Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Andy Setiawan
Pelatih Timnas Jepang Antisipasi Permainan Agresif Indonesia usai ditahan Australia (X/Frankie Fix)

Kemenangan berturut-turut yang disabet oleh Timnas Jepang pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, akhirnya dapat dihentikan oleh Timnas Autralia dibawah asuhan Tony Popovic. The Samurai Blue mampu ditahan imbang oleh Squad The Socceroos dengan skor 1-1 di Stadion Saitama, pada Selasa (15/10/2024) malam dan mengharuskan Jepang kehilangan tiga poin dalam babak ini. Hasil imbang ini membuat Jepang lebih antisipatif terhadap pertandingan selanjutnya yang dijadwalkan akan melawan Timnas Indonesia

Dalam permaianannya, Australia mampu membangun permainan yang sangat positif dengan sistem pertahanan yang kokoh. Australia mampu memimpin alur permainan terlebih dahulu melalui gol bunuh diri Shogo Taniguchi, selanjutnya Jepang mampu menyamakan kedudukan setelah terjadi gol bunuh diri juga yang dilakukan oleh Cameron Burgess. Walaupun mampu ditahan imbang oleh Australia Jepang tetap memimpin klasemen grup C meraih 10 poin, diikuti Australia 5 poin, Arab Saudi dan Bahrain masing-masing 4 Poin, dan Indonesia serta China sama-sama 3 poin.

Dalam laga selanjutnya melawan Timnas Indonesia, Jepang tidak ingin menunjukan performa yang tidak baik dengan meremehkan Indonesia yang disebut sebagai kuda hitam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini. Melansir dari Goal.com, Pelatih Jepang Hajime Moriyasu mengatakan bahwa kegagalannya dalam mendapatkan poin saat melawan Australia menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Jepang untuk lebih berhati-hati ketika melawan melawan Indonesia di Jakarta yang akan dilaksanakan bulan November 2024 dengan posisi Indonesia masih kekurangan poin.

Saya tidak menganggap kualifikasi Piala Dunia adalah jalan yang mudah. Karena itu, saya ingin terus menempuh jalan yang sulit ini selangkah demi selangkah, dan lolos ke Piala Dunia,” ujar Moriyasu mengenai dua pertandingan bulan depan.

Moriyasu juga memuji performas Timnas Indonesia yang semakin membaik dari setiap pertandingan yang dilaluinya, dibawah asuhan Pelatih Shin-Tae-Yong Indonesia yang berada di peringkat 129 dalam ranking FIFA mampu memberikan penampilan yang luar biasa khususnya ketika mampu menahan tim-tim raksasa seperti Arab Saudi dan Australia. Dikutip dari News1, Indonesia justru mampu berkembang sangat pesat dibawah tangan dingin pelatih asal Korea Selatan tersebut.

"Indonesia berkembang pesat di bawah kepemimpinan pelatih Shin Tae-yong," kata Hajime Moriyasu yang dikutip dari laman News 1.

Dalam laga yang tersisa diprediksi Indonesia akan tampil menggila dengan taktik yang lebih agresif mengingat posisi Indonesia saat ini berada di posisi bawah klasemen sementara. Untuk mengejar ketertinggalannya Indonesia harus mampu merebut poin sebanyak-banyaknya.

Kuda Hitam Kualifikasi Piala Dunia 2024 Zona Asia

Walaupun saat ini Indonesia hanya memiliki 3 poin setelah kekalahannya melawan China, tidak mengubah fakta bahwa kehadiran Indonesia justru menjadi badai dahsyat yang mampu bertahan melawan grup-grup raksasa dengan hanya mengalami kekalahan satu kali saja.

Ranking FIFA yang dimiliki Indonesia-pun tidak bisa dijadikan patokan bagaimana menilai kualitas permainan Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia berada di Grup C dan dipertemukan dengan tim raksasa Australia, Jepang, Arab Saudi, Bahrain, dan China, namun dibawah kendalinya Shin Tae-yong mampu membuktikan Indonesia sebagai 'kuda hitam' di persaingan Grup C.

Kendati belum memperoleh kemenangan satu kalipun, Indonesia mampu bermain imbang dengan Arab Saudi (1-1) dan Australia (0-0), yang kekuatannya sudah terbukti dalam putaran final Piala Dunia Qatar 2022, berturut-turut, dan dalam laga tandang melawan Bahrain, mereka kebobolan gol penyama kedudukan. di perpanjangan waktu di babak kedua, menghasilkan hasil imbang 2-2.

Media luar negeri-pun secara aktif menyoroti perkembangan Indonesia yang dinilai sangat progresif ini, mereka menaruh harapan terhadap perwakilan Asia Tenggara mampu menunjukan kualitasnya dengan mengklaim kemenangan pertama pada babak ketiga kualifikasi Asia.

Dalam pertandingan selanjutnya melawan Indonesia, Timnas Jepang sangat mengantisipasi strategi permainan yang akan dirancang oleh Shin-Tae Yong. Apalagi saat ini Indonesia diposisi yang kurang menguntungkan, pasti akan bermain agresif untuk mendapatkan poin dalam laga yang tersisa. Salahsatu faktor yang dikhawatirkan oleh tim lawan adalah formasi pemain Indonesia yang diisi oleh pemain-pemain kelahiran luar negeri berkewarganegaraan lokal yang sudah terbukti kualitasnya.

Menyadur dari ESPN, bahwa pemain-pemain yang mewakili Indonesia memang memiliki kualitas yang tidak bisa diremehkan oleh Timnas Jepang, saat ini Indonesia memiliki pemain yang berkarier di Eropa, dan bahkan lebih banyak lagi di negara-negara terkemuka seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Australia. sebut saja Jay Idzes , yang bermain di Serie A bersama Venezia, kiper FC Dallas Maartens Paes dan yang terbaru PSSI mampu memboyong , Eliano Reijnders adik dari bintang AC Milan dan Belanda Tijjani , pemain Eredivisie Mees Hilgers , dan pemain F.C. Copenhagen, Kevin Dick.

Kekalahan perdana melawan China tidak menjadikan Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia patah semangat, dengan sisa 6 pertandingan yang belum dimainkan, apalagi 4 pertandingan di antaranya akan dimainkan di kandang sendiri, sehingga peluang mereka untuk merebut tiket babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2024 masih sangat positif. Dikutip dari akun resmi pssi.org, dalam laga yang tersisa Shin Tae-yong akan bermain lebih baik laga memperebutkan poin yang ada.

"Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Timnas Indonesia bakal mempersiapkan diri lebih baik untuk pertandingan berikutnya dengan kondisi yang jauh lebih baik,” ucap Shin Tae-yong.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Andy Setiawan