Timnas Indonesia pada akhirnya harus menuai hasil pahit di match day keempat babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bertandang ke Qngdao Youth Stadium yang menjadi markas dari tim China, Pasukan Garuda harus tunduk kepada tim ruan rumah.
Skor tipis 1-2 menjadi penghias akhir laga kedua kesebelasan. Di mana menurut laman AFC, dua gol kemenangan tim tuan diciptakan oleh Behram Abduweli pada menit ke-21, dan digandakan oleh Zhang Yuning pada menit ke-44. Sementara satu gol balasan dari Pasukan Merah Putih, diciptakan oleh sang rotor permainan, Thom Haye ketika pertarungan memasuki menit ke-86.
Uniknya, meskipun menelan kekalahan dari China di match day keempat, namun sebuah fakta positif justru tersaji pada pertandingan tersebut. Meskipun Timnas Indonesia berstatus sebagai tim tamu dan tak lebih diunggulkan daripada tuan rumah, namun kekuatan yang mereka miliki saat ini telah membuat Pasukan Negeri Tirai Bambu tersebut merasa keder.
Bagaimana tidak, meskipun China mendapatkan dukungan penuh dari para suporternya di Qingdao Youth Stadium dan memiliki keuntungan sebagai tuan rumah, namun mereka tak berani memainkan sepak bola menyerang saat bersua Indonesia.
Sedari awal permainan dimulai, Pasukan Merah dari kawasan Asia Timur ini cenderung memainkan sepak bola bertahan, dan menunggu Indonesia lengah untuk membangun serangan. Praktis, meskipun mereka bermain di kandang sendiri, namun secara jelas dan terpampang nyata justru Timnas Indonesia lah yang memegang kendali permainan di sepanjang laga disajikan.
Hal ini juga terlihat jelas dari statistik yang dirilis oleh akun @timnasindonesia yang merupakan instagram resmi dari Timnas Indonesia. Dalam rilisan tersebut, China hanya mampu menguasai 24 persen jalannya pertandingan, sementara Indonesia menguasai ball posession hingga angka 76 persen.
Pun demikian halnya dengan statistik penyerangan. China yang lebih banyak terkurung oleh anak asuh Shin Tae-yong, hanya mampu melepaskan 5 tembakan engan 3 di antaranya on target, sementara Indonesia melepaskan 14 dentuman dengan 6 di antaranya mengarah ke gawang.
Hal ini tentunya sangat berbeda jauh dengan waktu-waktu sebelumnya. Di mana, ketika pertemuan kedua kesebelasan tersaji, selalu saja Timnas Indonesia yang berada di posisi terkepung, ataupun berada dalam kondisi lebih inferior daripada China. Bahkan, hal itu juga berlaku ketika Pasukan Merah Putih bertindak sebagai tuan rumah sekalipun.
Jika melihat fakta ini, tentunya di pertemuan selanjutnya kita bisa lebih optimis Pasukan Garuda bisa memenangi pertarungan nanti ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Gagal diKualifikasi AFC U-23, Gerald Vanenburg Terlalu Paksakan Standarnya di Timnas Indonesia
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan Akhir dari Gendongan Rafael Struick di Timnas Garuda Muda
-
Timnas Indonesia Gagal ke AFC U-23, Semua karena Salah Shin Tae-yong dan Kita Sendiri!
-
Maaf PSSI, Kami Tak Terlalu Sedih Meski Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia U-23
Artikel Terkait
-
Alasan Fans Asia Rayakan Kekalahan Timnas Indonesia: Akhirnya Tahu Diri, Sombong Sih!
-
Mudah Dibekap Cedera, Saatnya Jordi Amat Pensiun dari Timnas Indonesia?
-
Ivar Jenner Dicoret Shin Tae-yong untuk Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Kenapa?
-
Pratama Arhan Dapat Pesan Manis dari Mertua usai Pecah Kebuntuan Timnas Indonesia vs China
-
Klasemen Grup C usai Timnas Indonesia Takluk dari China, Posisi Berapa?
Hobi
-
Main Futsal: Saat Laki-Laki Nggak Takut Tunjukin Perasaan
-
From TikTok To Kick Off: Futsal Jadi Content Playground
-
Gagal diKualifikasi AFC U-23, Gerald Vanenburg Terlalu Paksakan Standarnya di Timnas Indonesia
-
Futsal dan Makna Posisi dalam Hidup Gen Z
-
Rahasia Menguasai Teknik Dasar Futsal untuk Pemula hingga Mahir
Terkini
-
Bosen Sama Foto Biasa? Ini 10 Prompt Simpel Buat Bikin Foto Polaroid Estetik Pakai Gemini AI!
-
Ikan Salem vs Kembung: Mana yang Lebih Sehat buat Dompet dan Tubuhmu?
-
Jennifer Bachdim Ajarkan Anak Berbagi saat Banjir Bali, Aksinya Banjir Pujian!
-
Ekspedisi Patriot: Jejak Anak Muda di Tengah Tantangan Kawasan Transmigrasi
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek