Kemenangan China atas Indonesia dalam laga yang digelar di Stadion Qiangdao, Selasa (15/10/2024) ternyata membuat sebagian pemain China merasa lebih. Skor 2-1 yang disematkan terhadap Indonesia dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dianggap sebagai bukti kualitas mereka.
“Pemain naturalisasi tim Indonesia hanya kualitas peringkat kedua di Asia. Kemampuan tim Tiongkok pun tidak kalah dengan mereka, bahkan setara atau lebih baik,” ungkap Xie Wenneng dilansir dari soha.vn, Jumat (18/10/2024).
Ucapan itu dilontarkan setelah China mampu membobol gawang Maarten Paes 2 kali sekaligus merusak rekor tak terkalahkan Indonesia. Dalam laga tersebut, Indonesia hanya mampu membalas 1 gol lewat sepakan Tom Haye di menit ke-85.
Jika ukuran skor yang dijadikan untuk menentukan kualitas pemain, benar apa yang dikatakan pemain tersebut. Namun jika melihat dominasi Indonesia selama pertandingan dengan menguasai 75% ball possession, klaim itu patut dipertanyakan.
Seperti apa yang dikeluhkan Shin Tae-yong, kemenangan China karena mereka menerapkan taktik sepak bola negative dengan bertahan begitu dalam. Pemain China hanya mengandalkan serangan balik dengan mencari kesempatan yang ada.
Ironisnya, justru timnas Indonesia kecolongan di 2 kesempatan tersebut. Dua gol yang terjadi semata-mata karena kesalahan pemain Indonesia sendiri, baik gol pertama maupun kedua.
Kembali jika menengok catatan permaianan timnas Indonesia di 3 laga sebelumnya, klaim yang mengatakan bahwa para pemain naturalisasi Indonesia berkualitas buruk sangat tidak tepat. Prestasi Indonesia menahan imbang Arab Saudi dan Australia adalah sebuah prestasi.
Sebaliknya, China justru ambyar di tangan 2 negara tersebut. China dihajar 1-2 oleh Arab Saudi di kandang, dan kalah 1-3 saat tandang ke Australia. Kalau mau mengakui, hanya segitu kualitas timnas China.
Kalaupun ada pendapat yang dapat diterima mungkin adalah pendapat Wei Shihao.
“Saya rasa tim Indonesia tidak lebih kuat dari tim Tiongkok. Tim ini memiliki sejumlah pemain naturalisasi yang bermain di luar negeri, tetapi tingkat komitmennya tinggi, pastinya tidak sebagus sepak bola modern yang menekankan permainan tim,” tulis soha.vn.
Permainan tim tampaknya hal ini boleh jadi yang tidak tampak saat Indonesia dikalahkan China. Rotasi yang dilakukan Shin Tae-yong justru berdampak negatif.
Namun pembuktian klaim pemain China tersebut belum sepenuhnya benar, 6 pertandingan yang masih akan dijalani Indonesia dipastikan akan membantah klaim para pemain China tersebut.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sama-sama Bertanding Malam Ini, Timnas Indonesia dengan Malaysia Beda Level
-
Gigit Jari! Indonesia Open 2025 Buktikan Bulutangkis Indonesia Merosot Tajam?
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
Artikel Terkait
-
AFC Tanggapi Bahrain yang Minta Laga vs Timnas Indonesia Dipindah ke Luar Indonesia
-
Pulang Bela Timnas Indonesia, Jay Idzes Dihadang Tantangan Berat di Serie A
-
3 Hukuman untuk Bahrain jika Menolak Lawan Timnas Indonesia di Jakarta
-
Pratama Arhan Senang Banget Ada Calvin Verdonk: Saya Bisa Belajar
-
Thom Haye dan Calvin Verdonk Bisa Tampil di Piala AFF 2024, Ini Alasannya
Hobi
-
Indonesia Sudah Pasti, Bagaimana Perhitungan Peluang Lolos Tim-Tim ASEAN ke Piala Asia 2027?
-
Demi Lolos Piala Dunia, Pengamat Sarankan Timnas Indonesia Tambah Pemain Grade A
-
Toprak Razgatlioglu ke MotoGP, Apa Saja Culture Shock yang Bakal Ditemui?
-
Hadiah Juara Piala Presiden 2025 Rp5,5 Miliar, Besar Mana dengan Kampiun Liga 1 dan Liga 2?
-
Ironisme Piala Presiden 2025: Dari Turnamen Pramusim, Menjadi Event Eksklusif Berbatas Peserta
Terkini
-
Ulasan Novel The Gatsby Gambit: Misteri Pembunuhan di Kapal Pesiar Mewah
-
Cara Paling Gampang Buat Tau Siapa yang Numpang WiFi Tanpa Izin
-
Lama Dinanti, Foundation Season 3 Akhirnya Siap Rilis 11 Juli Mendatang
-
Ulasan Novel Battle of the Bookstores: Pertarungan Antara Manajer Toko Buku
-
Keira Knightley Akui Dihujani Kritik saat Main di Pirates of the Caribbean