui Jalur Runner-up?
-
Sukses Tundukkan Korsel, 3 Style Permainan STY Ini Mungkin Bisa Diduplikasi oleh Gerald Vanenburg
-
Lawan Korea Selatan, Gerald Vanenburg Tak Perlu Malu untuk Menyontek Gaya Permainan STY
-
Kualifikasi AFC U-23, Rafael Struick dan Kenangan Manis Lawan Korsel yang Bakal Sulit Terulang
-
Hanya Bermain Imbang, Laga Lawan Lebanon Ternyata Dilingkupi Satu Fakta yang Tak Banyak Orang Tahu!
Artikel Terkait
-
Nasib Pemain Kawasan Rungkut Surabaya yang Pernah Main di PSG
-
Kualifikasi AFC U-20: Maladewa Seharusnya Bukan Lawan yang Sepadan bagi Indonesia
-
Terungkap! Bos Suwon FC Blak-blakan Pratama Arhan Tak Kunjung Main, Singung Soal Ini
-
Mees Hilgers: Bermain di Old Trafford Akan Sangat Menyenangkan
-
Dony Tri Pamungkas Pastikan Timnas Indonesia U-20 dalam Kondisi Terbaik
Hobi
-
Perempuan Masih Jadi Second Sex: Membaca Simone de Beauvoir dalam Futsal
-
Laga Pamungkas vs Korea Selatan, Bagaimana Kans Lolos Timnas U-23 Melalui Jalur Runner-up?
-
Sukses Tundukkan Korsel, 3 Style Permainan STY Ini Mungkin Bisa Diduplikasi oleh Gerald Vanenburg
-
Misi Gerald Vanenburg Lolos Piala Asia U-23 dan Bayang-bayang Prestasi STY
-
Lawan Korea Selatan, Gerald Vanenburg Tak Perlu Malu untuk Menyontek Gaya Permainan STY
Terkini
-
Centil Bukan Genit: Gaya Ekspresi Diri Perempuan di Tren My Centil Era
-
Isu Raffi Ahmad Bakal Gantikan Dito Sebagai Menpora Mencuat, Pendidikan Siapa Lebih Tokcer?
-
Kopinya Mahal, Tapi Gaji Barista Tetap Pas-pasan
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Kenal 2 Minggu, Anisa Bahar Langsung Dinikahi Brondong 19 Tahun Lebih Muda